Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Ibu Hamil di Thailand Pura-pura Diculik Agar Bisa Pakai Uang Suami untuk Bayar Utang

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jun 2024 15:10 WIB

ilustrasi Ibu Hamil Sedih
Ilustrasi Ibu Hamil di Thailand Pura-pura Diculik Agar Bisa Pakai Uang Suami untuk Bayar Utang / Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang

Seorang Bunda yang sedang hamil di Thailand menjadi buah bibir publik. Ia bikin geger usai berpura-pura menjadi korban penculikan.

Peristiwa aneh ini terjadi di Samut Prakan, Thailand tengah. Hal itu bermula ketika Bunda tersebut mengambil uang senilai 80 ribu baht atau setara Rp35,7 juta dari rekening bank suaminya.

Menurut laporan Thailand World Daily, ia melakukan hal tersebut dengan kedok uang tebusan penculikan. Pada 30 Mei 2024, perempuan itu berkata pada suaminya bahwa ia akan pergi dari rumah rumah untuk memfotokopi dokumen.

Tak lama setelah istrinya pergi, sang suami menerima pesan di ponselnya dari nomor asing. Pesan tersebut berisi permintaan uang untuk menebus istrinya yang 'diculik'.

"Jika Anda ingin istri dan anak Anda selamat, jangan hubungi polisi," bunyi pesan tersebut, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (25/6/24).

Rekayasa penculikan itu semakin didukung dengan video yang memperlihatkan sang istri. Dalam video tersebut, perempuan yang sedang hamil lima bulan itu terlihat sedang disekap.

Tangan perempuan itu terikat dan kepalanya ditutupi dengan kain warna hitam. Ia juga terlihat berada di area hutan terpencil, Bunda.

Sang suami pada awalnya berusaha mencari perempuan itu bersama keluarganya. Akan tetapi, upaya mereka tak membuahkan hasil sehingga terpaksa menghubungi polisi.

Keesokan harinya, perempuan itu ditemukan di hutan belakang sebuah bangunan terbengkalai berkat bantuan petugas dan tim penyelamat. Ia tampak gemetar kedinginan lantaran diguyur hujan semalaman.

Perempuan itu tak bisa menyembunyikan raut wajah panik karena isi tasnya berhamburan. Dokumen serta barang-barang pribadinya berserakan di tanah.

Setelah ditemukan, Bunda yang sedang hamil itu segera dilarikan ke rumah sakit. Ia juga berbohong saat menceritakan kisahnya.

Perempuan itu mengaku, ia dibuntuti oleh dua pria bertopeng usai memfotokopi dokumen. Mereka mengancamnya dengan pisau sebelum membawanya naik ke dalam mobil dan menutup kepalanya memakai kain hitam.

Para penculik disebut telah memaksanya untuk mentransfer uang dari rekening sang suami serta mengambil ATM dan kartu teleponnya.

Akan tetapi, polisi menemukan celah di pernyataan tersebut setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka menemukan catatan transfer bank dan kuitansi terakhir terkait rentenir di telepon perempuan itu.

Ia kemudian mengaku telah kecanduan judi, Bunda. Kendati demikian, ia masih bersikeras bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan kejadian penculikan.

Setelah tiga jam diperiksa, perempuan tersebut akhirnya mengaku telah melakukan penculikan palsu dengan bantuan para rentenir.

Perempuan itu menjelaskan bahwa ia telah meminjam sekitar 70 ribu baht atau Rp31 juta dari rentenir dan bermaksud menggunakan tabungan sang suami untuk melunasi utang tersebut tanpa sepengetahuannya.

Meski sempat menggegerkan keluarga, sang suami meminta polisi untuk tidak mengambil tindakan apa pun terhadap istrinya karena mengingat sang anak yang masih belum lahir.

Pada akhirnya, polisi mencatat kejadian tersebut dan memperingatkan perempuan itu untuk menjauhi tindak perjudian.

Selain cerita tersebut, ada juga kisah serupa dari Bunda R asal Jawa Timur yang diterima HaiBunda beberapa waktu lalu. Ia menceritakan kelakuan temannya yang meminjam uang dengan tidak jujur. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DITIPU TEMAN

Ilustrasi uang

Ilustrasi Uang / Foto: Getty Images/iStockphoto/CagdasAygun

Seorang Bunda berinisial R menceritakan pengalamannya ketika dibohongi oleh seorang teman. Ia mendapatkan pesan WhatsApp teman SMA yang lama tak berjumpa.

Teman Bunda R yang berinisial D itu meminjam uang dengan alasan untuk membayar biaya persalinan caesar.

"Awalnya, D bertanya kabar dan basa-basi. Sampai akhirnya, dia bilang mau pinjam uang untuk biaya operasi caesar karena sudah lewat HPL (Hari Perkiraan Lahir). Katanya, rumah sakit yang D pilih nggak bekerja sama dengan BPJS," ungkapnya kepada HaiBunda.

Banner pendidikan anak-anak gen halilintar

"Dia juga bilang, sudah cocok dengan dokter obgyn di RS itu. Sebenarnya dia punya tabungan, tapi masih kurang sekitar Rp5 juta. D mau pinjam kekurangan uang dan janji akan mengembalikan dua bulan lagi," imbuhnya.

Karena dulu pernah dekat dan tidak ada masalah pertemanan, Bunda R menyanggupi pinjaman tersebut. Dua bulan pun berlalu dan Bunda D meminta kelonggaran waktu ketika utangnya ditagih.

Pada bulan berikutnya, Bunda D mengabarkan bahwa ia telah mentransfer Rp3 juta dan meminta maaf karena belum bisa melunasi semuanya. Ia pun kembali diberikan kesempatan.

"Aku masih berprasangka baik, mungkin jaringan atau ponsel dia bermasalah. Tapi setelah berhari-hari, chat itu masih centang satu. Aku chat lagi, tetap centang satu juga. Tak hilang akal, aku coba buka akun Instagram D. Ternyata, akunku dia blokir," ucap Bunda R.

Tak hanya itu, Bunda R mengetahui dari temannya bahwa Bunda D ternyata melahirkan secara normal dan bukan caesar. Bahkan, kelahiran anaknya berlangsung secara spontan dan cepat sebelum dokter tiba.

"Dari situ, aku merasa marah dan kecewa. Kenapa D harus berbohong seperti itu padaku? Seandainya memang nggak digunakan untuk operasi caesar, kenapa nggak bilang jujur aja? Terlebih lagi, dia sampai memutus kontak," imbuh Bunda R.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda