Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Selasa, 22 Sep 2020 20:25 WIB

Cute newborn baby boy, lying in bed with cold and fever
Foto: iStock
Jakarta -

Batuk merupakan salah satu penyakit yang lazim terjadi pada anak-anak, khususnya pada bayi ya, Bunda. Apalagi jika batuk tersebut menimbulkan dahak.

Secara umum, batuk berdahak disebabkan flu, radang tenggorokan hingga sinusitis. Mengutip Medical News Today, dahak ini disebabkan lendir yang diproduksi pada paru-paru dan saluran pernapasan bagian bawah.

Lendir membentuk lapisan pelindung di bagian tubuh tertentu, bahkan ketika seseorang dalam keadaan sehat. Lendir mencegah area tersebut mengering dan membantu mempertahankan diri dari partikel asing termasuk virus dan bakteri.

Meskipun tubuh yang sehat membutuhkan beberapa lendir, terlalu banyak lendir justru dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Kelebihan lendir dapat menyebabkan beberapa penyakit, di antaranya:

  • Infeksi, seperti flu
  • Alergi
  • Iritasi pada hidung, tenggorokan, atau paru-paru
  • Kondisi pencernaan, seperti penyakit gastroesophageal reflux atau GERD
  • Penyakit paru-paru, seperti pneumonia

Penyakit yang ditimbulkan tergantung dari warna dan tekstur lendirnya. Sementara mengutip dari laman Living and Loving, macam-macam karakteristik lendir meliputi:

Lendir bening dan encer

Ini sering dikaitkan dengan alergi akut dan kebanyakan disertai dengan bersin. Ini memungkinkan membuat hidung si kecil menjadi merah dan nyeri. Oleh sebab itu, penting untuk menggunakan krim pelindung di sekitar hidung dan di atas bibir.

Lendir kental, putih atau abu-abu

Ini bisa jadi karena sinus tersumbat. Jenis lendir yang kental dan berlebih ini cenderung menyumbat semua saluran udara bagian atas dan dapat menyebabkan bronkitis, terutama pada bayi dan balita.

Lendir berwarna kuning, lengket atau berlendir

Ini biasanya disertai dengan ruam kulit dan eksim. Dalam hal ini, mungkin ada baiknya menemui dokter anak yang dapat merujuk ke dokter kulit.

Lendir berwarna hijau dan menggumpal

Lendir ini sering dianggap sebagai infeksi, tetapi jika tidak disertai dengan peningkatan suhu badan, mungkin tidak terjadi demikian. Namun, ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lendir yang terus-menerus dan berulang di dalam tubuh atau disebabkan oleh iritasi teratur pada selaput lendir.

Cara mengeluarkan dahak pada bayi

ilustrasi bayi batukBayi/ Foto: thinkstock

Nah Bunda, karena bayi belum mampu mengeluarkan dahaknya sendiri, diperlukan peran orang tua untuk membantu mengeluarkan dahak pada si kecil. Dahak yang disebabkan lendir pada saluran pernapasan harus dikeluarkan.

Anak yang sudah cukup besar diminta untuk mengeluarkan dahaknya sendiri setiap kali mereka batuk. Namun, ini tidak bisa diperlakukan sama pada bayi, Bunda. Pada bayi, dahak dikeluarkan dengan cara menelungkupkan di pangkuan, dengan posisi kepala di bawah dan selama batuk punggungnya ditepuk-tepuk.

"Baringkan bayi dengan posisi tengkurap di pangkuan. Posisikan kepala bayi supaya lebih rendah daripada kaki, lalu tepuk lembut punggung bayi," kata dr. Meta Hanindita, Sp.A dalam bukunya yang berjudul 'Mommyclopedia, Panduan Lengkap Merawat Bayi 0-1 Tahun'.

Selain itu, terdapat beberapa tips yang mungkin akan membantu Bunda ketika menangani bayi dengan batuk berdahak. Adapun tips tersebut seperti yang dikutip dari laman Fatherly, di antaranya:

  1. Cobalah untuk membiasakan diri menghadapi anak dengan kondisi ini, Bunda. Tangani dengan penuh percaya diri.
  2. Jangan menyedot hidung bayi setiap saat. Penyedotan yang terlalu banyak hanya akan memicu produksi ingusnya.
  3. Tetap tenang dan jangan gugup.
  4. Perhatikan konsistensi pada lendir. Jika lendir tersebut terlalu kental, ini bisa menghalangi pernapasan dan terkadang menjadi tanda penyakit.
  5. Perhatikan warna lendir pada dahak bayi. Karena warna lendir juga merupakan indikasi penyakit yang diderita si kecil.

Meskipun batuk pilek dapat diredakan dengan obat, justru tidak disarankan untuk memberi obat batuk dan pilek yang dijual bebas di pasaran kepada bayi. Health Canada memperingatkan bahwa obat tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak di bawah usia enam tahun karena dapat menyebabkan efek samping dan belum terbukti berhasil, Bunda.

Senada dengan itu, The Food and Drug Administration (FDA) dan the American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan obat batuk dan pilek untuk bayi. Alasannya, karena tidak efektif dan membuat keadaan lebih buruk yang tentunya memberikan efek samping yang berbahaya bagi buah hati.

Selain itu, hindari juga untuk tidak melakukan metode pengobatan rumahan yang mengandung madu. Karena madu tidak aman untuk bayi di bawah usia satu tahun, Bunda. Terakhir, jika kondisi bayi terus memburuk, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Simak juga Bunda, pijat anak untuk hilangkan flu dan batuk pada video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(haf/haf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda