Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Aurelie Moeremans Alami Tanda Depresi Seperti Ini, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Arsitta Dwi Pramesti   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Apr 2024 07:40 WIB

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi/Foto: Getty Images/iStockphoto/CandyRetriever
Daftar Isi

Bunda mungkin kerap mendengar gangguan kesehatan mental depresi. Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental yang banyak terjadi, dan seringkali tak disadari. Baru-baru ini, aktris cantik Aurelie Moeremans mengungkapkan pengalamannya dalam menghadapi depresi.

Gangguan depresi melibatkan suasana hati yang tertekan atau kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas untuk jangka waktu yang lama.

Depresi berbeda dengan mood swing. Depresi dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk hubungan dengan keluarga, teman dan komunitas. 

Banner 9 Kesalahan Orang Tua Didik Remaja

Tahukah Bunda bahwa depresi dapat terjadi pada siapa saja? Orang-orang yang pernah mengalami pelecehan seksual, kehilangan orang yang disayang, atau peristiwa-peristiwa yang membuat stres lainnya dapat memicu terjadinya depresi. 

Melansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), sebanyak 3,8% populasi orang di dunia mengalami depresi. Di dalamnya terdapat 5% orang dewasa (4% pada pria dan 6% pada wanita), dan 5,7% orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun. Data terakhir menunjukkan sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. 

Depresi lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di seluruh dunia, lebih dari 10% wanita hamil dan ibu yang baru melahirkan mengalami depresi.

Aurelie Moeremans ungkap depresi yang dialami

Melansir dari instagram pribadi Aurelie Moeremans @aurelie, ia membagikan perasaannya setelah didiagnosa depresi akut oleh psikolog. Aurelie mengaku bahwa ia merasa kehilangan gairah hidup.

“Beberapa tahun terakhir ini semangatku untuk hampir segala hal tuh hilang aja. Aku tetap kerja terus kok, tetap lakuin rutinitas sehari-hari, tapi kok ya rasanya hampa,” tulis Aurelie.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak dapat menikmati pekerjaannya. Aurelie pun menolak beberapa tawaran project.

“Aku sampe gak enjoy shooting lagi, makanya memilih untuk berhenti sejak tahun lalu. Bahkan ya, aku sempet ditawarin main di 2 proyek bareng aktor yang selama aku pengen banget satu project bareng, tapi aku tolak,” jelas Aurelie.

Aurelie Moeremans jalani ritual Melukat di Bali untuk kesehatan mentalnyaAurelie Moeremans jalani ritual Melukat di Bali untuk kesehatan mentalnya/ Foto: https://www.instagram.com/aurelie

Rasa demotivasinya yang semakin melonjak bahkan membuat Aurelie tak lagi dapat menikmati hal-hal yang ia sukai, seperti musik. Aurelie juga mencoba menyibukkan diri dengan menjadi sukarelawan, namun perasaan hampa dalam dirinya tak kunjung sirna.

Menanggapi gangguan kesehatan mentalnya, Aurelie mencoba banyak cara. Mulai dari mendekatkan diri pada Tuhan, journaling, membanjiri diri dengan positive affirmations, menonton podcast tentang self-love, hingga belajar meditasi dari YouTube.

Aurelie bahkan mengikuti program silent retreat di Bali. Ia menjalani treatment di mana dirinya tidak diperbolehkan berbicara, bermain ponsel, dan berinteraksi dengan orang lain selama 7 hari. Ia juga melakukan ritual melukat. Namun, semua hal itu tidak dapat memperbaiki suasana hatinya. 

Akhirnya, Aurelie memutuskan untuk menemui psikolog dan mendapat diagnosa depresi akut dan kecemasan parah. Ia menjelaskan bahwa rasanya seperti selalu diikuti awan mendung. 

"Oh, ini toh yang namanya depresi. Rasanya kayak selalu diikuti awan mendung yang nggak pernah berhenti nguntit aku,” ungkap Aurelie.

Sang psikolog membantu Aurelie untuk menemukan sumber depresinya dan mencari solusi agar segera keluar dari belenggu depresi. Kini, Aurelie sudah merasa lebih baik.

Ia sudah dapat kembali menikmati hidup dan merasa hidupnya kembali berwarna. Aurelie berharap ia dapat kembali pulih dan menghibur penggemar secepatnya.

Gejala Depresi

Berkaca dari kisah Aurelie Moeremans, Bunda dapat memperhatikan gejala depresi yang mungkin terjadi. Melansir dari laman resmi WHO, seseorang yang mengalami depresi memiliki suasana hati yang tertekan, ia kerap merasa sedih, mudah tersinggung, dan hampa.

Bunda mungkin merasa kehilangan kesenangan atau minat dalam beraktivitas apapun, hal ini dapat menghambat keseharian.

Episode depresi berbeda dengan fluktuasi suasana hati biasa. Gangguan kesehatan mental ini berlangsung sepanjang hari, setiap hari, setidaknya selama dua minggu. Depresi dapat menimbulkan kesulitan dalam segala aspek kehidupan, termasuk di masyarakat dan di rumah, pekerjaan dan sekolah.

Saat episode depresi, juga terdapat kemungkinan munculnya gejala lain, di antaranya: 

  • Konsentrasi yang buruk
  • Perasaan bersalah yang berlebihan atau harga diri yang rendah
  • Keputusasaan tentang masa depan
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
  • Tidur terganggu
  • Perubahan nafsu makan atau berat badan
  • Merasa sangat lelah atau rendah energi

Pengobatan depresi

Melansir dari laman resmi WHO, Bunda dapat mengobati depresi dengan menemui ahli, yakni psikolog dan psikiater, dan menjalani perawatan psikologis. Perawatan psikologis adalah pengobatan pertama untuk depresi. Bunda akan diberikan obat yang dapat dikombinasikan dengan obat antidepresan, pada depresi sedang dan berat. Obat antidepresan tidak diperlukan untuk depresi ringan.

Perawatan psikologis dapat mengajarkan cara berpikir, mengatasi permasalahan, atau berhubungan dengan orang baru. Bunda juga akan menjalani terapi bicara dengan para profesional dan terapis awam yang diawasi. Terapi bicara dapat dilakukan secara langsung atau online. 

Perawatan psikologis yang efektif untuk depresi meliputi:   

  • Aktivasi perilaku
  • Terapi perilaku kognitif
  • Psikoterapi antarpribadi
  • Terapi pemecahan masalah

Jika Bunda merasa memiliki gangguan kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya, jangan ragu untuk menemui psikolog dan psikiater ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda