Happy Valley, Oregon -
Kebayang nggak Bun, bagaimana rasanya sudah mengandung sembilan bulan tapi begitu si kecil lahir, ia sudah dalam keadaan nggak bernyawa? Hu-hu-hu, sedihnya pasti nggak bisa terungkapkan dengan kata-kata ya, Bun.
Ini pula yang dialami oleh Rebekka Hauskins. Ia mengaku begitu dapat kabar buruk itu rasanya ingin mati saja bersama bayinya. Selang setahun, tepatnya Januari 2011 Rebekka dan suaminya, Randy Hauskins membuka organisasi non profit untuk mengenang putri kecilnya, Hayden.
"Kami membuat organisasi ini untuk menggalang dana dan membantu biaya persalinan para ibu yang
bayinya lahir mati. Sebelum organisasi ini dibuat, kami telah bekerja keras untuk membayar biaya persalinan saya. Kami tahu betapa sedihnya itu dan nggak ingin keluarga lain merasakan hal ini," kata Rebekka dikutip dari People.
Kata Rebekka organisasi ini adalah 'warisan' untuk si kecil Hayden. Sejauh ini organisasi yang diberi nama Hayden's Helping Hands sudah membantu 44 keluarga dengan memberi donasi sekitar USD 40 ribu atau sekitar Rp 540 juta.
"Sebagai orang tua, yang kita ingin lakukan adalah mengasuh anak-anak dalam keadaan sehat, kuat dan penuh cinta. Jadi kami nggak ingin hidup Hayden yang pendek menjadi sia-sia begitu saja," tutur Rebekka.
Rebekka dan Randy bisa menunjukkan ke keluarga lainnya bahwa hal yang pernah mereka alami merupakan masa yang paling buruk dalam hidup. Namun, selepas itu, mereka tetap menganggap bahwa Hayden masih hidup bersama mereka.
Kilas balik kenangan pahit mereka yakni ketika tahun 2010, Rebekka dan Randy menanti kehadiran Hayden yang merupakan putri ketiganya.
"Saat mendengar perawat dan dokter bilang 'bayimu nggak ada detak jantungnya' rasanya kalimat itu amat sangat berat. Yang saya ingat saat itu rasanya ingin mati saja. Sakit sekali...," kata ibu dari dua anak perempuan lainnya, Madison (13) dan Josie (5).
Hayden dikabarkan ter
lahir mati pada 6 Juli 2010 di usia kehamilan 32 minggu. Diketahui, Hayden meninggal karena umbilical cord accidents (UCA). Meski begitu, sampai saat ini Rebekka dan Randy masih menganggap Hayden ada dan selalu merayakan ulang tahunnya bersama Josie dan Madison. Menurut Rebekkan, Hayden selalu menjadi bagian dari percakapan di keluarganya.
"Bukannya sedih kami yang berlarut-larut, tapi banyak sisi positif dari itu dan bisa mengajarkan Madison dan Josie," ujar Rebekka.
Terkait dengan peristiwa
bayi lahir mati karena UCA, The Stillbirth Collaborative Research Network melaporkan bahwa 10 persen kasus bayi lahir mati disebabkan UCA. Dikutip dari Very Well, penyebab UCA antara lain terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan ketuban, tali pusar yang terlalu panjang, hamil kembar, dan bayi dalam posisi sungsang.
(aci/rdn)