Jakarta -
Terkadang seorang ibu perlu kreatif untuk menciptakan
menu makanan anak untuk meningkatkan nafsu makan anak. Nah, mungkin dari kita pernah tahu menu sayur atau buah digoreng, misalnya brokoli goreng tepung atau kembang kol goreng. Pertanyaannya adalah apakah sayuran atau buah yang digoreng?
Menurut ahli gizi Jansen Ongko MSc, orang Indonesia kerap mengonsumsi gorengan sebagai sarapan. Padahal gorengan kata Jansen bukan sumber energi yang ideal. Memulai hari dengan makan gorengan berupa bakwan atau tahu isi hanya mengisi perut tapi kebutuhan energi atau nutrisinya sangat kurang. Pada dasarnya, makanan yang digoreng mengandung lemak tinggi jadi nggak dianjurkan dikonsumsi berlebihan.
"Jika sayuran atau buah digoreng akan menghilangkan nilai gizinya," kata Jansen Ongko saat ditemui usai sebuah acara di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Jansen Ongko menyarankan untuk mengolah makanan seperti buah dan sayuran dengan cara yang sederhana misalnya dipotong biasa atau dijadikan salad. "Kalau digoreng asupan lemak bisa berlebih, kolesterol tinggi padahal tubuh sudah memproduksi asam lemak sebesar 70 persen, kita hanya butuh 30 persennya," tambah Jansen Ongko.
 Kata Ahli Gizi tentang Sayuran dan Buah yang Digoreng untuk Anak/ Foto: shutterstock |
Kalau asupan lemak berlebih apa jadinya? Anak akan memiliki risiko kena obesitas. Padahal, 'perjalanan' anak masih panjang. Jadi, yuk lebih bijak memilih
makanan yang dikonsumsi si kecil.
Hanya saja, kadang anak susah banget nih disuruh makan buah atau sayur terlebih yang masih segar. Jangan putus asa, Bun. Ayo coba lagi, meski berkali-kali.
"Cara pengenalan makanan ke anak-anak pada dasarnya harus berulang-ulang, tetapi tetap menyenangkan. Nah, waktu libur bisa jadi waktu yang sesuai untuk mulai belajar," kata Rachel Olsen, ahli gizi dari YOUVIT, dalam keterangannya.
Kemudian berikan sayur dan buah ke anak dalam porsi kecil dulu. Dengan begitu anak nggak akan takut duluan karena harus menghabiskan seporsi besar makanan yang nggak disukainya. Bagaimana pun kita orang tualah yang sebenarnya jadi cermin bagi anak. Jika kita suka makan sayur dan buah pasti anak nggak akan menolak jika diberi sayuran dan buah-buahan.
(aci/rdn)