Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Makan Sedikit & Sering Merasa 'Napas Saja Gendut'? Ini Penyebabnya Menurut Dokter Gizi

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 18 Feb 2024 15:20 WIB

Ilustrasi Diet
Ilustrasi Gagal Diet/ Foto: iStockphoto/Getty Images/Amorn Suriyan
Jakarta -

Bunda sering merasa gagal menjalani diet karena pola pikir 'napas saja gendut'? Pola pikir itu bisa muncul pada seseorang yang sulit sekali menurunkan berat badannya meski sudah makan sedikit.

Penyebab dari kondisi tersebut bisa jadi berkaitan dengan efek genetik dari setiap orang, Bunda. Genetik tertentu dapat membuat metabolisme dari masing-masing orang berbeda karena beragam faktor.

Perbedaan metabolisme ini membuat sebagian orang sulit menurunkan berat badan hanya dengan mengurangi porsi makan. Tetapi, ada pula yang mudah melakukannya meski porsi makannya sama atau lebih besar dari orang lain.

Nah, bila ingin mencari tahu penyebab 'napas saja gendut', Bunda bisa menjalani tes genomik nih. Menurut dr. Arti Indira, Sp.GK, risiko terkait berat badan dan nutrisi bisa dilihat dari tes genomik atau nutrigenomik.

Tes ini dapat melihat bagaimana perbedaan genetik menyangkut risiko penyakit obesitas sampai kondisi yang mempengaruhi lapar hingga kenyangnya seseorang. Ada yang memang terlahir dengan risiko obesitas tinggi atau sebaliknya.

"Nah, jadi kalau misalnya memang memiliki risiko untuk terjadinya obesitas tadi, sering dikaitkan dengan pernyataan demikian memang, misalnya kok kayanya makan lebih sedikit dari orang lain, tapi gampang banget berat badan naik. Nah ini bukan tanpa sebab, tapi karena ini ada variasi genetik di dalam tubuhnya, metabolismenya lebih lambat," kara Arti di acara Prodia Genomic di JW Marriot, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/24).

"Sementara kalau mereka yang tidak punya risiko obesitas, dia mungkin metabolisme-nya lebih cepat, berat badannya kemudian stabil, dan nanti dari tes genomik itu juga kita lihat faktor-faktor lain akhirnya," sambungnya.

Dari hasil tes genomik ini, nantinya akan terlihat pola makan apa yang sesuai dan dikaitkan dengan risiko penyakit serta profil genetik secara keseluruhan. Tes juga dapat melihat seberapa besar sensitivitas pasien terhadap makanan atau minuman tertentu, Bunda.

Lalu apakah tes genomik ini dapat mengoptimalkan program penurunan berat badan atau diet ya?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda