
kehamilan
5 Risiko Ibu Hamil yang Terkena ISPA, Rentan Lahirkan Bayi dengan Kelainan Bawaan
HaiBunda
Senin, 04 Sep 2023 15:45 WIB

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada ibu hamil dapat menimbulkan beberapa risiko, Bunda. Selain berdampak pada ibu hamil, ISPA juga bisa memengaruhi kondisi janin.
Menurut Dokter spesialis Paru Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), ISPA merupakan suatu kondisi yang terjadi pada saluran pernapasan manusia, timbul secara akut atau jangka pendek. ISPA dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.
"ISPA biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya seperti kuman yang terhirup oleh manusia. Kemudian, dia akan menyebabkan infeksi di lokasi saluran napas hingga menyebabkan gejala-gejala penyakit, seperti sakit tenggorokan, batuk berdahak, demam atau meriang," kata Agus saat dihubungi HaiBunda, Rabu (30/8/23).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan bahwa ibu hamil termasuk kelompok rentan terkena ISPA. Selain dari mikroorganisme, faktor risiko lain yang juga bisa menyebabkan ISPA pada ibu hamil adalah paparan polusi udara.
"ISPA ini terjadi pada orang-orang yang rentan atau memiliki risiko tinggi, seperti kelompok anak, usia lanjut atau geriatri, ibu hamil, dan juga pada kelompok yang memiliki penyakit dasar (penyakit paru atau jantung). Kalau ISPA itu dihubungkan dengan polutan dari polusi udara, biasanya pada empat kelompok ini lebih sensitif," ujar Agus.
ISPA pada ibu hamil
Kasus kejadian ISPA pada ibu hamil memang masih ditemukan. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Kedokteran Fetomaternal, dr. Febriansyah Darus, Sp.OG (K), mengatakan bahwa kasus ini cukup banyak, Bunda.
"Kasus ibu hamil terkena ISPA itu banyak. ISPA itu kan Infeksi Saluran Pernapasan Akut, jadi banyak sekali penyebabnya bisa karena alergi, virus, bakteri, atau polusi," ujar Febriansyah kepada HaiBunda, belum lama ini.
"ISPA awamnya itu disebut juga common cold. Kalau hanya flu-flu saja sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Pengobatan ISPA pada ibu hamil itu symptomatic atau tergantung gejala. Misalnya, rata-rata flu itu disebabkan karena virus, tidak diobati anti-vitrus tapi tatalaksananya kalau demam dikasih penurun panas, kalau hidung mampet kasih anti-dekongestan, uap atau nebulisasi. Tapi kalau demam tinggi dan sesak napas, ditakutkan infeksi karena bakteri, misalnya pneumonia, tentunya harus menggunakan antibiotik," sambungnya.
ISPA dapat berisiko buruk pada kesehatan dan dapat berdampak pada janin yang sedang tumbuh. Memahami penyebab, faktor risiko, dan pencegahannya sangat penting untuk meminimalkan dampak buruknya bagi ibu hamil.
![]() |
Risiko ibu hamil terkena ISPA
Ibu hamil terkena ISPA dapat berisiko pada kesehatannya dan juga janin. Berikut 5 risiko ibu hamil yang terkena ISPA:
1. Janin berisiko terkena infeksi
Menurut Febriansyah, dampak ISPA umumnya bersifat jangka pendek dan bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, pada jangka panjang, infeksi di saluran napas ini dapat berpindah ke janin melalui cairan ketuban.
"Jadi dampaknya itu kalau dalam jangka waktu yang pendek, biasanya enggak apa-apa. Tapi, dampak jangka panjang misalnya terkena infeksi radang paru-paru yang tidak diobati, nanti ketubannya bisa infeksi, jadi janin bisa mengalami infeksi juga. Ini biasanya terjadi kalau infeksi yang berat," ungkap Febriansyah.
2. Ketuban pecah dan persalinan prematur
ISPA yang dialami selama kehamilan juga berisiko menyebabkan ketuban pecah.. Bila terjadi belum cukup bulan, janin dapat dilahirkan secara prematur karena si ibu mengidap ISPA.
"Kalau batuk selama hamil, ibu bisa enggak nyaman dan bisa sakit. Kalau batuk kencang dan sering, lalu ibu ada kelemahan di mulut rahim, ya bisa mengalami ketuban pecah dan prematur. Tapi itu jarang sekali. Tapi ibu hamil itu rentan kalau infeksi juga bisa mengalami kontraksi, pada akhirnya berisiko prematuritas," kata Febriansyah.
3. Perkembangan janin terhambat
Menurut Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp. OG, Subsp. FER, M.Sc, ISPA dapat menyebabkan saluran napas ibu hamil terganggu. Akibatnya, suplai oksigen untuk ke janin pun menjadi bermasalah.
Kondisi tersebut bisa berdampak secara langsung pada tumbuh kembang janin. Kekurangan oksigen selama kehamilan bahkan bisa mengganggu proses pembentukan plasenta.
"Ibu yang pernapasannya terganggu terus, bisa menyebabkan suplai oksigen ke janin terganggu dan berdampak kurang baik. Apalagi saat kehamilan terjadi proses pembentukan plasenta," kata Yassin saat dihubungi HaiBunda.
ISPA juga dapat menyebabkan janin lahir kecil, Bunda. Selain karena infeksi mikroorganisme, faktor polusi udara berperan penting menyebabkan masalah tersebut.
"Kita enggak ingin chemical (polutan) ini mengubah prosesnya, akibatnya ibu jadi mengalami gangguan plasenta, tali pusat terganggu, akhirnya janin kecil, pertumbuhan janin terhambat," ujar Yassin.
4. Kelainan kardiovaskuler pada bayi
ISPA yang parah selama kehamilan juga dapat menyebabkan masalah kardiovaskuler pada bayi baru lahir, Bunda. Studi terbaru yang diterbitkan dalam BMC Pregnancy and Childbirth telah meneliti kaitan antara kedua kondisi tersebut.
Studi berbasis populasi besar yang dilakukan UNSW Sydney ini menemukan bahwa ISPA yang parah pada trimester pertama kehamilan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terjadinya kelainan kardiovaskular mayor pada bayi. Temuan ini mendukung upaya pencegahan infeksi saluran pernapasan akut pada ibu hamil termasuk melalui vaksinasi.
"Angka kejadian semua anomali kongenital mayor dan anomali kardiovaskular mayor juga lebih tinggi jika ibu mengalami ISPA pada trimester pertama kehamilan, namun perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Influenza selama trimester pertama tidak dikaitkan dengan anomali kongenital mayor, anomali kardiovaskular mayor tertentu, atau semua anomali kardiovaskular mayor dalam penelitian ini," demikian hasil studi.
5. Kelainan bawaan pada janin
Ibu hamil yang mengalami ISPA juga perlu waspada dengan gejala demam tinggi yang dialami. Demam akibat infeksi dapat mengganggu sistem kerja tubuh.
Studi yang dilakukan oleh UNSW Sydney pada 2023 juga menemukan kaitan antara kelainan pada janin akibat ibu hamil mengidap ISPA. Menurut penulis utama studi, Dr Abrar Chughtai dari UNSW Medicine & Health, demam tinggi yang dialami ketika terkena ISPA dapat mengakibatkan kelainan bawaan.
"Apalagi jika ibu mengalami demam akibat infeksi, terjadi perubahan metabolisme dalam tubuh, dan metabolit tersebut dapat melewati plasenta sehingga dapat mempengaruhi bayi," ujar Chughtai.
"Demam tinggi juga dapat mengganggu sintesis protein dan menyebabkan kematian sel, yang mengakibatkan kelainan bawaan."
Studi ini memang menemukan kaitan ISPA dan kelainan janin. Namun, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
20 Caption Hamil Anak Pertama untuk Ucapan Syukur Menyentuh Hati

Kehamilan
Penanganan ISPA yang Aman untuk Ibu Hamil, agar Tak Ganggu Pertumbuhan Janin

Kehamilan
Waspada Polusi Udara, Ibu Hamil Jangan Lupa Lakukan ini Agar Terhindar dari ISPA

Kehamilan
7 Kisah Publik Figur yang Berat Badannya Naik Drastis saat Hamil, Ada yang Sampai Obesitas

Kehamilan
Cara Mengenali BB Naik karena Bayi atau Obesitas pada Ibu Hamil


10 Foto