
moms-life
Mirip Manusia, Tanaman juga 'Panik' Saat Hujan: Ilmuwan Ungkap Fakta Menarik
HaiBunda
Selasa, 26 Aug 2025 13:31 WIB

Daftar Isi
Tahukah Bunda kalau tanaman juga bisa panik ketika hujan? Mengapa demikian? Cari tahu jawabannya yuk.
Hujan sering kali dianggap sebagai sumber kehidupan bagi tanaman karena air merupakan komponen utama yang mendukung fotosintesis, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup. Namun siapa sangka, hujan bukan hanya soal berkah, melainkan juga ancaman bagi tanaman.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa tanaman ternyata memiliki reaksi kompleks yang mirip dengan 'panik' ketika tetes hujan menyentuh daun mereka. Fenomena ini bukan berarti tanaman memiliki emosi seperti manusia, namun menunjukkan adanya sistem perlindungan biologis yang bekerja sangat cepat untuk menghadapi potensi bahaya dibawa air hujan.
Ilmuwan menemukan bahwa tetesan air hujan bisa memicu serangkaian sinyal kimia di dalam tubuh tanaman. Sinyal ini kemudian menyebar dari daun ke daun, mengaktifkan ribuan gen yang bertugas membangun pertahanan.
Uniknya, mekanisme tersebut tidak hanya terjadi di dalam satu tanaman saja, tapi juga bisa dikirimkan ke tanaman lain di sekitarnya melalui udara. Dengan kata lain, tanaman bisa 'berkomunikasi' satu sama lain untuk memperingatkan adanya ancaman.
Temuan ini semakin memperkuat pemahaman bahwa tanaman memiliki cara bertahan hidup yang jauh lebih kompleks daripada yang dibayangkan sebelumnya. Di balik kesan diam dan pasif, tanaman ternyata mampu mendeteksi perubahan lingkungan, merespon, bahkan berbagi informasi dengan sesamanya.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat tanaman 'panik' saat kena hujan, dan bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup mereka? Mengutip Thursd, mari simak hasil riset para ilmuwan.
Tanaman bisa panik saat hujan
Sebuah tim peneliti internasional yang melibatkan University of Western Australia (UWA) School of Molecular Sciences, ARC Centre of Excellence in Plant Energy Biology, serta Lund University, menemukan bahwa tetesan air pada daun bisa memicu reaksi pertahanan yang mirip kepanikan pada tanaman. Penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa protein bernama Myc2 berperan penting dalam mekanisme tersebut.
Profesor Harvey Millar dari UWA menjelaskan bahwa saat Myc2 teraktivasi, ribuan gen tanaman langsung bekerja, mempersiapkan pertahanan terhadap ancaman.
"Mengenai mengapa tanaman perlu panik saat hujan, meskipun terdengar aneh, hujan sebenarnya adalah penyebab utama penyebaran penyakit antar tanaman," papar Prof. Millar.
Tetesan air hujan yang jatuh dan memercik bisa membawa bakteri, virus, hingga spora jamur yang menyebar hingga 10 meter ke tanaman lain. Dengan sistem sinyal kimia, tanaman mampu mengantisipasi ancaman ini bahkan sebelum penyakit benar-benar menginfeksi.
Mekanisme sinyal kimia di tanaman
Respon kepanikan tanaman terhadap hujan tidak hanya terjadi di dalam satu jenis, tapi juga bisa menyebar ke tanaman lain. Hal ini karena adanya hormon jasmonat (jasmonic acid) yang dilepaskan tanaman sebagai sinyal peringatan.
Zat kimia tersebut berfungsi seperti pesan darurat yang bisa dideteksi tanaman di sekitarnya. Dengan begitu, 'tetangga' tanaman yang belum terkena air hujan pun bisa langsung menyalakan sistem pertahanan mereka.
Menurut Prof. Millar, mekanisme ini penting karena tanaman tidak bisa berpindah tempat untuk menghindari bahaya. Untuk itu, satu-satunya cara bertahan dengan membangun sistem komunikasi internal dan eksternal yang cepat.
Dengan cara ini, risiko penyebaran penyakit antar tanaman bisa ditekan.
Dampak fisiologis terkait hujan dan tanaman
Meski bermanfaat, reaksi 'panik' tanaman terhadap hujan ternyata ada efek sampingnya. Penelitian menunjukkan bahwa aktivasi ribuan gen pertahanan membutuhkan energi yang besar sehingga tanaman yang terlalu sering terpapar air hujan mengalami pertumbuhan terhambat dan keterlambatan berbunga.
Hal tersebut menunjukkan adanya trade-off, yakni tanaman lebih memilih mempertahankan diri daripada fokus pada pertumbuhan. Selain itu, respon kepanikan ini juga mengubah keseimbangan hormon dan produksi protein dalam tubuh tanaman.
"Ketika bahaya terjadi, tanaman tidak dapat menghindar, jadi mereka mengandalkan sistem sinyal yang kompleks untuk melindungi diri," tambah Prof. Millar.
Meski secara jangka pendek membantu mereka bertahan, namun dalam waktu yang panjang bisa berdampak pada produktivitas tanaman, terutama jika curah hujan terlalu tinggi.
Manfaat hujan bagi tanaman
Meski demikian, hujan tetap memberikan banyak manfaat vital bagi tanaman. Air hujan membantu hidrasi akar, batang, dan daun sehingga proses metabolisme berjalan lancar.
Selain itu, hujan juga berperan dalam distribusi nutrisi dalam tanah, memperbaiki aerasi tanah, dan membersihkan debu atau polutan pada permukaan daun. Bagi banyak ekosistem, hujan merupakan faktor yang menjaga keseimbangan hidup tanaman.
Tanpa hujan, tanaman bisa mengalami kekeringan, layu, dan gagal tumbuh. Meski menimbulkan kepanikan, hujan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari siklus hidup tanaman.
Dampak Negatif Hujan bagi Tanaman
Di sisi lain, curah hujan yang berlebihan bisa membawa masalah serius. Tanah yang terlalu basah bisa menyebabkan pembusukan akar akibat kekurangan oksigen.
Erosi tanah akibat hujan deras juga bisa menghilangkan lapisan subur yang kaya nutrisi. Tidak hanya itu, kondisi lembap dan basah yang terus-menerus menjadi ladang subur bagi jamur serta patogen lain untuk berkembang.
Selain penyakit, hujan lebat bahkan bisa menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman, mulai dari patahnya batang, rusaknya daun, hingga hancurnya bunga dan buah. Hal ini menunjukkan bahwa meski hujan membawa kehidupan, ia juga bisa menjadi ancaman besar bagi dunia tumbuhan.
Fenomena 'panik' pada tanaman saat hujan mengungkap sisi lain dari kecerdasan biologis makhluk hidup yang sering dianggap pasif ini. Dengan sistem komunikasi kimia yang kompleks, tanaman bisa melindungi diri dan sesamanya dari ancaman penyakit yang dibawa air hujan.
Jadi, tanaman yang terlihat diam ternyata menyimpan strategi bertahan hidup yang luar biasa. Bahkan bisa berkomunikasi satu sama lain dalam menghadapi ancaman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
(som/som)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

Mom's Life
Kapan dan Berapa Banyak Tanaman Harus Disiram setelah Hujan Deras?

Mom's Life
5 Tanaman yang Cocok untuk Sistem Akuaponik, Bisa Dipanen untuk Masak

Mom's Life
5 Tanaman Hias Tahan Panas & Mudah Dirawat, Bikin Rumah Bunda Makin Cantik

Mom's Life
Istri Wali Kota Bogor Suka Siram Tanaman dengan Air Cucian Beras, Biar Apa?

Mom's Life
5 Tanaman yang Cocok Menghiasi Taman Minimalis di Rumah
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda