HaiBunda

PARENTING

Kenapa si Kecil Jajan Sembarangan Ya?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jan 2018 09:18 WIB
Ilustrasi anak jajan/ Foto: Detikfood
Jakarta - Jajan sembarangan rasanya masih menjadi kekhawatiran di antara kita sebagai orang tua. Yang jelas bukan salah anak jika mereka jajan sembarangan. Hal ini sejatinya di usia-usia masuk sekolah, mereka yang masih muda akan terus mengeksplor apa yang baru mereka jumpai, seperti jajanan di sekolah, misalnya.

Menurut, Dr Rita Ramayulis DCN MKes, pakar kesehatan masyarakat, pemahaman anak-anak nggak sebanding dengan remaja. Sehingga butuh pendampingan berupa informasi dari pihak sekolah dan orang tua.

"Informasi bisa berupa penyuluhan dan edukasi, misalnya pengenalan lewat macam-macam mainan. Pendekatan anak TK dengan anak SD pun berbeda," ujar Rita saat ngobrol dengan HaiBunda usai sidang promosi doktornya di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.


Kata Rita, anak SD itu membutuh role model. Siapa role modelnya? Tentunya kita sendiri sebagai orang tua dan pihak sekolah. Menurutnya, soal anak jajan sembarangan itu setidaknya bisa dicegah dengan edukasi yang disampaikan kepala sekolahnya dan para guru.



"Jika pihak sekolah bersikap bijak tentang memilih jajanan yang baik tentunya kesadaran untuk tidak jajan sembarangan di kalangan murid akan meningkat," tutur Rita.

Begitu pula dengan di rumah, jika kita memang menginginkan anak konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan nggak sembarang, maka kita sebagai orang tua jugalah yang terlebih dulu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kalau perlu, kita pun harus kreatif dalam membuat bekal makanan untuk si kecil, supaya mereka nggak bosan dengan makanan sehat.

Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Sri Anna Marliyati MS beberapa waktu lalu menjelaskan jajanan yang sehat adalah makanan yang nggak mengandung zat-zat yang bukan merupakan bahan tambahan pangan (BTP), seperti formalin, pijer, bleng (boraks). Jajanan yang sehat juga tidak mengandung gula, garam dan lemak yang berlebih.


Mengenai Mono Sodium Glutamat (MSG), sekarang sebagian besar makanan gurih mengandung MSG dengan kadar berlebih. Kata Sri Anna, penggunaan MSG sebetulnya diperbolehkan asal sesuai dengan takaran yang tertera pada bungkusnya. (aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Ultah ke-9 Vania Athabina Anak Venna Melinda, Sang Kakak Verrell dan Athalla Hadir

Parenting Nadhifa Fitrina

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Selamat, Vika Kolesnaya Istri Billy Syahputra Melahirkan Anak Pertama

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ramai Minum Tylenol saat Hamil Picu Autisme hingga Presiden Trump Angkat Bicara, Simak Faktanya

Kehamilan Melly Febrida

7 Tanaman yang Bakal Tren dan Populer di 2026, Bisa Jadi Ide Bisnis!

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ungkapan Hati Anak Taufik Hidayat yang Kini Kuliah di Luar Negeri, Bikin Nangis Bun

Ramai Minum Tylenol saat Hamil Picu Autisme hingga Presiden Trump Angkat Bicara, Simak Faktanya

Momen Ultah ke-9 Vania Athabina Anak Venna Melinda, Sang Kakak Verrell dan Athalla Hadir

Bebelac Jadi Pemenang Susu Formula Cair Pilihan Bunda 2025, Raih Suara Terbanyak di Voting

7 Tanaman yang Bakal Tren dan Populer di 2026, Bisa Jadi Ide Bisnis!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK