MOM'S LIFE
9 Cara Menghilangkan Gatal di Vagina yang Aman dan Efektif, Jangan Pakai Sabun
Arina Yulistara | HaiBunda
Kamis, 19 Oct 2023 21:50 WIBGatal pada vagina merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita. Rasa gatal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi jamur, infeksi bakteri, iritasi, dan kondisi kulit tertentu.
Hindari langsung membeli obat antijamur yang dijual bebas untuk mengobati vagina gatal. Terkadang, gatal pada vagina bisa sembuh dengan sendirinya, namun kalau gatal terus-menerus mungkin perlu mencari tahu penyebabnya.
Ada beberapa penyebab vagina gatal yang perlu Bunda pahami. Jika ini terjadi, penting untuk menanganinya dengan tepat agar Bunda lebih nyaman termasuk saat berhubungan seks.
Berikut cara menghilangkan gatal di vagina yang aman dan efektif, bisa Bunda coba lakukan di rumah.
Cara menghilangkan gatal di vagina
1. Menjaga kebersihan vagina
Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi gatal pada vagina dengan menjaga kebersihannya. Cucilah vagina dengan air bersih dan sabun lembut secara rutin, dua kali sehari.
Hindari menggunakan sabun dengan pewangi atau pewarna karena dapat mengiritasi kulit vagina. Bahkan jika itu sabun mandi yang bisa memperburuk rasa gatal.
“Sabun mandi beraroma mungkin bagus, tapi tidak cocok untuk alat kelamin Anda,” kata Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor klinis ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di Universitas Yale, dilansir dari Women’s Health Magazine.
Tidak seperti kulit, vagina Bunda tak memiliki lapisan pelindung ekstra yang berarti sabun dan bahan kimia lainnya dapat sangat mengeringkan kulit sensitif tersebut. Bunda sebenarnya hanya perlu membilasnya dengan air hangat untuk menjaga kebersihan di bawah sana.
2. Menggunakan pakaian yang nyaman
Pakaian yang terlalu ketat dapat mengiritasi kulit vagina dan menyebabkan gatal. Oleh karena itu, disarankan untuk mengenakan pakaian dalam berbahan katun longgar untuk memberikan ventilasi yang baik dan menghindari gesekan yang dapat memperparah gatal.
3. Menghindari penggunaan produk pembersih vagina
Produk pembersih vagina dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari menggunakan produk pembersih vagina kecuali dianjurkan oleh dokter.
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa penggunaan produk kebersihan intravaginal dapat meningkatkan risiko infeksi, penyakit radang panggul, dan PMS.
“Vagina sudah memiliki bakteri sehat yang menjaga keharmonisannya. Memperkenalkan bahan kimia baru dapat mengganggu keharmonisan itu,” jelas Gokhan Anil, M.D., dokter obgyn di Mayo Clinic Health System.
4. Mengonsumsi makanan probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu menjaga kesehatan vagina. Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, kombucha, dan kimchi, dapat membantu mencegah dan mengatasi gatal pada vagina.
5. Berendam air hangat dan baking soda
Berendam air hangat dapat membantu meredakan rasa gatal di vagina. Tambahkan 1-2 cangkir baking soda ke dalam air hangat untuk meningkatkan efektivitasnya.
Berendam sekitar 15 menit. Cara ini bisa membantu mengurangi rasa gatal pada vagina.
6. Mengoleskan minyak kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat membantu mengatasi gatal pada vagina. Oleskan minyak kelapa murni ke area vagina yang gatal secara rutin.
Dilansir dari Healthline, sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat membunuh candida albicans, penyebab infeksi jamur. Namun penelitian ini dilakukan di laboratorium dan tidak ada cukup bukti untuk memastikan apakah penelitian ini berhasil pada manusia.
7. Menggunakan krim antijamur
Jika gatal pada vagina disebabkan oleh infeksi jamur, Bunda dapat menggunakan krim antijamur yang dijual bebas di apotek. Gunakan krim sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
8. Greek yogurt
Greek yogurt bisa menjadi obat rumahan yang umum untuk infeksi jamur. Bunda bisa menggunakan greek yogurt sebagai cara menghilangkan gatal di vagina.
Yogurt ini mendorong pertumbuhan bakteri ‘baik’ di vagina. Bahkan dapat membunuh sebagian jamur dan menjaga kesehatan vagina.
Sebuah studi tahun 2012 mengevaluasi 129 wanita hamil dengan infeksi jamur setelah menerima pengobatan rumahan atau pengobatan yang dijual bebas. Para peneliti memberi 82 peserta obat kombinasi yogurt dan madu dan 47 peserta krim OTC.
Studi tersebut menemukan bahwa campuran madu dan yogurt lebih efektif dalam mengobati infeksi jamur vagina dibandingkan obat antijamur yang dijual bebas. Sebuah penelitian pada tahun 2015 yang melibatkan 70 wanita tidak hamil mencapai kesimpulan yang sama; yogurt dan madu lebih efektif dibandingkan krim antijamur komersial.
9. Krim kortison
Jika Bunda merasa gatal setelah mencukur bulu kemaluan, krim kortison mungkin bisa menjadi pengobatan terbaik. Krim ini juga dapat digunakan untuk mengobati eksim, kondisi alergi kulit, dan beberapa ruam karena mengurangi dan meredakan rasa gatal.
Krim kortison tidak boleh dioleskan di dalam vagina. Namun bisa dioleskan pada kulit di luar vagina tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
Tips tambahkan untuk menghilangkan gatal di vagina
- Hindari menggunakan celana dalam berbahan sintetis.
- Hindari penggunaan pantyliner dalam waktu lama.
- Jangan menggosok vagina terlalu keras saat mandi atau membersihkan diri.
- Hindari berhubungan seksual saat vagina sedang gatal.
Pada umumnya, gatal pada vagina dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun jika rasa gatal tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain seperti keputihan, bau tidak sedap, atau nyeri saat berhubungan seksual, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)