MOM'S LIFE
WHO Perbarui Daftar Patogen Berpotensi Pandemi, Seperti Apa Kesiapan Kemenkes RI?
Annisa Afani | HaiBunda
Selasa, 03 Sep 2024 16:50 WIBMenjaga kesehatan anggota keluarga harus tetap menjadi prioritas, Bunda. Apalagi saat ini semakin banyak jenis virus dan bakteri yang mengancam imunitas tubuh.
Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)memperbarui daftar patogen global yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi dalam dokumen bertajuk WHO R&D Blueprint for Epidemics: Pathogens Prioritization, A Scientific Framework For Epidemic And Pandemic Research Preparedness. Dokumen ini dipublikasikan pada 30 Juli 2024.
Selain daftar patogen berpotensi pandemi, dokumen tersebut juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan, kolaborasi, dan kerja sama internasional dalam mempercepat penelitian serta pengembangan tindakan penanggulangan medis untuk menangani ancaman epidemi dan pandemi di masa depan. Untuk itu, upaya harus diarahkan yakni dengan peningkatan deteksi, pemantauan, dan respons terhadap wabah penyakit menular.
Kesiapan Kemenkes Indonesia?
Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Bonanza Perwira Taihitu mengatakan, Indonesia aktif berperan dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan global untuk menghadapi ancaman penyakit menular baru, khususnya saat memimpin G20. Ini sejalan dengan upaya kesiapsiagaan di tingkat global dan nasional menghadapi pandemi yang mungkin bisa terjadi kapan saja.
Bonanza sebut pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan identifikasi patogen prioritas yang berasal dari satwa liar. Proses ini melibatkan para pakar nasional dan internasional termasuk dari WHO, baik di tingkat regional maupun global."
"Terkait patogen prioritas, setiap negara memiliki daftar prioritas patogen yang disusun berdasarkan situasi epidemiologi masing-masing, yang kemudian diselaraskan dengan panduan global yang diberikan oleh WHO," dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang HaiBunda peroleh.
Daftar patogen berpotensi pandemi
Dari hasil identifikasi patogen yang dilakukan oleh Kemenkes RI, daftar patogen prioritas yang disusun sesuai dengan identifikasi WHO, sementara beberapa prioritas lainnya ditentukan berdasarkan kondisi epidemiologi lokal.
Daftar prioritas ini mencakup berbagai famili virus dan bakteri yang menjadi perhatian utama. Famili virus yang menjadi patogen prioritas di Indonesia:
1. Famili Coronaviridae seperti SARS CoV.
2. Famili Orthomyxoviridae, termasuk Influenza H5N1.
3. Famili Paramyxoviridae, seperti Measles dan Nipah.
4. Famili Flaviviridae, misalnya, Dengue, Zika.
5. Famili Filoviridae, di antaranya Ebola, Marburg.
6. Famili Bunyaviridae, yakni Hanta.
7. Famili Togaviridae, yakni Chikungunya.
8. Famili Rhabdoviridae, seperti Rabies.
9. Famili Poxviridae, yaitu Mpox.
10. Famili Retroviridae, yakni HIV.
Menurut Bonanza, patogen prioritas dari famili virus di atas turut menjadi bagian dari perhatian WHO dalam daftar prioritasnya. Ada pula famili bakteri yang diidentifikasi sebagai kelompok patogen yang perlu menjadi perhatian.
"Untuk yang bakteri prioritas WHO, khususnya berhubungan dengan resistensi antimikroba (Antimicrobial resistance/AMR) mencakup famili Enterobacteriaceae (misalnya, Salmonella, E. coli), famili Mycobacteriaceae (MTB Complex), famili Bacillaceae (Anthrax), famili Staphylococcaceae (Staphylococcus aureus), famili Neisseriaceae (N. Gonorrhoeae, N. Meningitidis), dan famili Campylobacter Aceae (Campylobacter)," lanjutnya.
"Familia bakteri lain masuk dalam daftar prioritas yang dipantau, yakni famili Pseudomonadaceae (Pseudomonas), famili Leptospiraceae (Leptospira), Famili Vibrionaceae (Vibrio cholerae), dan famili Yersiniaceae (Y. pestis)."
Patogen-patogen ini berkaitan erat dengan berbagai spesies satwa seperti kelelawar (Chiroptera), primata, rodent, dan burung (Aves), yang sering menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
Kemenkes akan mengoptimalkan daftar patogen prioritas, baik virus maupun bakteri, yang diidentifikasi sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat nasional, termasuk ketersediaan vaksin, obat-obatan, dan upaya penanggulangan lainnya.
Kesiapsiagaan di Tingkat Nasional
Saat ini, labkesmas tingkat 2 sudah tersebar di 232 kabupaten/kota di Indonesia, sementara labkesmas tingkat 3 tersebar di 30 provinsi. Selain itu, terdapat 2 labkesmas tingkat nasional dengan satu laboratorium yang memiliki fasilitas Biosafety Level 3 (BSL-3) di Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan, Jakarta.
"Diharapkan dengan adanya identifikasi ini, akan meningkatkan kewaspadaan semua pihak serta memperkuat aliran informasi dan sistem peringatan dini terhadap situasi yang berkembang di wilayah masing-masing," sambung Bonanza.
Dalam hal kesiapsiagaan kesehatan, Pemerintah Indonesia juga menerapkan pendekatan One Health yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mengatasi tantangan kesehatan secara komprehensif secara kesehatan dan terpadu. Pendekatan ini sejalan dengan rekomendasi WHO, Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Organisation for Animal Health (WOAH).
Selain fokus pada patogen prioritas, pemerintah juga terus melakukan pemantauan penyakit infeksi emerging yang sangat berpotensi dan dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan. Beberapa penyakit yang dimaksud yaitu:
1. Mpox.
2. COVID-19.
3. Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
4. Avian Influenza (H5N1, H5N6, H9N2).
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M menegaskan, pemetaan risiko penyakit infeksi emerging sangat penting dilakukan oleh daerah. Apalagi, masih banyak daerah yang belum memiliki peta risiko penyakit infeksi emerging.
"Oleh karena itu, dinas kesehatan bersama pemangku kepentingan yang terkait perlu melakukan pemetaan risiko dan membuat rekomendasi tindak lanjut yang perlu dilakukan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan dan respons terhadap potensi risiko munculnya penyakit infeksi emerging di daerahnya," tegasnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(AFN/som)Simak video di bawah ini, Bun:
Setop Tidur dengan Rambut Basah, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Viral Larangan Nikah di Hari Libur, Ini Klarifikasi Kemenag Bunda
Ditemukan Minuman Merek Beer & Wine Bersertifikasi Halal, Begini Kata Kemenag
Pemerintah Minta Masyarakat Tak Lakukan Umrah Backpacker, Ini Alasannya Bunda
Alhamdulillah Umrah Dibuka Kembali 8 Januari 2022, Simak Syaratnya Bun
TERPOPULER
3 Cara agar Anak Enggak Cepat Alami Pubertas Menurut Psikolog
Doa Kesembuhan Penyakit Orang Tua, Diri Sendiri, hingga Anak
Curhat Ibu Hamil soal Nama Bayi Picu Pro-Kontra, Suami Ingin Beri Nama Mendiang Istri
Kenapa Kita Tak Bisa Ingat Masa Bayi? Ini Alasan Ilmiahnya
Deretan Eks Artis Cilik yang Kini Jadi Anggota DPR hingga Dokter, Ini 7 Potretnya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Romantis Marcello Tahitoe dan Istri yang Jarang Tersorot, Intip 5 Potretnya
3 Cara agar Anak Enggak Cepat Alami Pubertas Menurut Psikolog
Doa Kesembuhan Penyakit Orang Tua, Diri Sendiri, hingga Anak
Curhat Ibu Hamil soal Nama Bayi Picu Pro-Kontra, Suami Ingin Beri Nama Mendiang Istri
Kenapa Kita Tak Bisa Ingat Masa Bayi? Ini Alasan Ilmiahnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Fakta Tentang IQ BJ Habibie yang Diklaim Lebih Tinggi dari Albert Einstein
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan Sifat Labil Menurut Pakar
-
Female Daily
NCT Dream Ajak Penggemar Flashback di The Dream Show 4 Jakarta
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Potret Sydney Sweeney Tiru Gaya Britney Spears di Pesta Ultah ke-28
-
Mommies Daily
Hati-Hati! Anak Remaja Mungkin Sudah Jadi Korban Judi Online Tanpa Disadari