Mengenal Tanaman Trembesi, Pohon Peneduh Penyerap Karbondioksida

Tanaman trembesi atau yang memiliki nama latin Albizia Saman atau dikenal juga sebagai pohon hujan adalah pohon peneduh tropis besar dengan cabang-cabang lebat hampir berbentuk horizontal dan memiliki mahkota berbentuk payu simetris dan menyebar luas.

Dengan umur 80 hingga 100 tahun, pohon ini bisa tumbuh sampai lima kaki per tahunnya dan dianggap sebagai semi-gugur, yang berarti daunnya rontok sementara selama musim kemarau. Ketika musim hujan mulai, pohon dengan cepat menumbuhkan daun-daun baru dan menjadi lebih subur, serta segar.

Di beberapa iklim, pohon trembesi beregenerasi dengan sangat cepat sehingga daunnya tampak tetap terjaga sepanjang tahun. Salah satu ciri khas pohon ini adalah struktur daunnya yang majemuk mirip pakis, Bunda.

Daun-daun pohon ini terlipat pada malam hari dan saat hujan. Selama berbulan-bulan musim panas, pohon ini menghasilkan kumpulan bunga berwarna merah muda.

Menawarkan manfaat bagi lingkungan

Pohon trembesi diketahui menawarkan manfaat lingkungan yang berharga melalui karakteristik uniknya. Salah satu kontribusi luar biasa dari pohon ini adalah peningkatan nitrogen, di mana tanaman tertentu memiliki kemampuan untuk mengubah nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk organisme hidup lainnya.

Proses pemupukan alami ini memperkaya tanah dengan nitrogen, meningkatkan kesuburan tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman di sekitarnya.

Selain itu, trembesi juga memiliki sistem akar yang kuat, dapat membantu melindungi dari erosi tanah. Pohon itu melindungi lanskap yang sangat besar berfungsi seperti perisai raksasa yang menghalangi curah hujan dan mengurangi dampak tetesan air ke permukaan tanah.

Terakhir, penting untuk dicatat bahwa semua pohon ini berkontribusi terhadap konversi karbondioksida menjadi oksigen, yang dapat membantu mengimbangi dampak produksi gas rumah kaca, Bunda.

Memberikan manfaat kesehatan

Berbagai bagian pohon ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia. Di Filipina, bagian dalam kulit kayu dan daunnya dianggap bisa mengatasi masalah pencernaan, sementara di Venezuela, akarnya dikukus untuk terapi mandi air panas guna mengatasi gejala kanker perut.

Penduduk setempat Hindia Barat mengunyah bijinya yang dipercaya dapat membantu meringankan sakit tenggorokan.

Merangkum dari buku Mengenal Biodiversitas Tumbuhan Dari Geosite Danau Limboto-Gorontalo karya Sukirman Rahim, biji trembesi yang biasa disebut Mindhik, selain dapat digunakan untuk makanan ringan, juga berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara diseduh dengan air panas. Tidak hanya itu, daunnya pun ternyata memiliki khasiat untuk mengobati penyakit kulit.

Pohon-pohon megah ini memiliki struktur mahkota yang lebar seperti payung, sehingga ideal untuk menciptakan ruangan sejuk dan nyaman dengan naungan yang cukup. Lantaran layu pertumbuhannya yang cepat, pohon trembesi secara efektif mampu menghalangi sinar matahari dan mengurangi intensitas panas di bawahnya.

Daunnya yang lebar dan dedaunan yang melimpah memberikan perlindungan yang luas dari teriknya sinar matahari, menjadikannya pilihan populer untuk pohon peneduh di berbagai lanskap, taman, dan tempat rekreasi, Bunda.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait tanaman trembesi atau pohon peneduh yang memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tanaman herbal rumahan untuk bantu mengatasi polusi udara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.