Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kata Profesor Pulmonologi soal Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 14 Aug 2025 13:53 WIB

Medical doctor or physician staff in white gown uniform with stethoscope in hospital or clinic service, healthcare concept.
Ilustrasi Dokter/Foto: iStock
Jakarta -

Dunia media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video viral seorang dokter yang dipaksa melepas masker di depan pasien tuberkulosis (TBC/TB). Dokter yang diketahui bernama dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD-KGH, ini dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien saat melakukan kunjungan di RSUD Sekayu, Bunda.

Kronologi bermula saat keluarga pasien marah lantaran tidak terima dengan adanya pemeriksaan dahak. Dokter kemudian menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari TBC.

"Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran pecah di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC," kata Syahpri yang merupakan dokter konsultan ginjal hipertensi, dalam video yang beredar di media sosial.

Video keluarga pasien yang memaksa Syahpri untuk melepas masker ini lantas menjadi viral. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) turut mengecam tindakan yang dilakukan keluarga pasien.

"Dokter bertugas menangani kesehatan pasiennya, dan dia akan berupaya maksimal agar penanganannya memberi hasil terbaik. Tentu jelas salah besar kalau ada tindakan kekerasan (verbal atau fisik) pada orang yang sedang menangani kesehatan kita atau keluarga kita," ujarnya kepada detikcom, Kamis (14/8/25).

Menurut Prof Tjandra, pemeriksaan dahak untuk diagnosis TB dilakukan berdasarkan penelitian ilmiah internasional yang bereputasi tinggi. Tata cara mendiagnosis TB dengan dahak juga ada dalam panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang diikuti seluruh negara di dunia. Tak hanya itu, cara diagnosis ini juga dalam panduan Kementerian Kesehatan RI dan organisasi profesi seperti PDPI.

"Jadi ini prosedur berdasar ilmiah, juga berdasar rekomendasi internasional dan nasional, dan yang lebih penting lagi adalah pemeriksaan dahak itu adalah demi kepentingan pasiennya. Jadi amat salah kalau dokter sampai harus di kata-katai kasar karena melakukan pemeriksaan dahak untuk diagnosis tuberkulosis," ucap guru besar pulmonologi yang mengajar di sejumlah kampus kedokteran tersebut," ungkapnya.

Lantas, apa yang menjadi sorotan Prof Tjandra terkait viralnya video ini?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda