MOM'S LIFE
Cerita Nurhayati Subakat, Pemilik 14 Brand Kecantikan di Indonesia
Azhar Hanifah | HaiBunda
Jumat, 03 Oct 2025 15:30 WIBIndustri kecantikan lokal kini semakin bersinar dan mampu bersaing dengan brand internasional. Salah satu sosok penting di balik kesuksesan ini adalah Nuhayati Subakat, pendiri Paragon Technology and Innovation, perusahaan besar yang membawahi 14 merek produk kecantikan seperti Wardah, Make Over, Emina, dan masih banyak lagi.
Cerita dari perjalanan hidup Nuhayati Subakat tidaklah mudah. Perempuan kelahiran Padang Panjang ini memulai usahanya dari skala rumahan dengan modal terbatas, sambil mengasuh anak-anaknya.
Namun, dengan tekad yang kuat serta ilmu farmasi yang dimilikinya, ia berhasil membangun salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia. Kisah perjuangannya sangat inspiratif, terutama bagi para perempuan Indonesia yang ingin membangun bisnis dari nol.
Penasaran dengan kisah lengkap dari perjalanan hidup dan karier Nurhayati Subakat? Yuk, simak artikel di bawah ini, Bunda.
Kisah Nurhayati Subakat, dari usaha rumahan hingga pemilik 14 brand kecantikan
Melansir dari laman CNBC Indonesia, Nurhayati Subakat adalah lulusan dari jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Awalnya, ia bercerita-cita menjadi dosen, namun sempat mengalami penolakan berkali-kali saat melamar pekerjaan. Akhirnya, ia bekerja sebagai apoteker sebelum memutuskan pindah ke Jakarta mengikuti suaminya.
Di ibu kota, kehidupannya dimulai lagi dari nol. Ia memanfaatkan ilmu dan pengalaman kerja di industri kosmetik untuk membuka usaha kecil di rumah. Tahun 1985, Nuhayati mendirikan Pusaka Tradisi Ibu dan mulai menjual sampo ke salon-salon di daerah Tangerang.
Dalam satu tahun, produknya sudah mulai dikenal banyak salon karena memiliki kualitas yang baik dan harga bersaing.
"Sejak awal, kami selalu tekankan konsepnya buat barang bagus, harga bersaing, dan legalitas yang jelas. Walaupun mulai dari kecil, kami langsung daftar ke BPOM," tutur Nurhayati dalam wawancara bersama CNBC Indonesia.
Perlahan tapi pasti, bisnisnya berkembang pesat. Ia kemudian memperluas usaha ke industri kosmetik halal, sebuah langkah visioner yang menjadi tonggak kesuksesan produk Wardah.
Perjalanan bisnis Nurhayati Subakat
Perjalanan bisnis Nurhayati tidak selalu mulus. Setelah mendirikan pabrik pertamanya pada tahun 1990, ia sempat menghadapi kebakaran besar yang nyaris membuat usahanya bangkrut. Meski begitu, ia tidak menyerah.
Titik balik terjadi saat pemerintah mulai mengenalkan sertifikasi halal. Dari situ, Nurhayati melihat peluang besar di pasar kosmetik halal yang saat itu belum banyak diketahui.
Mengutip dari laman detikcom, pada tahun 1995 ia meluncurkan Wardah, merek kosmetik halal pertama di Indonesia. Awalnya, Wardah hanya dijual dari pesantren ke pesantren dan secara door to door.
Namun, seiring meningkatnya tren hijabers dan kepercayaan masyarakat terhadap produk halal, Wardah mulai dikenal luas sekitar tahun 2009-2013.
"Saya keluarkan Wardah tahun 1995, tapi baru kelihatan hasilnya di 2013. Butuh waktu panjang dan banyak momentum untuk sampai ke titik ini," ungkap Nuhayati.
Kini, Paragon Technology and Innovation memiliki pabrik seluas 20 hektare, lebih dari 10.000 karyawan, dan menguasai sekitar 30% pasar kosmetik di Indonesia. Produk-produknya tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga mulai memperbesar skala usahanya ke Malaysia, Turki, dan negara lain.
Awal mula PT Paragon Technology and Innovation
Transformasi besar perusahaan Nurhayati terjadi pada tahun 2011, saat Pusaka Tradisi Ibu resmi berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI). Melansir dari Forbes yang dikutip detikcom, perubahan nama ini menandai langkah strategis Nurhayati dalam memperluas jangkauan bisnisnya.
Brand yang lahir dari PT Paragon kini sangat beragam, mulai dari Puteri, Wardah, Emina, Make Over, hingga Kahf dan OMG. Dalam satu tahun saja, tim Paragon dapat meluncurkan lebih dari 100 produk baru.
"Alhamdulillah punya tim luar biasa. Kami selalu inovasi dan mengikuti perkembangan zaman, termasuk di era digital," ujar Nurhayati.
Keberhasilan Nurhayati Subakat juga membuatnya masuk ke daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh di Asia versi Forbes Asia 2018, bersama Arini Subianto. Pencapaian ini membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing secara global.
Itu dia Bunda, kisah inspiratif dari perjalanan hidup Nurhayati Subakat yang membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!