Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenalan dengan Kak Daniel, Sosok di Balik Panggung Boneka

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Kamis, 20 Jul 2017 18:01 WIB

Perawakannya tinggi besar, tapi dia sosok yang akrab dengan boneka. Dialah Kak Daniel, sosok 'dalang' di panggung boneka.
Daniel Andreas Siregar alias Kak Daniel/ Foto: Nurvita Indarini
Jakarta - Daniel Andreas Siregar alias Kak Daniel adalah sosok yang sudah bertahun-tahun akrab dengan boneka tangan dan panggung boneka. Sudah ratusan kali dia menghibur anak-anak dengan aneka cerita sarat pesan moral yang dibawakannya. Yuk, Bun, kita berkenalan lebih dekat dengan sang 'dalang' panggung boneka.

HaiBunda bertemu dengan Daniel saat mengisi kegiatan Astragraphia di TK Perguruan Cikini, Jakarta. Daniel menyapa anak-anak dengan topi balon di kepalanya. Sosoknya murah senyum dan ceria, sehingga anak-anak langsung suka sama dia Bun. Karena tingkahnya yang jenaka, bahkan ada anak yang memanggil dia 'om badut'.

Kak Daniel saat mendongengKak Daniel saat mendongeng/ Foto: Nurvita Indarini


Kata Daniel, Bun, dia sudah aktif mendongeng menggunakan media boneka sejak tahun 2004. Saat itu dia masih kuliah dan bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler panggung boneka.

"Ini natural saja. Kalau kita tulus pada orang, pada anak-anak. Kalau kita bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, kalau kita melakukannya dengan hati, pasti anak akan tertarik. Anak tahu kok mana yang tulus,"Kak Daniel
Daniel adalah sosok pecinta anak-anak. Dia nggak risi (yang sering ditulis risih) ke mana-mana membawa boneka, belajar bagaimana mendongeng yang baik, memahami psikologi anak-anak dan mengikuti perkembangan dunia anak.

"Saya tertarik karena saya suka dunia anak-anak, ini juga wujud kecintaan saya pada dunia anak-anak. Nah, fokus saya pada dongeng dan boneka," kata pria berkacamata ini.

Nggak gampang lho menarik perhatian anak, apa sih tipsnya? "Ini natural saja. Kalau kita tulus pada orang, pada anak-anak. Kalau kita bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, kalau kita melakukannya dengan hati, pasti anak akan tertarik. Anak tahu kok mana yang tulus," papar Daniel.

Selain itu Bun, seorang pendongeng juga harus interaktif. Misalnya dengan menanyakan sesuatu ke anak-anak yang mendengar atau mengajak mereka melakukan sesuatu, misalnya berdiri, melompat dan bernyanyi.

"Sesuaikan juga nih tema dongeng dengan usia anak. Kita mendongeng dengan bahasa anak, sesuai usianya, jadi mereka paham pesan yang disampaikan," lanjut Daniel.

Daniel mengaku suka dongeng karena sejak kecil selalu mendengarkan dongeng dari ibunya sebelum tidur. Sekarang, Daniel sudah menikah. Masih pengantin baru, nih. Nanti, kalau punya anak, Daniel sudah bertekad akan mendongengkan anaknya juga.

"Nggak harus ibunya. Ayahnya juga bisa mendongengkan anaknya," ucap pria yang bergabung dengan Ceria Team ini. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda