Jakarta -
Cacingan seringkali dianggap sebelah mata, minum obat secara rutin enam bulan sekali pun kadang masih terlewat. Padahal, lebih dari 67 juta anak Indonesia membutuhkan pengobatan pencegahan lho, Bun.
Menurut dr Elizabeth Jane Soepardi MPH DSc, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ), Kemenkes RI, hal ini karena Indonesia sebagai negara terbesar ketiga setelah India dan Nigeria sebagai negara yang membutuhkan tindakan pencegahan penyakit cacingan. Duh, seram ya faktanya?
Nah, sebagai orang tua kita perlu nih melakukan pencegahan penyakit cacingan pada si kecil. Caranya gampang banget, kata dr Jane, cacing itu kan dapat masuk ke tubuh manusia melalui kontak langsung antara kulit dengan tanah yang kotor. Oleh karena itu, si kecil harus memakai alas kaki setiap pergi keluar rumah.
"Jangan berkesan 'ah biar anak saya natural jadi pakai barefoot aja', kalau mau seperti itu pastikan di luar itu steril nggak ada
cacing maupun telur cacing," kata dr Jane di acara Media Briefing 'Edukasi Mengenai Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting', di Oakwood Mega Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Selain itu, biasakan diri kita untuk mencuci tangan dengan sabun jika makan atau menyuapi si kecil. Kita juga harus sering memantau kebersihan kuku si kecil, karena nggak tahu kan kalau ada telur cacing satu tersangkut di kuku.
"Bukan berarti kita menghambat anak untuk bermain di luar, boleh banget karena memang pekerjaan anak-anak itu bermain, tapi setelah pulang masuk ke rumah, ajarkan untuk mencuci tangan dan kaki," tutur dr Jane.
Selain kebersihan kita dan anak, lingkungan juga perlu diperhatikan, Bun. Jangan biarkan sampah menumpuk di rumah, drainase air limbah harus mengalir dan jaga kebersihan lantai seperti disapu dan dipel.
"Terakhir, pencegahannya adalah rutin minum obat
cacing sesuai dosis enam bulan sekali. Meskipun negatif cacingan, obat ini nggak berefek samping yang serius dan malah bagus untuk mencegah karena obat kan hanya membunuh cacing dewasa, kita nggak tahu kalau di dalam tubuh kita ada telur. Jadi begitu menetas, cacingnya mati," tutup dr Jane.
(aci)