Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Masalah Kesehatan Mental Korban Perselingkuhan, Jangan Anggap Sepele!

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 04 Jan 2024 12:41 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar
5 Masalah Kesehatan Mental Korban Perselingkuhan, Jangan Anggap Sepele!/Foto: Getty Images/PixelsEffect
Daftar Isi
Jakarta -

Rasa sakit akibat perselingkuhan biasanya tidak dapat dihindari dan dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan secara emosional. Perlu diketahui bahwa hal ini bisa memicu masalah kesehatan mental bagi korban.

Bagi pelaku perselingkuhan, mungkin merasa sedang dalam proses penyembuhan, namun perlu diingat, pasangan bisa berlarut dalam kesedihan dan lebih lama untuk merasa nyaman kembali.

Jika pernah menjadi korban perselingkuhan, mungkin Bunda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh dari rasa sakit itu. Secara mental, hal ini bisa menyebabkan para korban mengalami kecemasan kronis, post-traumatic stress, hingga depresi.

Banner Rekomendasi Liburan Keluarga

5 Masalah Kesehatan Mental Korban Perselingkuhan

Perselingkuhan dapat meninggalkan luka emosional yang berkepanjangan pada seseorang dan hubungan. Selain patah hati di awal, efek psikologis jangka panjang dari kejadian ini bisa mencakup perasaan tidak aman secara terus-menerus, berkurangnya harga diri, dan sulit percaya dengan orang lain.

Berikut ini beberapa masalah yang mungkin bisa dialami korban perselingkuhan dan hindari untuk menganggapnya sepele:

1. Kecemasan dan Depresi

Dampak emosional dari perselingkuhan dapat memicu kecemasan dan depresi yang berkepanjangan.

Kecemasan yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan kewaspadaan, berdampak pada kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan dan menyulitkannya untuk percaya dan terlibat dalam hubungan yang baru.

2. Post-Traumatic Stress

Melansir dari laman marriage, sebuah studi menyoroti bahwa dalam kasus yang parah, seseorang mungkin mengalami gejala yang mirip dengan PTSD, seperti pikiran yang mengganggu, mimpi buruk, dan hiperarousal, karena trauma dikhianati pasangan.

Dampak traumatis dari hal ini menyebabkan seseorang menderita dalam waktu yang lama, mirip dengan respons psikologis yang terlihat pada seseorang yang mengalami peristiwa traumatis.

Hal ini menggarisbawahi parahnya gejolak emosi yang disebabkan oleh perselingkuhan dan perlunya dukungan profesional untuk mengatasi hal ini.

3. Merasa Harga Dirinya Rendah

Perselingkuhan dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan rendahnya harga diri para korban. Mereka mungkin akan mempertanyakan berkali-kali tentang nilai dan daya tarik dirinya sendiri, meragukan kemampuan untuk menjaga hubungan yang sehat.

4. Masalah Kepercayaan

Salah satu dampak paling nyata dari perselingkuhan adalah terkikisnya kepercayaan para korban. Pasangan yang dikhianati mungkin akan sulit untuk percaya lagi, tidak hanya dalam hubungan romantis, tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya.

Sekalipun pasangan yang dikhianati akhirnya menjalin hubungan baru, luka perselingkuhan dapat terus memengaruhi perilaku dan respons emosionalnya. Hal ini mungkin menyebabkan ketakutan terhadap komitmen atau peningkatan rasa waspada terhadap tanda-tanda potensi perselingkuhan lagi.

Seseorang yang pernah mengalami ini mungkin memiliki masalah terkait kepercayaan dan komitmen dalam hubungan yang baru.

5. Sulit Membentuk Hubungan

Dampak lainnya dapat memengaruhi seseorang mendekati hubungan yang baru di masa depan. Rasa takut disakiti lagi mungkin menyebabkan rasa tidak ingin untuk terbuka atau menjalin hubungan secara emosional yang mendalam.

Mengalami atau menyaksikan perselingkuhan dapat menimbulkan kesan mendalam bahwa orang lain tidak dapat dipercaya sepenuhnya, sehingga berdampak pada hubungan dan interaksi mereka dengan orang lain di masa mendatang.

Hal ini dapat mengakibatkan pandangan mereka yang penuh dengan kewaspadaan dan sinis, sehingga kepercayaan terhadap hubungan yang tulus dan setia, menjadi sulit untuk dipertahankan.

Nah, itulah beberapa masalah kesehatan mental yang mungkin dialami oleh para korban perselingkuhan dalam jangka waktu yang lama. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda