
moms-life
Mengenal Art Therapy untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
HaiBunda
Kamis, 28 Mar 2024 12:20 WIB

Daftar Isi
Mempertimbangkan kesenian dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Dalam hal ini, art therapy dipercaya bermanfaat untuk penyakit mental, termasuk depresi, kecemasan, hingga gangguan makan.
Sama seperti lukisan, foto, atau musik yang bisa mengatakan sesuatu tanpa harus dijelaskan. Terapi ini mendorong orang dengan kondisi mental untuk mengekspresikan dirinya masing-masing.
Tidak harus berprofesi atau memiliki darah sebagai seniman untuk menerapkan teknik kesehatan mental ini. Sebab, terapi ini menggunakan kekuatan seni dan cara komunikasi yang berbeda untuk membuat orang terbuka dan terlibat dalam terapi mereka dengan cara baru, yang meningkatkan segala jenis penyembuhan.
Apa itu art therapy?
Melansir dari laman psychology.org, art therapy adalah alat yang digunakan terapis untuk membantu pasien menafsirkan, mengekspresikan, dan menyelesaikan emosi dan pikiran mereka.
Dalam hal ini, pasien bekerja sama dengan terapis untuk mengeksplorasi emosinya, memahami konflik atau perasaan yang menyebabkan mereka tertekan, dan menggunakan seni untuk membantu mereka menemukan solusi atas masalah tersebut.
Usut punya usut, ternyata terapi ini sudah ada sejak 1940-an dan baru dikenal masyarakat luas pada 1970-an, Bunda. Seperti terapi tari atau musik, terapi ini memanfaatkan kreativitas seseorang.
Kondisi seseorang yang membutuhkan art therapy
Art therapy telah dipercaya mampu mengobati berbagai gangguan mental dan tekanan psikologis. Dalam banyak kasus, ini mungkin digunakan bersamaan dengan teknik psikoterapi lain seperti terapi kelompok atau cognitive-behavioral therapy (CBT).
Adapun beberapa kondisi seseorang yang mungkin membutuhkan terapi ini:
- Masalah terkait penuaan
- Kecemasan
- Mengidap kanker
- Depresi
- Gangguan makan
- Sulit mengendalikan emosi
- Memiliki masalah keluarga atau hubungan
- Kondisi medis
- Gejala psikologis yang berhubungan dengan masalah medis lainnya
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Masalah psikososial
- Gangguan penyalahgunaan narkoba
Manfaat art therapy
Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of American Art Therapy Association, aktivitas kreatif yang dilakukan kurang dari satu jam dapat mengurangi stres dan berdampak positif pada kesehatan mental, terlepas dari pengalaman atau bakat seni yang dimiliki.
Seorang terapis ini dapat menggunakan berbagai metode seni, termasuk menggambar, melukis, dan kolase dengan pasien mulai dari anak kecil hingga orang dewasa yang lebih tua.
Pasien yang pernah mengalami trauma emosional, kekerasan fisik, kekerasan dalam rumah tangga, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya dapat memperoleh manfaat dari mengekspresikan diri mereka secara kreatif.
Melansir dari laman verywell mind, beberapa situasi di mana terapi ini dapat digunakan, di antaranya:
- Orang dewasa mengalami stres berat
- Anak-anak mengalami masalah perilaku atau sosial di sekolah atau rumah
- Anak-anak atau orang dewasa yang pernah mengalami peristiwa traumatis
- Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar
- Individu yang hidup dengan cedera otak
- Orang yang mengalami masalah kesehatan mental
Hal yang perlu dipahami tentang art therapy
Jika menyadari diri sendiri atau orang terdekat tengah mempertimbangkan art therapy, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Berikut di antaranya:
1. Tidak harus artistik
Orang yang ingin menjalani terapi ini tidak perlu memiliki kemampuan artistik atau bakat khusus untuk berpartisipasi dalam terapi ini, dan orang-orang dari segala usia termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa dapat memperoleh manfaat art therapy.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehadiran seni dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan mental.
2. Berbeda dengan kelas seni
Kelas seni lebih berfokus pada pengajaran teknik atau menciptakan hasil karya tertentu, namun art therapy lebih pada membiarkan pasien fokus pada pengalaman batin mereka.
Dalam menciptakan seni, seseorang mampu memusatkan perhatian pada persepsi, imajinasi, dan perasaannya sendiri. Oleh karena itu, pasien didorong untuk menciptakan karya seni yang lebih mengekspresikan dunia batinnya daripada membuat sesuatu yang merupakan ekspresi dunia luar.
3. Bukan untuk semua orang
Perlu diketahui juga bahwa art therapy bukan untuk semua orang. Meskipun kreativitas atau kemampuan artistik tingkat tinggi tidak diperlukan agar terapi ini berhasil, banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka tidak kreatif atau artistik mungkin menolak atau skeptis terhadap proses tersebut.
Selain itu, terapi ini belum terbukti efektif untuk semua jenis kondisi kesehatan mental, Bunda. Misalnya saja, salah satu meta-analisis menemukan bahwa art therapy tidak efektif dalam mengurangi gejala skizofrenia positif atau negatif.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda kenali terkait art therapy. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!Â
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda