MOM'S LIFE
Presenteeism, Seseorang yang Sering Memaksakan Diri untuk Bekerja saat Sakit
Amira Salsabila | HaiBunda
Senin, 03 Feb 2025 13:40 WIBPekerja yang sedang sakit mungkin membutuhkan waktu istirahat untuk pulih sepenuhnya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi beberapa orang yang justru malah memaksakan diri untuk bekerja.
Meskipun pilihan mereka mungkin terlihat seperti tanda karyawan teladan, sebenarnya itu lebih banyak merugikan daripada menguntungkan bagi bisnis atau perusahaan.
Fenomena ini dikenal sebagai presenteeism. Ini adalah kondisi ketika pekerja kurang produktif dari biasanya karena gangguan, seperti sakit, stres, atau masalah pribadi.
Penyebab seseorang melakukan presenteeism
Dilansir dari laman Investopedia, meskipun presenteeism sulit diukur, survei terhadap pekerja telah menunjukkan mengapa hal ini sangat umum terjadi.
Budaya tempat kerja memainkan peran besar karena banyak pekerja takut kehilangan pekerjaan atau kesempatan untuk kemajuan karier jika mereka mengambil izin atau cuti saat mereka masih bisa bekerja.
Selain dedikasinya yang dipertanyakan, banyak pekerja menemukan bahwa pekerjaan tidak dapat dengan mudah dipindahkan atau dilimpahkan tanpa beberapa konsekuensi dalam hal kualitas dan waktu penyelesaian, selain dampak negatif pada hubungan rekan kerja.
Beberapa tempat kerja juga memiliki kendala struktural yang mendorong kehadiran pekerja, seperti kurangnya cuti sakit berbayar. Orang tua khususnya cenderung menggunakan cuti sakit hanya jika benar-benar membutuhkannya ketika anak-anak mereka sakit.
5 Dampak presenteeism bagi kesehatan
Jika tidak segera diatasi dengan baik, presenteeism dapat mengakibatkan beberapa dampak bagi kesehatan. Berikut di antaranya:
1. Meningkatkan risiko kelelahan
Dilansir dari laman indeed, kelelahan kerja ditandai dengan tingginya tingkat stres yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Mereka mungkin akan merasa kelelahan karena kondisinya yang kurang fit dan adanya beban kerja.
2. Sakit tak kunjung sembuh
Ada pula kemungkinan bahwa seorang pekerja dapat memperpanjang penyakit atau kondisinya tak kunjung membaik. Hal ini membuat dia memperpanjang periode waktu hilangnya produktivitas.
3. Menularkan pada rekan kerja
Jika ada pekerja yang sakit tetap masuk kerja, ada kemungkinan penyakit tersebut akan menular ke rekan kerja, sehingga menyebabkan peningkatan pekerja yang izin karena sakit.
4. Meningkatkan stres
Pekerja yang sedang berjuang dan stres lebih rentan melakukan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, Bunda.
5. Menurunkan produktivitas
Penyakit terbukti menurunkan produktivitas dan efisiensi pekerja karena mereka tidak dapat bekerja dengan kemampuan terbaiknya.
Cara mencegah presenteeism di lingkungan kerja
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Pertimbangkan beberapa langkah berikut untuk mencegah presenteeism di tempat kerja:
1. Tetapkan standar yang realistis
Presenteeism sering terjadi karena pekerja percaya bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi negatif jika izin sakit.
Salah satu cara untuk melawan persepsi ini adalah menetapkan standar produktivitas yang realistis alih-alih mengevaluasi kinerja berdasarkan berapa banyak waktu yang dihabiskan.
2. Memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit
Dengan memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit, pekerja dapat memanfaatkan waktu yang mereka butuhkan untuk pulih sepenuhnya dari sakit atau cedera yang dialami.
Atasan dapat memberi tahu para pekerja bahwa kesejahteraan mereka penting. Beri tahu juga bahwa penting untuk beristirahat dan memulihkan diri sebelum kembali bekerja.
3. Dorong pekerja untuk mengambil liburan
Penting untuk mendorong pekerja memanfaatkan waktu istirahat mereka, tidak peduli bagaimana mereka menggunakannya.
Liburan membantu pekerja mengisi ulang energi dan kembali bekerja dengan siap untuk menjadi produktif. Mengambil waktu istirahat juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, membuat pekerja lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif.
4. Izinkan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan nanti
Jika seorang pekerja harus pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan, pertimbangkan untuk memberi mereka pilihan untuk datang lebih awal atau pulang lebih lambat di hari berikutnya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Dengan menawarkan rencana waktu istirahat yang fleksibel, atasan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membantu pekerja pulih lebih cepat.
5. Pertimbangkan untuk menyediakan cakupan kesehatan penuh
Carilah asuransi kesehatan pekerja yang mencakup berbagai kebutuhan kesehatan. Hal ini memudahkan para pekerja untuk mengakses perawatan pencegahan dan mengatasi masalah kesehatan ringan sebelum berubah menjadi masalah kronis.
Nah, itulah beberapa hal dapat Bunda ketahui terkait istilah presenteeism di tempat kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips Sukses Berkarier 2025, Biar Semakin Cemerlang
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Suami Tidak Dukung Karier Istri, Apa yang Harus Bunda Lakukan? Ikuti 5 Cara Berikut
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja
TERPOPULER
Mau Dapat Uang Belanja Rp5 Juta? Ikut Voting Produk Favorit di Pilihan Bunda Awards 2025 Yuk!
Kisah Cinta Larissa Chou dan Suami Dijodohkan Teman, Tiga Bulan Kenal Langsung Nikah
5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan
Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun
Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia
REKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Ramzi Jadi Wakil Bupati Pertama Kali Rayakan HUT ke-80 RI, Gaya Istri & Anak Bikin Salfok
Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun
Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia
5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan
Amankah Ibu Hamil Makan Sayuran Mentah?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Mengenal Ortu Erin yang Disebut Tak Kalah Tajir dengan Andre Taulany
-
Beautynesia
Diam-Diam Suka, Kenali 5 Tanda Bahasa Tubuh Seseorang Tertarik Padamu
-
Female Daily
Bantu Memperkuat Rambut, Ini 2 Hair Care Terbaru Dyson yang Layak Dicoba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Arumi Bachsin Menang Kostum Adat Terbaik di HUT RI, Dapat Hadiah Kambing
-
Mommies Daily
Waspada Selingkuh Emosional, 15 Tanda yang Sering Tak Disadari