MOM'S LIFE
Mengenal Sadfishing, Tren Pamer Kesedihan di Media Sosial untuk Dapat Perhatian
Amira Salsabila | HaiBunda
Rabu, 15 Nov 2023 13:50 WIBSadfishing merupakan istilah yang tengah menjadi tren saat ini. Ini adalah tren mengunggah foto, tweet, atau cerita sedih di media sosial dengan tujuan untuk mendapat dukungan atau perhatian dari publik.
Tren ini sebagian besar mungkin dilakukan oleh remaja jika mereka merasa kesepian, depresi, atau cemas. Hal ini mungkin bisa juga terjadi pada mereka yang membutuhkan pertolongan segera.
Jika melihat anak remaja menggunakan taktik ini, sangat penting bagi orang tua untuk mendekatinya dengan netral dan memberikan perhatian positif yang penuh.
Mengenal Sadfishing
Melansir dari laman verywell family, seorang jurnalis bernama Rebecca Reid menciptakan istilah sadfishing pada 2019 dalam situasi yang melibatkan Kendall Jenner.
Hal ini terjadi bermula dari Kendall yang mengunggah di Instagram tentang memiliki jerawat, awalnya model tersebut mendapatkan banyak simpati dari netizen. Kemudian, orang-orang menyadari bahwa unggahannya itu sebenarnya adalah bagian dari promosi iklan obat jerawat.
Reid menyebut perilaku Kendall sangat menyedihkan. Benar atau tidak, Reid menuduh Kendall membuat klaim berlebihan secara online dengan tujuan mendapatkan perhatian, suka, pengikut, atau simpati.
Setelah istilah ini beredar, seorang psikolog Amy Morin mengatakan postingan media sosial telah menggantikan buku harian. Remaja mengunggah emosi mereka secara terbuka di publik untuk melihat apa yang terjadi dan bagaimana orang lain meresponsnya.
Penyebab Seseorang Melakukan Sadfishing
Seseorang mungkin akan merasa sedih karena berbagai alasan, tetapi seringkali mencari dukungan atau simpati atas situasi stresnya. Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa Bunda ketahui:
1. Kesepian
Mereka yang mengalami kesepian mungkin akan merasa sedih karena merasa didukung oleh teman atau kenalan untuk melawan perasaan terisolasi.
2. Depresi atau Kecemasan
Beberapa remaja mungkin tidak mengetahui cara sehat untuk mengelola emosi yang menantang seperti depresi atau kecemasan. Mereka mungkin mencoba beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan dari teman sebayanya.
3. Gangguan Kepribadian
Seseorang dengan gangguan kepribadian lebih cenderung terlibat dalam perilaku seperti sadfishing. Mereka mungkin menggunakan perilaku ini untuk mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.
4. Narcissisti Personality Disorder (NPD)
Mereka yang menderita gangguan ini percaya bahwa mereka sangat dihargai dan disukai oleh semua orang. Mereka juga membutuhkan perhatian untuk memenuhi kebutuhan narsistiknya, jadi sadfishing mungkin merupakan cara mudah untuk mencapai hal ini.
5. Dukungan Sosial yang Buruk
Orang mungkin beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan jika hubungan mereka tidak sehat. Saat berjuang menghadapi situasi yang menantang atau menyedihkan, menerima perhatian dari orang lain secara online dapat memberikan kelegaan atau kenyamanan.
Risiko Sadfishing
Salah satu risiko terbesar dalam membuat postingan emosional di media sosial adalah risiko ditindas di dunia maya, terutama jika postingan itu asli.
Misalnya, diolok-olok atau disebut-sebut karena merasa tertekan atau cemas, dapat menyebabkan remaja yang sudah rentan semakin tenggelam dalam depresi, mengalami banyak kecemasan, atau mulai merasa bahwa mereka sebenarnya tidak penting.
Selain itu, dituduh melakukan sadfising ketika mereka jujur tentang perasaannya juga dapat menyebabkan mereka berasumsi bahwa tidak ada yang menganggapnya serius dan tidak ada yang peduli dengan apa yang mereka alami.
Perasaan seperti ini bisa sangat menghancurkan bagi anak muda. Faktanya, menurut sebuah survei, tuduhan terkait sadfishing semakin merugikan remaja rentan yang memiliki masalah kesehatan mental ketika mereka tidak menerima dukungan yang mereka butuhkan secara online.
Survei tersebut juga menemukan bahwa remaja yang membuat postingan emosional berisiko menjadi sasaran predator online. Orang yang menargetkan remaja di dunia maya akan mencari postingan yang rentan dan mencoba menjalin hubungan dengan remaja tersebut.
Mereka menggunakan informasi yang dibagikan sebagai cara untuk menjalin hubungan dan membangun kepercayaan dan kemudian mencari cara utnuk mengeksploitasinya. Setelah koneksi dibuat, obrolan biasanya dipindahkan ke pesan pribadi di mana mereka mencoba mengumpulkan informasi pribadi atau bahkan meminta fotonya.
Bagaimana Cara Menanggapi Sadfishing Sebagai Orang Tua
Sebagian besar perilaku ini dilakukan oleh remaja, berikut adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan sebagai orang tua ketika anak remajanya melakukan perilaku sadfishing.
1. Bersikap Netral
Orang sering kali mengunggah cerita atau foto pribadi saat tengah stres, dan reaksi yang mereka terima secara online dapat meningkatkan atau memperburuk emosi negatif. Jika anak remaja melakukan itu, sebagai orang tua Bunda perlu mendekati mereka dan ajak diskusi secara netral, serta tidak menghakimi.
2. Beri Mereka Perhatian Positif
Banyak anak yang sedih karena butuh perhatian. Anak-anak membutuhkan dukungan orang tua untuk tumbuh dan berkembang. Daripada membiarkan mereka terus-menerus bersikap sedih, tawarkan anak-anak kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama Bunda.
Berikan perhatian dan pujian yang positif ketika mereka berhasil dan bimbingan ketika mereka mengalami kesulitan.
3. Konsisten
Bersikaplah konsisten saat mendiskusikan perilaku ini dengan anak. Misalnya, terapkan aturan pada anak untuk menggunakan media sosial secara bijak.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait sadfishing. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(asa/asa)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Manfaat Meditasi, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Mental Bunda
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental
TERPOPULER
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Foto Deddy Corbuzier Hilang dari IG, Ini Sosok yang Kini Buat Sabrina Chairunnisa Bahagia
-
Beautynesia
Ingin Anak Mendengarkan Orangtua dalam Waktu Kurang dari 5 Detik? Coba Terapkan 5 Strategi Ini
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Seksi Moon Ga Young Kenakan Bralette Hitam di Milan Fashion Week
-
Mommies Daily
‘Petik Mangga’, Bukan Sekadar Foreplay dan Bikin Orgasme Memuncak!