Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Batuk Tak Kunjung Reda? Kenali 6 Penyebab dan Cara Mengobatinya Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 10 Oct 2023 21:55 WIB

Sick adult woman coughing covering mouth with tissue sitting on a couch at home
Batuk Tak Kunjung Reda? Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media
Jakarta -

Batuk adalah refleks umum yang membersihkan tenggorokan dari lendir atau partikel asing yang mengiritasi. Meski tidak berbahaya, batuk yang tak kunjung hilang dan berlangsung lebih dari dua minggu, bisa menyebabkan komplikasi gejala lainnya seperti sesak napas.

“Batuk merupakan salah satu pertahanan tubuh agar tidak terserang penyakit. Akan tetapi, jika terjadi dalam waktu yang lama itu bisa jadi batuk berdahak dan bila didiamkan bisa berdampak pada gejala lainnya seperti sesak napas, pilek, dan demam,” ujar Dr. Farhan Zubedi, Digital Content Creator for Health Education, dalam acara Launching Imboost Cough, Senin (9/10/2023).

Batuk yang terjadi sesekali adalah hal yang normal. Batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau disertai dengan lendir yang berubah warna atau berdarah mungkin mengindikasikan suatu kondisi yang membutuhkan perawatan medis.

Banner Atasi Panas di Rumah Tanpa AC

Terkadang, batuk yang berkepanjangan bisa mengiritasi paru-paru dan menyebabkan batuk yang lebih parah. Hal ini juga bisa melelahkan dan menyebabkan beberapa dampak, seperti sulit tidur, sakit kepala, atau bahkan penurunan daya tahan tubuh.

Maka dari itu, Bunda perlu mencari tahu apa saja penyebab terjadinya batuk. Dengan mengetahui faktor yang berkontribusi, dapat membantu Bunda mendapatkan perawatan segera yang tepat.

Penyebab muncul batuk

Ada banyak penyebab munculnya batuk pada seseorang, berikut adalah beberapa penyebab yang bisa Bunda kenali.

1. Infeksi saluran pernapasan

Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi. Ini disebabkan oleh bakteri atau virus. Menurut Farhan, infeksi bakteri ini bisa terjadi karena adanya iritasi di saluran pernapasan, yang akhirnya bisa menyebabkan batuk.

2. Asma

Penyebab umum batuk lainnya adalah asma. Batuk asma biasanya disertai dengan mengi, sehingga mudah dikenali.

“Asma sedikit berbeda karena sebenarnya asma merupakan penyakit autoimun, yaitu yang terjadi dari bawaan genetik. Jadi, karena adanya kelainan genetik yang menyebabkan tubuh mengeluarkan histamin, yang bikin gatal tenggorokan dan terjadi reaksi batuk,” ucap Farhan.

3. Alergi

Alergi yang datang dari debu atau polusi udara bisa juga masuk ke dalam tenggorokan, yang pada akhirnya mengakibatkan reaksi batuk pada seseorang. Menghirup bakteri atau virus dari udara dapat menyebabkan paru-paru Bunda bereaksi berlebihan.

4. Konsumsi obat

Tak banyak yang menyadari bahwa ternyata mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memberikan efek samping batuk.

“Jadi, ada beberapa obat yang rentan terhadap efek samping batuk seperti obat hipertensi atau tekanan darah tinggi, secara medis itu efek sampignnya batuk,” ujar Farhan.

5. Merokok

Merokok adalah penyebab umum batuk lainnya. Batuk akibat rokok hampir selalu merupakan batuk kronis dengan bunyi yang khas.

“Merokok juga bisa mengurangi pertahanan dari saluran pernapasan. Jadi, ini juga ada partikel asing yang masuk ke pernapasan. Dikarenakan dari efek samping merokok tadi juga bisa menyebabkan seseorang batuk,” tuturnya.

6. Penurunan daya tahan tubuh

Tak dapat dimungkiri, daya tahan tubuh yang menurun bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit, termasuk batuk dan pilek. Maka dari itu, Bunda disarankan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh stabil agar bisa melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

“Sistem imun merupakan prajurit terdepan untuk melawan partikel asing masuk ke dalam tubuh. Kalau daya tahan tubuh bagus, maka kita bisa melawan penyakit itu,” ujar Farhan.

Cara mengobati batuk di Rumah

Batuk merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan beberapa perubahan gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Bunda ambil untuk mencegah dan melawan batuk yang berkepanjangan.

1. Menggunakan masker

Mengenakan masker akan memberikan perlindungan yang besar. Sebab, masker dipercaya dapat mengurangi penyebaran infeksi saluran pernapasan, termasuk batuk.

“Dengan menggunakan masker, kita juga dapat mencegah partikel asing tersebut masuk ke dalam tubuh,” tutur Farhan.

2. Rutin membersihkan tangan

Menjaga kebersihan tangan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit pernapasan. Mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah diri dan orang di sekitar agar tidak sakit.

“Cuci tangan sesering mungkin ketika sudah menyentuh barang-barang,” sarannya.

3. Pola makan yang sehat

Hindari makanan atau minuman yang dapat memicu batuk, seperti es, minuman dingin, makanan yang digoreng, santan, pedas, coklat, keripik, dan sejenisnya. Sebaliknya, Bunda disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang untuk meningkatkan kesehatan.

“Konsumsi makanan yang bergizi adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Farhan.

4. Mendapatkan istirahat dan cairan yang cukup

Tak dapat dipungkiri, kurang tidur atau minum juga dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh yang pada akhirnya membuat Bunda rentan terserang beragam penyakit, salah satunya adalah batuk.

“Oleh karena itu, disarankan untuk memiliki istirahat yang cukup dan minum air putih minimal  dua liter sehari untuk dewasa dan lima sampai enam gelas sehari untuk anak-anak,” tuturnya.

5. Mengonsumsi suplemen

Memperkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi suplemen adalah salah satu upaya untuk mencegah perkembangan batuk dan mendukung penyembuhan yang optimal.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait batuk yang tak kunjung reda. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video lima penyakit berbahaya akibat polusi udara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda