Jakarta -
Pengasuhan anak merupakan tanggung jawab bersama bunda dan ayah. Nah, dalam mengasuh anak ini, ada gaya pengasuhan yang beda lho antara ayah dan bunda.
Seorang bunda, seperti dilansir Thespruce, menceritakan tetangganya yang mengkhawatirkan sikap suaminya terkait pengasuhan anak-anaknya. Menurut si istri, sang suami cenderung lebih menuntut, mengedepankan fisik, dan sering kali terlalu tegas pada anak-anak.
"Saya tahu semua itu terdengar seperti sesuatu yang maskulin, tapi saya bahkan tidak melihat perbedaan terkait gayanya lebih lembut pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki," kata bunda tersebut menirukan ucapan tetangganya.
Tapi nyatanya nggak selamanya ayah selalu keras, Bun. Ada juga bunda yang lebih menuntut, sementara sosok ayah terlihat lebih mengayomi. Tapi bagaimanapun gaya pengasuhan Ayah dan Bunda, kunci terpenting adalah menyeimbangkan gaya pengasuhan dan memadukannya.
Gaya Pengasuhan Bunda
Ilustrasi Gaya Asuh Bunda. (Foto: Thinkstock) |
Bunda umumnya memiliki peran yang lebih banyak dalam pengasuhan anak. Ada hubungan emosional yang lebih besar pada Bunda dan anak, ketimbang ayah.
Selain itu, Bunda cenderung lebih banyak bicara secara verbal pada anak-anaknya. Ini karena kaum wanita umumnya memang lebih verbal ketimbang pria. Bunda lebih sering menggunakan kata penegasan, cenderung lebih mengekspresikan dengan lebih jelas dan membicarakan masalah yang melibatkan disiplin.
Bunda pada umumnya juga mengutamakan kebutuhan anak-anaknya sebelum dirinya sendiri. Bahkan bunda juga lebih sering tampak rela berkorban demi anak. Misalnya nih, saat makan bersama di luar, sering kali bunda akan menyuapi anaknya lebih dulu. Setelah anaknya kenyang dan makanannya bersisa, maka bundalah yang akan menghabiskannya.
Gaya Ayah
Ilustrasi Pengasuhan Ayah. (Foto: Thinkstock) |
Ayah umumnya lebih fokus pada harapan yang tinggi terhadap anak-anak dan mendorong anak-anak untuk menyampaikannya secara konsisten. Ayah cenderung kurang fokus untuk membuat anak merasa nyaman atau aman, sebaliknya ayah lebih suka menantang anak-anaknya dan membantu mereka bersiap menghadapi dunia nyata.
Hubungan emosional yang dimiliki seorang ibu dengan anaknya juga tidak serupa dengan ayah. Misalnya seorang ayah yang memiliki anak kembar sering kali sulit untuk membedakan bayinya. Sedangkan istrinya sama sekali tidak bermasalah.
Ayah, tak banyak berbicara seperti yang dilakukan seorang bunda. Sebaliknya seorang ayah umumnya berkata singkat, langsung kepada intinya.
Ayah juga tampak 'terlalu tangguh' dibanding bunda, namun ketangguhan ayah bertujuan untuk membantu anak-anak bersiap menghadapi kehidupan nyata. Dari sudut pandang disipliner, ayah cenderung memaksakan langsung konsekuensi dan baru mengajak berbicara di lain waktu.
Ayah juga cenderung terlihat kurang berkorban untuk anak, setidaknya dengan cara yang jelas terlihat. Pengorbanan ayah cenderung lebih terfokus pada keluarga secara keseluruhan, sehingga terlihat kurang pada anak-anak.
Gabungan Dua Gaya Pengasuhan
Bagaimana Kalau Pola Asuh Ayah dan Ibu digabung? (Foto: Thinkstock) |
Berbagai penelitian menunjukkan ayah juga berperan penting dalam kehidupan anak-anaknya.
Namun, bagaimana cara memadukan berbagai peran dan gaya menjadi pendekatan kohesif untuk mengasuh anak secara efektif.
Ada sejumlah hal negatif yang terjadi di dalam keluarga apabila penggabungan gaya pengasuhan tidak efektif.
1. Anak-anak merasa bingung dengan harapan yang berbeda dari ayah dan bundanya.
2. Ketika orang tua menunjukkan perbedaan, anak-anak bisa saja lebih tertarik pada salah satu orang tua atau orang lain karena lebih senang dengan gaya pengasuhannya.
3. Saat mereka dewasa, konflik semasa kecil bisa berakibat pada keterasingan atau depresi.
Kunci Sukses Ayah dan bunda sebaiknya menemukan keseimbangan yang yang tepat dalam menggabungkan gaya pengasuhannya. Selain itu, menyeimbangkan dan menggabungkan gaya pengasuhan membutuhkan pemikiran dan tindakan yang cermat. Nah, berikut cara menyeimbangkannya:
1. NegosiasiOrang tua dengan pendekatan yang berbeda perlu menemukan tempat yang nyaman agar keduanya bisa mengkolaborasikan pendekatannya. Negosiasi ini perlu dibicarakan berdua saja, bukan di depan anak.
Kita perlu banyak berkomunikasi, berbicara tentang perbedaan, dan kemudian bekerja sama serta berkompromi. Hal-hal ini akan membantu kita dan pasangan menemukan gabungan gaya pengasuhan yang sesuai.
2. DukunganDukungan satu sama lain dalam mengasuh anak penting banget. Jadi nih, Bun, kita bisa saja berada dalam situasi di mana tidak satu pandangan dengan suami. Ini bisa terjadi kalau kita dan suami tidak konsisten dalam menerapkan suatu aturan.
Baiknya kita nggak menunjukkan ketidaksetujuan gaya pengasuhan salah satu pihak di hadapan anak-anak. Apabila salah satu dari kita atau suami harus membiarkan yang lainnya memimpin dalam situasi tertentu, yang lainnya harus membiarkan hal itu terjadi dan kemudian membicarakannya nanti.
3. Orang Tua Tegas Pada saat orang tua memiliki pendekatan yang berbeda, putuskan terlebih dahulu untuk mengizinkan orang tua yang lebih tegas untuk menang. Anak-anak akan mencoba memanipulasi dan mendekati orang tua yang lebih bisa 'berdamai' dan lunak terlebih dahulu. Di saat seperti ini tetaplah menjadi orang tua yang lebih terstruktur dan memiliki aturan agar tak terjadi manipulasi di masa depan.
4. Mengikuti Nilai-nilai KunciGaya pengasuhan bisa saja berbeda, tapi itu bukan masalah sepanjang kita dan suami mengikuti nilai-nilai kunci yang disepakati bersama. Selanjutnya kita dan pasangan bisa mendiskusikan untuk menerapkan nilai-nilai ini bagaimana cara terbaik menerapkannya.
5. Minta BantuanJika gaya pengasuhan yang berbeda sulit sekali dikompromikan dan malah membuat kita dan suami berantem melulu, cobalah untuk mencari bantuan ya, Bun. Kita bisa bicara dengan terapis keluarga, atau teman tepercaya yang tampaknya merupakan orang tua yang sukses.
Bunda mungkin juga bisa mempertimbangkan untuk mengikuti kelas parenting yang ditawarkan oleh program sekolah atau program parenting setempat untuk membantu mengatasi masalah spesifik dengan keluarga.
Bekerja sama untuk memadukan gaya pengasuhan membutuhkan banyak usaha dan fokus. Tapi dampak positifnya jika kelak kita sudah seiya sekata sama suami dalam pengasuhan, banyak lho, Bun.
Terapis perkawinan dan keluarga Gary Brown, PhD, sebelumnya menuturkan peran ayah sangat bermanfaat untuk anak perkembangan anak perempuan. Peran
ayah antara lain bisa membentuk ikatan yang kuat dengan anak dan membantu anak mengenali sumber pengasuhan, keamanan, perlindungan, penghormatan, serta dukungan yang konsisten.
"Hal-hal tersebut ketika didapat anak perempuan bermanfaat ketika dia menjelajahi dunia dan berinteraksi dengan orang lain. Ya, walaupun di masa-masa sekolah, umumnya peran ayah secara fisik, psikologi, dan sosial lebih penting buat anak-anak," kata Brown, dikutip dari Redbook.
(Nurvita Indarini)