HaiBunda

MOM'S LIFE

Riset Temukan Peningkatan ADHD pada Perempuan Dewasa Sejak 2020, Gejala Sulit Dikenali

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 16 Feb 2024 18:20 WIB
Peningkatan ADHD pada Perempuan Dewasa / Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Sebuah riset menemukan bahwa diagnosis ADHD pada perempuan dewasa meningkat sejak 2020. Peningkatan terjadi di rentang usia 23 sampai 29 tahun, Bunda.

Perlu diketahui, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan istilah medis untuk gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif. Melansir dari National Geographic, para ahli dulunya mengira bahwa ADHD hanya dialami oleh pria saja. Banyak studi yang membahas terkait stereotip 'hiperaktif dan mengganggu' pada anak dan pria dewasa pengidap ADHD.

Belakangan, diketahui bahwa gejala ADHD juga dialami oleh perempuan dan berbeda dengan pria, Bunda. Anak-anak dan perempuan dewasa cenderung memiliki tipe ADHD di mana mereka kesulitan untuk memusatkan perhatian, fokus pada pekerjaan, mudah lupa, dan disorganisasi.


Menurut psikolog klinis sekaligus salah satu penulis buku Understanding Girls with ADHD, Kathleen Nadeau, perempuan harus bekerja sangat keras dalam menyembunyikan permasalahannya untuk menunjukkan bahwa mereka sudah bekerja dengan baik. Para ahli menyebut fenomena tersebut sebagai masking, di mana perempuan dianggap mampu menemukan cara untuk mengimbangi gejala karena ekspektasi sosial yang terjadi di masyarakat.

Seorang Bunda bernama Janna Moen turut melakukan masking karena diagnosis ADHD. Ilmuwan di Yale Center for Infection and Immunity ini didiagnosis dengan ADHD di akhir usia 20-an.

Moen mendapatkan nilai yang baik di sekolah dan memiliki karier cemerlang, Bunda. Namun, di balik itu semua, dia telah melakukan masking terhadap gejala-gejala ADHD selama bertahun-tahun. Hal tersebut akhirnya berdampak pada masalah kesehatan mental, harga diri, hingga kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal.

Gejala ADHD pada perempuan

Gejala ADHD pada anak dan perempuan dewasa sulit dikenali. Banyak orang kerap kali menganggapnya sebagai kesulitan emosional atau kesulitan belajar, sehingga jarang mendapatkan penanganan.

ADHD merupakan gangguan yang terjadi pada fungsi eksekutif seperti perencanaan, regulasi emosi, dan memori kerja. Seiring bertambahnya usia, fungsi eksekutif perempuan akan berkembang dan gejala ADHD menjadi sulit dikenali.

Lalu apa saja gejala ADHD pada perempuan dewasa? Lalu apa dampak jangka panjang bila ADHD tidak ditangani?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

Benarkah Tantrum pada Anak Termasuk Ciri ADHD? Kenali dari Gejalanya Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

17 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara Membuatnya

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK