
moms-life
5 Tips Memilih Makanan Pengganti Nasi Putih, Cocok untuk Pasien Diabetes
HaiBunda
Senin, 03 Jun 2024 21:55 WIB

Nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Tanpa nasi putih, rasanya makan jadi kurang afdol ya, Bunda?
Bagi beberapa orang, nasi putih bisa memberikan sensasi makan lebih kenyang dan memuaskan. Namun, tak semua orang cocok mengonsumsi nasi putih.
Nasi putih yang terbuat dari beras putih memiliki indeks glikemik tinggi sehingga kurang dianjurkan untuk para penderita diabetes.
"Indeks glikemik ini adalah indikator penentu seberapa cepat makanan karbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah. Semakin tinggi indeks glikemiknya, maka akan semakin cepat dia menaikkan gula darah. Kalau rendah, dia akan menaikkan gula darah perlahan," dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi di konferensi pers Dailymeal, Jakarta, Jumat (31/5/24).
Pada pasien diabetes, tubuh mereka tidak mampu memproduksi insulin dengan baik untuk mengontrol lonjakan gula darah. Oleh karena itu, indeks glikemik pada makanan berperan penting untuk menjaga kestabilan gula darah.
"Pasien diabetes perlu makanan dengan indeks glikemik rendah. Mereka perlu makanan seperti itu supaya tetap bisa konsumsi makanan sesuai porsi, namun gula mereka naiknya pelan-pelan, itu targetnya," kata Mulianah.
"Mereka insulinnya sudah tidak sensitif. Kita butuh insulin ketika habis makan, saat gula darah meningkat, dipanggil nih insulin supaya dia tidak terlalu tinggi. Tapi pada pasien diabetes, insulin lambat sekali datangnya, gula keburu naik," paparnya.
Akan tetapi, bukan berarti pasien diabetes harus berhenti mengonsumsi nasi. Mereka juga bisa menikmati lauk-pauk lezat dan bergizi bersama nasi, Bunda. Berikut ini tips memilih makanan pengganti nasi putih untuk pasien diabetes:
1. Perhatikan jenis karbohidrat
Karbohidrat pada dasarnya menjadi kebutuhan nutrisi yang wajib dipenuhi, Bunda. Karbohidrat berperan penting untuk otak dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Kebutuhan karbohidrat tubuh sangatlah besar. Karbohidrat adalah satu-satunya nutrisi yang bisa masuk ke dalam otak. Kebayang ada orang diet tanpa karbo? Bisa sih, tapi salah satu efek sampingnya itu mengantuk, lemot, telat mikir. Apalagi kita yang aktivitas padat bisa jadi lemas," ujar Mulianah.
Pasien diabetes tetap harus mengonsumsi karbohidrat untuk memenuhi asupan nutrisi harian. Namun, perhatikan jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
Karbohidrat pada dasarnya terdiri menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
"Jenis yang dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak adalah yang kompleks. Apa bedanya? Dari kandungan seratnya. Semakin tinggi serat, semakin kompleks karbohidrat tersebut. Makanya gandum, nasi merah, sayur dan buah itu masuknya ke karbohidrat kompleks," ucapnya.
2. Nasi jagung dan nasi singkong
Selain nasi putih, Bunda juga bisa memilih inovasi nasi yang terbuat dari bahan pangan karbohidrat lain seperti jagung dan singkong.
Pada nasi jagung, terdapat kandungan antioksidan tinggi yaitu beta carotene yang baik untuk kesehatan mata, terutama bagi pasien diabetes yang sudah mengalami gangguan saraf.
"Salah satu komplikasi pada pasien diabetes adalah retinopati diabetik. Biasanya usia muda tapi diabetes dan matanya buram, itu karena sarafnya rusak. Jadi antioksidan ini baik sekali untuk mengatasi kondisi itu pada penderita diabetes," tuturnya.
Sementara itu, nasi singkong memiliki kandungan serat larut yang aman untuk penderita gerd karena tidak mengganggu lambung. Pasalnya, kadar serat dalam nasi sangat memegang peran penting pada tubuh pasien diabetes. Baca di halaman selanjutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
KARBOHIDRAT BERSERAT TINGGI
Ilustrasi Makanan Bergizi dan Tinggi Serat / Foto: Getty Images/iStockphoto/sveta_zarzamora
3. Pilih karbohidrat berserat tinggi
Bahan pangan alternatif seperti nasi jagung dan nasi singkong memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang hampir sama dengan nasi putih biasa. Namun, kandungan serat yang jauh lebih tinggi membuat keduanya sangat cocok dikonsumsi pasien diabetes.
Dr. Mulianah memaparkan nasi singkong mengandung 5 gram serat per 100 gram porsi nasi. Sementara itu, nasi jagung mengandung 7 gram serat dalam porsi nasi yang sama.
Jumlah ini terbilang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih yang hanya mengandung 0,2 gram serat per 100 gram porsi nasi, atau nasi merah dengan 1,4-1,8 gram serat dengan porsi sama.
Tak hanya itu, kandungan serat di dalam nasi singkong juga sangat istimewa karena termasuk ke dalam golongan serat larut.
"Mereka jenis seratnya adalah serat larut. Kalau sayur dan buah itu memang tinggi serat. Bayam, kangkung, itu serat tidak larut karena panjang-panjang. Kalau serat larut itu bentuknya seperti melon, labu siam, cenderung kenyal seperti puding," ucap Mulianah.
"Singkong banyak serat larut sehingga untuk pasien penderita gerd tidak akan mengganggu lambung," imbuhnya.
4. Menu khusus pasien diabetes dengan gangguan ginjal
Pasien diabetes dengan gangguan ginjal perlu membatasi konsumsi fosfor ke dalam tubuh. Oleh karena itu, mereka tidak dianjurkan mengonsumsi nasi merah karena kadar fosfornya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis nasi lain.
"Pasien dengan diabetes yang sudah komplikasi ke ginjal, harus dibatasi asupan fosfor. Kalau nasi singkong dan jagung fosfornya cenderung rendah di antara jenis pangan karbohidrat lain, itu bisa untuk alternatif penderita diabetes dengan gangguan ginjal," ia mengatakan.
5. Aturan makan dan cara mengolah
Cara mengolah nasi jagung dan nasi singkong sama seperti memasak nasi putih biasa. Bunda dapat menggunakan rice cooker agar lebih praktis.
Trik untuk menurunkan indeks glikemik pada nasi adalah dengan mendinginkannya setelah matang, Bunda.
"Dalam 1x24 jam itu kadar indeks glikemiknya lebih rendah tapi rasa tidak berubah. Keuntungannya di situ. Tapi perlu diawasi perubahan rasa, warna, dan bau. Dari proses penyimpanan dan kondisi kulkasnya kan mungkin berbeda," terangnya.
Pastikan untuk tidak mendinginkan nasi lebih dari satu hari, Bunda. Gunakan chiller untuk mendinginkan nasi dan hangatkan dengan cara dikukus agar kandungan nutrisi tidak rusak.
Meski sudah menggunakan bahan pangan alternatif dari nasi putih dengan cara tersebut, jangan lupa untuk tetap mengatur porsi makan ya, Bunda.
"Tapi tetap porsinya diatur ya. Jangan mentang-mentang sudah didinginkan jadi bisa makan banyak. Lalu usahakan makan 3-4 jam sebelum tidur. Kalau bisa makan malam terakhir jam 6 atau 7 sore karena badan itu bukan mesin. Ada titik di mana badan capek, bukan cuma otot dan otak, tapi juga enzim dan lain-lain itu ada batas maksimal bekerja," imbuhnya.
Simak juga video gejala penyakit diabetes yang sering muncul di malam hari:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Begini Cara Mudah Kurangi Kadar Gula pada Nasi, Bisa Cegah Diabetes Bun

Mom's Life
Siap-siap, Beras Putih Sampai Beras Hitam Naik Harga Semua, Bun!

Mom's Life
7 Tanda Tubuh Mengonsumsi Karbohidrat Berlebih, Perut Kembung hingga Gigi Berlubang

Mom's Life
7 Kesalahan Memasak Nasi, Perlu Bunda Tahu

Mom's Life
2 Cara Menyimpan Nasi Sisa Supaya Awet Berhari-Hari


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda