Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

8 Tanda Orang Tua Toxic Menurut Psikolog dan Cara Memperbaikinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Jan 2024 07:40 WIB

Ilustrasi orang tua toxic
8 Tanda Orang Tua Toxic Menurut Psikolog dan Cara Memperbaikinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/twinsterphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Tumbuh bersama orang tua yang toxic dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental anak-anak, menempatkan mereka pada risiko yang lebih buruk. Untuk mengatasinya, ada beberapa tanda yang perlu Bunda kenali terlebih dahulu.

Hubungan yang toxic adalah hubungan yang membahayakan kesehatan mental, psikologis, atau fisik seseorang. Seringkali, hubungan yang toxic bisa lahir dari niat baik, seperti jika orang tua terlalu terlibat dalam seluk-beluk kehidupan pribadi anak-anak, itu terjadi karena tidak ingin hal buruk terjadi.

Meskipun begitu, hal ini dapat dengan mudah beralih ke hubungan yang tidak memiliki batasan pribadi. Hubungan yang toxic juga bisa disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau terjadi ketika semua sarana komunikasi terutama berbentuk kritik.

Banner Perawatan Setelah Melahirkan

8 Tanda Orang Tua Toxic Menurut Psikolog

Sebuah penelitian mencatat bahwa orang tua yang bersikap toxic terhadap anak-anaknya juga menderita depresi. Berikut adalah beberapa tanda orang tua toxic yang bisa Bunda kenali:

1. Menyalahkan

Orang tua dengan pola asuh yang tidak sehat lebih sering menyalahkan anak atas masalahnya sendiri. Misalnya, jika orang tua terus-menerus kesal karena rumahnya kotor, kemungkinan besar mereka akan menyalahkan anak atas kekacauan tersebut, meski anak mereka tidak terlibat dalam perbuatannya.

2. Kurang Empati

Orang tua yang toxic biasanya tidak berusaha memahami anak-anak dan bagaimana perjuangannya. Hal ini dapat terjadi pada anak mereka yang berprestasi buruk di sekolah, olahraga, atau sejumlah aktivitas lainnya.

Lebih parahnya adalah biasanya mereka mengeluh atau mencaci-maki anaknya karena perilaku yang mereka anggap di bawah standar. Akibatnya, anak mungkin merasa tidak memiliki tempat untuk mencari dukungan.

3. Eksploitasi

Melansir dari laman verywell mind, orang tua yang toxic berharap banyak dari anak-anak mereka, namun mereka tidak memberikan imbalan yang banyak. Contohnya adalah mereka mengharap anak-anak mengabaikan perilaku negatif mereka sendiri, namun menolak melakukan hal yang sama terhadap mereka.

4. Batasan yang Buruk

Terlalu banyak berbagi dengan anak-anak adalah salah satu tanda umum dari orang tua beracun. Hal ini dapat mengarah ke masa dewasa dan menimbulkan masalah bagi anak saat mereka memikirkan cara mengendalikan hubungan yang baik.

Jika masalah ini berlanjut hingga dewasa, penting bagi Bunda untuk mengetahui kapan masalah tersebut terjadi dan memberitahukan kepada orang tua bahwa Bunda tidak bisa menoleransi perilaku seperti ini.

5. Egois

LCSW dari Mindpath Health, Kiana Shelton, mengatakan mereka mungkin akan mendahulukan kebutuhan dan keinginannya sendiri di atas kebutuhan dan keinginan anak-anaknya. Mereka mungkin akan mengurus kebutuhan dasarnya terlebih dahulu dan mengesampingkan kebutuhan anak-anak.

6. Mengontrol

Orang tua yang mengontrol menjadi terlalu terlibat dalam kehidupan anak-anaknya hingga membatasi kebebasan, kemandirian, dan individualitas anak.

Tanda-tanda orang tua yang suka mengontrol adalah mengintervensi dan mengharapkan anak agar sesuai dengan gambaran orang tua mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan, dibandingkan memberikan kebebasan untuk mengembangkan minat dan tujuan mereka sendiri.

7. Menggunakan Bentuk Hukuman yang Keras

Disiplin adalah alat pengasuhan yang sehat bila digunakan dengan benar. Akan tetapi, orang tua yang toxic sering menggunakan hukuman keras yang lebih berbahaya dan berat daripada yang seharusnya. Hukuman yang keras mungkin juga bersifat verbal dan emosional.

8. Mudah Tersinggung

Mereka mungkin menganggap perbedaan pendapat sebagai serangan pribadi. Batasan intelektual yang sehat mungkin tidak dapat ditetapkan dalam rumah tangga dengan orang tua yang toxic. Hal ini karena anak-anak belajar untuk menekan ide-ide mereka karena takut.

Cara Memperbaiki Hubungan dengan Orang Tua yang Toxic

Meskipun mencari terapis tentu merupakan ide yang bagus, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan setiap hari untuk memastikan Bunda bisa mengelola emosi dengan cara yang sehat. Berikut beberapa di antaranya:

1. Tetapkan Batasan dan Patuhi

Meski masih tinggal bersama orang tua, Bunda bisa menetapkan batasan fisik dan emosional. Hal ini sangat penting di masa dewasa. Dalam kedua kasus tersebut, jelaskan kepada orang tua bahwa jika batasan ini tidak dipatuhi, Bunda akan membatasi kontak atau waktu yang dihabiskan bersama mereka.

2. Menjaga Diri

Ini berarti secara fisik melalui olahraga dan makan dengan baik, serta mental dengan mencari terapi dan mengambil bagian dalam aktivitas seperti meditasi.

3. Temukan Cara untuk Mengekspresikan Emosi

Bisa melalui olahraga atau karya seni. Poin utamanya di sini adalah menemukan cara konstruktif untuk mengeluarkan emosi Bunda.

4. Berlatih Menyuarakan Kebutuhan

Berlatih membentuk hubungan yang sehat dengan menyuarakan kebutuhan dan mengatakan apa yang dirasakan. Ini akan membantu Bunda menghindari untuk mencari persetujuan terus-menerus dari orang lain.

5. Terapi dengan Psikolog

Melansir dari laman parade, terapi sangat penting untuk membicarakan masalah masa lalu dan masa kini. Terkadang, mengajak orang tua mungkin benar-benar membantu keinginannya untuk berubah.

Nah, itulah beberapa tanda-tanda orang tua toxic dan cara memperbaiki hubungannya yang bisa Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda