
moms-life
10 Tanda Seseorang Alami Marriage Burnout dan Cara Menghindarinya
HaiBunda
Sabtu, 27 Jan 2024 07:40 WIB

Marriage burnout adalah kondisi kelelahan secara emosional dan fisik yang dialami oleh pasangan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental seseorang.
Ketika merasa bahwa hubungan tidak berjalan sesuai harapan dapat membuat Bunda atau pasangan merasa terkuras secara emosional. Pasangan pada umumnya menjalin hubungan intim dengan harapan hubungan itu akan tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Jika hal itu tidak terjadi, kekecewaan yang terjadi dapat membuat Bunda bertanya-tanya mengapa harus menjalani hubungan dengan orang itu. Pada akhirnya, ini juga dapat membuat seseorang mengalami berbagai reaksi fisik dan mental, seperti sakit kepala, putus asa, dan rasa frustrasi.
10 Tanda Seseorang Alami Marriage Burnout
Menjalani tantangan dalam pernikahan mungkin menjadi hal wajar, namun beberapa orang bisa mengalami marriage burnout. Untuk itu mengidentifikasi kondisi ini, berikut adalah beberapa tanda umum yang bisa Bunda kenali.
1. Merasa Tidak Nyaman
Melansir dari laman marriage.com, masalah terbesar dari kondisi ini dalam sebuah pernikahan adalah kurangnya kesadaran akan hal tersebut di awal.
Kegelisahan, tidak nyaman, dan firasat adalah tanda-tanda penting dari marriage burnout yang tidak boleh diabaikan. Jadi, cobalah untuk mengungkap akar permasalahannya. Setelah mengidentifikasi alasan di balik rasa tidak nyaman ini, Bunda akan merasa jauh lebih baik.
2. Terus-menerus Merasa Lelah
Tingkat stres menumpuk karena masalah pernikahan yang belum terselesaikan, membuat Bunda merasa kelelahan. Apa yang tidak boleh dilakukan adalah mengabaikan stres dan kelelahan serta menemukan cara sederhana untuk memulihkan energi dan merasa lebih baik.
3. Kurang Motivasi
Tanda umum tingginya tingkat kelelahan yang mungkin Bunda alami dalam pernikahan adalah tidak adanya motivasi untuk melakukan apa pun dengan atau untuk pasangan. Ini bukan berarti menandakan pernikahan telah berakhir dan cinta pun hilang, kurangnya motivasi menunjukkan masalah yang lebih dalam belum terselesaikan oleh Bunda dan pasangan.
4. Lebih Suka Menyendiri
Sebenarnya menghabiskan waktu sendirian bukan hal yang buruk, namun ketika seseorang ingin menyendiri sepanjang waktu, itu pertanda marriage burnout. Lebih suka menghabiskan waktu sendirian daripada sekamar dengan pasangan berarti energi Bunda terkuras secara emosional.
5. Merasa Kebutuhan Tidak Terpenuhi
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan pasangan merupakan aspek penting dalam mengelola burnout dalam pernikahan.
Dalam pernikahan, dua insan berusaha memenuhi kebutuhan satu sama lain atau sekadar mengandalkan dukungan orang yang dicintai. Keseimbangan penting di sini. Jika ingin mengandalkan dukungan pasangan, Bunda juga perlu menawarkan hal yang sama.
6. Keinginan Bercerai
Ketika suatu hubungan atau pernikahan menjadi terlalu membebani emosi, mungkin Bunda berpikir untuk keluar dari masalah itu dengan cara mengakhiri hubungan atau bercerai. Ini adalah tanda marriage burnout yang serius dan perlu segera diatasi.
7. Merasa Dikendalikan
Pernikahan bukan dan tidak seharusnya dianggap menjadi penjara seumur hidup. Perasaan terkendali menyebabkan stres dan kecemasan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan bahkan menurunkan produktivitas di tempat kerja.
8. Suasana Hati Selalu Buruk
Suasana hati yang tidak konsisten atau selalu naik dan turun juga menjadi salah satu tandanya. Suasana hati buruk yang berkepanjangan dalam pernikahan menunjukkan masalah yang lebih dalam dan hal-hal negatif yang semakin meningkat.
Itu adalah pertanda masalah emosional yang mendalam atau terkurasnya energi yang disebabkan oleh masalah yang belum terselesaikan antara dua orang.
9. Harga Diri Rendah
Pernikahan yang kuat memungkinkan dua orang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Akan tetapi, jika harga diri terasa rendah akhir-akhir ini, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh burnout dalam pernikahan.
10. Merasa Tidak Aman
Pernikahan yang sehat seharusnya damai, yaitu Bunda perlu merasa santai, bebas, dan bisa berbagi segalanya dengan pasangan. Akan tetapi, jika sebuah pernikahan mencapai titik di mana Bunda perlu terus-menerus memperhatikan apa yang dilakukan atau katakan, hal itu bisa menyulitkan emosi.
5 Cara Menghindari Marriage Burnout
Jika tidak ingin mengalami beberapa hal di atas, ada banyak cara yang mungkin bisa Bunda lakukan untuk menghindari kondisi ini dalam pernikahan:
1. Meluangkan Waktu Bersama Pasangan
Seseorang dapat dengan mudah jauh dari pasangannya ketika dia tidak menjadikan hubungannya sebagai prioritas. Jadi, cobalah membuat komitmen untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama pasangan.
2. Pelajari Love Language Satu Sama Lain
Pasangan dengan love language yang berbeda mungkin sulit dalam berkomunikasi secara efektif. Untuk itu, memahami love language satu sama lain dapat membantu memulihkan kembali hubungan antara Bunda dan pasangan.
3. Istirahat
Terkadang, istirahat satu sama lain bisa sangat bermanfaat. Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan pasangan bisa membuat seseorang merasa sesak dalam suatu hubungan. Mengizinkan Bunda atau pasangan meluangkan waktu sendiri untuk refleksi diri dan relaksasi dapat membantu memulihkan energi emosional yang hilang.
4. Perlihatkan Rasa Syukur
Fokus pada aspek negatif dalam suatu hubungan pernikahan hanya memperburuk keadaan. Mengalihkan perspektif ke sudut pandang yang merayakan hal-hal positif dapat menjadi hal yang konstruktif.
Mengungkapkan rasa terima kasih atas hal-hal kecil yang dilakukan pasangan dapat membantu Bunda menyadari bahwa hubungan sangat bermanfaat.
5. Perawatan Diri
Lelah berdampak pada setiap aspek kehidupan, bukan hanya hubungan. Stres kronis dapat membuat Bunda merasa sangat lelah. Oleh karena itu, mempraktikkan perawatan diri sangatlah penting.
Prioritaskan menjaga pola tidur yang sehat, olahraga, dan pola makan yang teratur untuk membatasi pemicu stres yang berlebihan. Pada kenyataannya, ini memungkinkan Bunda menjadi diri sendiri dalam versi yang terbaik, dan sebagai imbalannya, menjadi pasangan yang lebih baik juga.
Nah, itulah beberapa tanda seseorang mungkin mengalami marriage burnout dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!Â
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda