HaiBunda

PARENTING

Cara Mengatasi Anak yang Telanjur 'Lekat' dengan Gadget

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Jumat, 23 Feb 2018 11:02 WIB
Cara Mengatasi Anak yang Telanjur 'Lekat' dengan Gadget/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Anak-anak 'jaman now' udah paham banget nih soal gadget. Tapi kalau pemakaiannya nggak diawasi dan dikontrol bukan nggak mungkin mereka jadi lekat banget sama gadget-nya. Kalau udah gini, apa yang bisa dilakukan kita sebagai orang tua ya?

Kalau kata psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, pada anak yang telanjur terpapar gadget secara intens, ketika baterai gadget habis bilang ke anak kalau gadget-nya sudah nggak bisa lagi dimainkan. Nah, manfaatkan momen gadget 'off' untuk bermain dengan anak.

"Kalau cuma sekadar mengenal warna dan angka kita bisa buat kok di rumah. Misal, lihat aja pot bunga di sekitar rumah, lalu pengenalan ke buah," kata Amanda dalam seminar 'Peran Orang Tua di Era Digital', di Menara Standard Chartered, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.


Menurut Amanda, materi itu ada banyak banget kok, Bun, yang bisa diberikan ke anak sehingga nggak cuma mengandalkan gadget aja. Terlebih bagi balita di mana motorik kasar mereka sedang berkembang, hal-hal di sekitar bisa dijadikan alat untuk menstimulasinya.



"Misal, kita juga bisa tuh susun botol bekas terus nanti dari jauh anak diminta lempar sesuatu ke tumpukan botol tersebut. Usahakan kita buat permainan yang bikin kita tertarik juga," ungkap psikolog dari Universitas Indonesia ini.

Ajari juga, Bun, ke anak bahwa ada banyak hal lain yang lebih menarik selain layar di gadget. Maka dari itu, Amanda bilang kita sebagai orang tua harus kreatif dan lebih banyak mikir apa sih yang mau kita kasih ke anak kita, tugas perkembangan buat mereka apa aja. Intinya, jangan cepat menyerah ya, Bun. Semangat!

Termasuk juga kita mesti pintar-pintar cari alasan ketika anak minta kasih gadget-nya. Jangan gampang beri mereka gadget dan coba gantikan gadget dengan kegiatan lain. Kalau itu dilakukan ters-menerus, kata Amanda anak bisa lama-lama bisa lupa dengan gadget-nya.

"Tapi jangan sampai anak dilarang main keluar, dilarang lari, manjat karena takut ini itu, ya kapan anak belajarnya? Anak harus belajar sakit dari kejatuhan karena dengan begitu ia akan coba belajar mengendalikan tubuhnya," tutur Amanda.

Kalau anak udah bisa lepas perlahan dari gadget-nya, boleh banget memberi mereka reward. Tapi, Amanda menyarankan reward sebaiknya bukan berupa barang tapi akan lebih baik jika kegiatan bareng orang tua sepertu baca buku bersama, jalan-jalan atau makan bersama.

"Misal, kalau kamu bisa lepas gadget dalam sehari kita bisa main bola. Nah dengan begitu jadi kita nggak menganjurkan untuk beli barang, karena anak kan sebenarnya lebih butuh kehadiran orang tuanya," tutup Amanda.

Gimana, Bun? Mau coba 'melepas' anak dari gadget-nya?

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Andhara Early Gunting Kartu Kredit Usai KPR Lunas, Tak Ingin Berutang dan Riba

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Kehamilan Amrikh Palupi

Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

Mom's Life Arina Yulistara

Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

5 Penyebab Rambut Bayi Baru Lahir Rontok dan Cara Mengatasinya

Australia Blokir Medsos untuk Remaja di Bawah 16 Th, Pelanggara Bisa Didenda Rp544 M

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK