Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Buka Puasa Makan Gorengan Saat Diet Boleh Kok, tapi Ada Syaratnya Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 25 Mar 2024 17:10 WIB

Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain.
Ilustrasi buka puasa dengan gorengan saat diet/Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008
Daftar Isi

Rasanya ada yang kurang kalau buka puasa tidak dengan gorengan. Buka puasa makan gorengan saat diet boleh kok tapi kata dokter ada syaratnya, Bunda.

Gorengan memang menjadi sajian buka puasa di Indonesia. Makanan yang digoreng terasa nikmat dikonsumsi setelah seharian berpuasa. Namun apakah gorengan bisa merusak diet Bunda?

Jawabannya bisa saja namun ada syaratnya, Bunda. Ini karena gorengan tinggi kalori yang bisa merusak diet turun berat badan.

Banner Resep Ibu Sisca

Mengonsumsi satu makanan yang digoreng saja bisa setara dengan makan sepiring nasi putih. Meski demikian, buka puasa makan gorengan saat diet tetap diperbolehkan namun kata dokter tidak boleh berlebihan.

Mari kita memahami kalori dalam gorengan serta apakah mengonsumsinya benar boleh saat diet? Berikut penjelasannya.

Kalori gorengan

Kalori gorengan bervariasi tergantung pada jenis gorengannya, ukuran potongan, dan jumlah minyak yang digunakan saat menggoreng. Dilansir dari Eat This Much, misalnya saja satu pisang goreng dengan ukuran sekitar 111 gram bisa mengandung 190 kalori.

Begitu dengan satu potong tahu goreng (sekitar 50 gram) mengandung sekitar 75 kalori. Atau bakwan yang umum dikonsumsi dengan lontong saat buka puasa bisa mengandung 100 kalori.

“Contohnya, bakwan atau cireng 1 butirnya bisa sampai 100 kkal. Kalau makan 5 saja, sudah hampir sama kalorinya seperti makan nasi lengkap dengan lauk dan sayuran,” jelas dr Yohan Samudra, SpGK, selaku dokter spesialis gizi dari Primaya Hospital Tangerang, dilansir dari detikHealth.

Kalori gorengan sebenarnya bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  1. Jenis tepung yang digunakan: Tepung terigu dengan protein tinggi akan menghasilkan gorengan dengan kalori yang lebih tinggi.
  2. Lama waktu menggoreng: Semakin lama digoreng, semakin banyak minyak yang diserap oleh gorengan, sehingga kalorinya semakin tinggi.
  3. Suhu minyak: Menggoreng dengan suhu yang terlalu rendah akan menyebabkan gorengan menyerap lebih banyak minyak.

Apakah boleh makan gorengan saat diet?

Jawabannya boleh tapi syaratnya tidak berlebihan dan wajib dibatasi. “Makan gorengan saat diet boleh-boleh saja. Sebab, jika total kalori harian kita berlebih dari kebutuhan tubuh, tidak hanya gorengan, makanan apa pun pasti akan menjadi lemak di tubuh,” ujar dr Yohan.

Tidak semua orang makan gorengan lalu menjadi gemuk. Bunda mungkin melihat beberapa teman sering makan gorengan tapi tetap langsing.

Semua tergantung bagaimana Bunda memoderasinya. Hanya saja pesan dr Yohan, makan gorengan perlu dibatasi saat mencoba menurunkan berat badan.

“Tapi memang konsumsi gorengan perlu dibatasi saat diet karena gorengan termasuk makanan tinggi kalori dan tidak mengenyangkan,” tambahnya.

Dibanding buka puasa dengan makan gorengan berlebihan, selingi makanan sehat seperti kurma yang juga merupakan sajian khas bulan Ramadhan. Cukup konsumsi kurma dan air akan membantu Bunda mengembalikan kadar gula serta garam dalam tubuh. 

dr Yohan juga menganjurkan memilih makanan alami dengan pengolahan yang lebih rendah kalori. Selain lebih mengenyangkan, makanan alami tentu lebih sehat dibanding gorengan.

Tips untuk mengurangi kalori gorengan

  • Gunakan tepung terigu dengan protein rendah.
  • Goreng dengan minyak yang panas.
  • Tiriskan gorengan dengan baik setelah digoreng.
  • Konsumsi gorengan dalam jumlah yang moderat.

Mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi gorengan dan memilih makanan yang lebih sehat saat berbuka puasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda