Jakarta -
Oek! Oek! Duh si kecil nangis nih Bun. Terutama kalau baru lahir, tangisan si kecil kadang bisa bikin kita agak bingung. Si anak kenapa ya? Lapar, kegerahan, atau sakit yang dirasa sama anak ya? Bunda pernah mengalami itu?
Saya pernah Bun. Waktu itu saya dititipi keponakan yang umurnya baru 1 bulan. Si bundanya waktu itu lagi mandi. Tiba-tiba keponakan saya nangis nih Bun. Saya pegang popoknya, nggak basah. Kalau lapar, kayaknya nggak karena dia habis disusui. Akhirnya, saya gendong aja tuh bun. Eh, ternyata bagian belakang kepalanya basah banget karena keringetan.
Setelah saya nyalain
kipas angin yang hembusan anginnya dipantul ke tembok, sambil saya gendong, si keponakan mulai berhenti nangisnya. Syukurlah, ternyata dia nangis karena kegerahan.
Nah, kalau kata psikolog anak Eva Benmeleh Roditi, PhD, ada beberapa arti tangisan bayi nih Bun. Apa aja ya?
1. LaparGimana sih nangis bayi yang menandakan dia lapar? Kalau si kecil nangis dengan ritme dan kencang banget Bun, apalagi ditambah sama aktivitasnya yang memasukkan tangan ke mulut atau ndusel-ndusel ke dada Bunda, itu tanda dia nangis karena lapar Bun. Menurut Eva, tangis yang seperti ini harus segera dihentikan.
Namanya anak lapar pastinya pengen segera dapat makanan dong Bun. Ya, samalah kayak kita orang dewasa kalau lagi lapar pasti pengen cepat makan karana kalau nggak, mood bisa jadi jelek atau kalau pada bayi dan anak, bisa jadi cranky.
2. CapekBayi juga bisa capek kan Bun. Nah, kalau capek, tangis yang ditunjukkan bayi itu biasanya dari pelan baru berubah jadi kencang. Terus, sambil nangis si kecil juga umumnya akan kucek-kucek matanya Bun. Eva bilang, tangisan bayi karena capek sering banget dikira tangisan bayi yang lapar.
 Bayi menangis /Foto: dok.HaiBunda |
3. Nggak nyamanBayi juga bisa merasa nggak nyaman dengan lingkungannya. Termasuk waktu dia terpapar cahaya yang terlalu terang atau dengar suara yang berisik banget (https://health.detik.com/read/2017/03/03/180132/3437660/775/infografis-seberapa-bising-sih-suara-di-sekitar-kita). Nah, tangis bayi yang nggak nyaman dengan lingkungannya dicirikan sama bayi yang sering memalingkan muka dan seakan-akan Bun, si kecil mau menghindari objek yang bikin dia nggak nyaman.
"Untuk meredakan tangis bayi dan menghentikannya, stimulasi berlebih itu perlu dikurangi. Misalnya, cahaya lampu diredupkan atau bayi diajak menepi ke tempat yang lebih tenang," kata Eva.
4. KetakutanKalau takut, bayi akan menangis dengan suara kayak memekik Bun. Plus, wajahnya yang kayak orang kaget gitu. Untuk menenangkannya, Bunda bisa menggoyang-goyangkan badan si kecil pelan-pelan atau memberi tepukan lembut alias puk-puk untuk dia.
 Bayi menangis Foto: dok.HaiBunda |
5. Kolik atau ingin diperhatikanTangisan bayi karena kolik ciri-cirinya intensitasnya tinggi, ritmenya berpola, volume-nya tinggi dan 'tahan lama'. Tangis karena kolik, biasanya disertai gerakan kayak ngangkat kaki ke perut, gelisah, dan melengkungkan punggung.
Nah, bayi juga pengen lho Bun diperhatikan. Untuk itu, dia pun ngeluarin tangisan yang umumnya nggak disertai keluarnya air mata, suaranya seperti orang yang mengerang dan pastinya, akan segera berhenti kalau Bunda ngasih perhatian ke si kecil Bun.
6. Bosan atau sakitBiasanya, bayi yang bosan sebelum mengeluarkan jurus nangisnya bakal ngoceh-ngoceh dulu nih Bun. Kayak orang ngajak ngobrol gitu. Tapi, kalau Bunda nggak ngerespons si kecil dia jadi rewel dan nangis deh.
Beda lagi, kalau ada sesuatu yang dirasa sama anak Bun alias badannya 'nggak enak' biasanya bayi akan ngeluarin tangisan yang terdengar lemah dan nggak berenergi banget. Kalau ada gejala lain kayak demam, diare, muntah, jangan tunda untuk segera bawa anak ke dokter ya Bun.
Nah, itu dia Bun berbagai tangisan bayi dan artinya. Mulai sekarang, Bunda bisa perhatiin nangisnya si kecil tuh kayak gimana sih? Dengan tahu arti tangisan bayi, pastinya kita akan lebih mudah menenangkan si kecil kan ya Bun.
(rdn)