Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Indonesia Peringkat Ke-2 Kasus TBC Terbanyak di Dunia, Waspadai Gejala Ini!

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 28 May 2025 20:10 WIB

COVID-19 Pandemic Coronavirus, Asian woman wearing a mask, have a symptoms coughing and fever
Ilustrasi Indonesia Peringkat Ke-2 Kasus TBC Terbanyak di Dunia, Waspadai Gejala Ini!/Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark
Daftar Isi
Jakarta -

Tahukah Bunda? Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan bahwa Indonesia masih menjadi negara dengan estimasi kasus Tuberkulosis (TBC) dan kematian paling tinggi kedua di dunia.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM.

Dilansir dari laman detikcom, ia mengatakan penyakit TBC ini masih menjadi masalah global. Di tahun 2023 sendiri diperkirakan 10,8 juta orang sakit TB dengan 1 juta kematian.

“Kita (Indonesia) merupakan ranking dua, dengan jumlah kasus lebih dari satu juta dan angka kematian diperkirakan sekitar 125 ribu. Kalau dihitung-hitung setiap jamnya ada 14 orang meninggal karena TB,” ujar Ina.

Dalam upaya menekan kasus TBC di Indonesia, Kemenkes mengakui masih menemukan hambatan.

“Adanya under dan delay reporting, jadi kasusnya ada, pasiennya ada tapi tidak terlaporkan. Kalaupun terlaporkan itu tertunda satu sampai enam bulan,” ujar Ina.

“Lalu, terlambat atau tidak terdiagnosis, ini bisa karena pengetahuan nakes-nya atau dalam mengakses alat diagnostiknya. Serta investigasi kontak belum optimal, ini membutuhkan peran dari puskesmas dan kader-kader,” sambungnya.

Kenali gejala Tuberkulosis (TBC)

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya seperti tulang belakang, otak, atau ginjal.

Berikut beberapa gejala yang mungkin perlu Bunda perhatikan:

  • Batuk parah (berlangsung lebih dari dua minggu)
  • Nyeri dada
  • Batuk berdarah atau berdahak (lendir)
  • Kelelahan atau merasa lemah
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Panas dingin
  • Demam
  • Keringat dalam

Penyebab seseorang terkena TBC

Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebabkan TBC, kuman tersebut menyebar melalui udara dan dapat menginfeksi paru-paru saat terhirup. Terkadang, bakteri tersebut juga menginfeksi bagian tubuh lainnya.

Dilansir dari laman WebMD, Bunda dapat tertular penyakit ini jika melakukan kontak dengan orang yang mengidapnya.

Ketika seseorang yang menderita TBC batuk, bersin, berbicara, tertawa, atau bernyanyi, mereka akan mengeluarkan droplet kecil yang mengandung kuman. Jika menghirup kuman ini, Bunda dapat tertular penyakit tersebut.

TBC tidak mudah menular, kemungkinan besar tertular dari rekan kerja, teman, atau anggota keluarga yang sering menghabiskan waktu di dalam rumah bersama.

Cara mencegah penularan TBC

TBC dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia meninggal karena TBC pada 2021. Penyakit ini merupakan penyakit menular paling mematikan kedua setelah COVID-19 dan penyebab kematian terbanyak ke-13 di dunia.

Namun, TBC dapat diobati. World Health Ogranization (WHO) memperkirakan bahwa pengobatan TBC telah menyelamatkan 74 jiwa antara tahun 2000 dan 2021.

Selain itu, ada juga beberapa langkah pencegahan yang dapat Bunda lakukan sehari-hari untuk mengurangi risiko penularannya. Berikut di antaranya:

  • Mencuci tangan secara menyeluruh dan sering
  • Batuk ke siku atau menutup mulut saat batuk
  • Menghindari kontak dekat dengan orang lain
  • Pastikan minum semua obat sesuai dengan yang diresepkan dokter
  • Tidak kembali bekerja atau sekolah sampai mendapat izin dari dokter

Nah, itulah beberapa gejala hingga cara pencegahan yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko penularan TBC yang termasuk penyebab kematian tertinggi di dunia. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda