parenting
Ciri-ciri Anak Cacingan, Begini Cara Mengatasinya Bun
Kamis, 24 Dec 2020 09:18 WIB
Cacingan pada anak umumnya disebabkan oleh cacing kremi yang masuk dalam tubuh tanpa sengaja. Kemudian, cacing akan masuk melalui sistem pencernaan dan bertelur di rektum yang letaknya berada di ujung usus besar dekat anus.
Infeksi cacing kremi ini biasa terjadi di kalangan anak usia sekolah, Bunda. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, sekitar 50 persen anak-anak di bawah 18 tahun pernah mengalami cacingan.
Cacing kremi tidak akan menyakiti anak dan dapat diobati dengan mudah. Namun cacing kremi juga menyebar dengan sangat mudah, Bunda.
"Sangat mudah untuk menyebarkan telur mereka (cacing kremi) pada anak," kata Janice Heard, seorang dokter anak yang tinggal di Calgary, dikutip dari Today's Parent.
Anak-anak bisa terkena cacing kremi jika telur cacing kremi menempel di tangan, dan tanpa sengaja tertelan tanpa sengaja. Ini mungkin terjadi jika anak bersentuhan dengan orang yang terkena cacingan, debu, mainan, atau sprei yang terinfeksi cacing.
Nah setelah tertelan, telur masuk ke usus kecil anak, kemudian akan menetas dan bertelur lebih banyak di sekitar anus. Ini bisa membuat bokong anak menjadi sangat gatal. Kadang cacing masuk ke vagina anak perempuan dan membuat area tersebut menjadi gatal.
Nah, jika anak-anak menggaruk bokong, lalu menyentuh mulutnya, mereka akan menelan telur lagi. Ini akan menyebabkan siklus berulang. Jika anak-anak menyentuh barang di sekitar rumah tanpa mencuci tangan, telur tersebut bisa menyebar ke orang lain di rumah, Bunda.
Faktor risiko
Siapa pun bisa terkena infeksi cacing kremi, Bunda. Namun risiko ini akan meningkat apabila:
- Anak berusia antara 5-10 tahun.
- Tinggal di tempat yang ramai, seperti rumah padat penduduk.
- Anak memiliki kebiasaan mengisap jari atau menggigit kuku.
- Tidak terbiasa mencuci tangan dengan baik.
- Tidak menjaga kebersihan makanan maupun lingkungan.
Ciri-ciri anak cacingan
Kebanyakan anak cacingan tidak menunjukkan ciri-ciri. Namun, hal ini dapat terlihat dengan beberapa kondisi. Merangkum dari WebMd dan Raising Child, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Gatal di anus
Umumnya, anak yang mengalami cacingan akan merasakan gatal yang sangat mengganggu dan rasa tak nyaman di sekitar anus, Bunda. Apabila hal ini terjadi pada anak perempuan, maka ini bisa meningkatkan risiko cacing kremi masuk ke dalam vagina.
2. Gangguan tidur
Selain itu, anak yang mengalami cacingan biasanya akan mengalami gangguan tidur di malam hari, Bunda. Ini terjadi karena cacing kremi cenderung muncul dalam gelap, sehingga rasa gatal pun semakin mengganggu.
Baca Juga : 4 Bahan Alami Pembasmi Cacingan pada Anak |
3. Terlihat adanya cacing kremi
Cacing yang terlihat ini berukuran sekitar 1 centimeter (cm) dan berwarna putih, Bunda.
"Anda juga dapat melihat cacing merayap keluar dari bokongnya," tutur Heard.
4. Sakit perut dan sensitif
Akibat cacing tersebut, anak mungkin juga akan mengalami sakit perut yang datang dan pergi dalam beberapa waktu.
Infeksi cacing kremi tak menyebabkan masalah serius, namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, terutama jika jumlahnya banyak, cacing kremi dapat berpindah dari anus ke atas vagina, lalu ke rahim, saluran tuba, dan sekitar organ panggul, Ini dapat menyebabkan peradangan pada vagina atau disebut dengan vulvovaginitis. Ciri lainnya yang mungkin terjadi, yakni mual dan muntah. Nah, jika anak memiliki beberapa ciri tersebut, ada baiknya segera memeriksakan ke dokter umum untuk dilakukan pengecekan dan pengobatan.
Perawatan cacingan pada anak
Meski menjadi hal yang tak bisa dibiarkan, cacingan pada anak biasa menjadi sesuatu yang mudah diobati dan bukan menjadi masalah serius, Bunda.
"Cacing kremi tidak membahayakan tubuh. Mereka tidak masuk ke hati atau otak, mereka tidak menyebabkan penyakit," ungkap Heard.
Bunda hanya perlu memeriksakannya pada dokter untuk memastikan anak mengalami cacingan. Setelah didiagnosa, maka dokter akan meresepkan obat tablet antiparasit. Jika sudah habis, Bunda perlu untuk mengulang dosis yang sama setelah dua minggu untuk memastikan semua cacing hilang.
Perlu untuk dipahami, minum obat antiparasit ini dapat menyebabkan efek samping, Bunda. Umumnya bisa menimbulkan rasa mual, muntah, pusing, kehilangan nafsu makan, diare, kram dan mengantuk
"Gejala seharusnya membaik setelah dosis pertama dan rasa gatal berkurang tujuh hari setelah dosis kedua. Jika gejala terus berlanjut atau jika anak mengalami sakit perut yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya laporkan kembali ke dokter," tutur Phil Emberly, direktur praktik, dan penelitian di Canadian Pharmacists Association.
Selain itu, obat ini tak hanya dikonsumsi oleh anak yang mengalaminya cacingan saja, tapi juga anggota keluarga serta orang terdekat lainnya untuk memastikan tak ada penyebaran. Dalam kondisi yang sama, sebaiknya anak jangan sekolah atau dititipkan di tempat penitipan lebih dahulu agar tak berisiko menularkan pada teman-temannya.
Oia, masalah ini tak selesai hanya dengan minum obat karena cacingan bisa kembali di lain waktu dengan mudah. Karena itu, Bunda perlu untuk menjaga kebersihan anak secara ketat dan mengajarkan anak agar memiliki kesadaran menjaga dirinya sendiri.
Pencegahan cacingan pada anak
Telur cacing kremi bisa hidup di permukaan keras dan di pakaian, serta alas tidur selama 2 hingga 3 minggu, Bunda. Selain membersihkan rumah. ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan.
Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini cara mencegah cacingan pada anak:
- Cacing kremi bertelur di malam hari. Basuh area anus di pagi hari untuk mengurangi jumlah telur di tubuh. Dorong anak untuk mandi setiap hari untuk mencegah kemungkinan kontaminasi ulang pada air mandi.
- Jangan mandi dengan siapa pun atau berbagi handuk selama perawatan selama 2 minggu setelah perawatan terakhir.
- Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari untuk membantu mengeluarkan telur.
- Memisahkan pakaian, handuk, sprei anak yang terkena cacingan dan cuci dengan air sabun serta air panas hingga beberapa hari setelah perawatan untuk membunuh telur cacing kremi.
- Mengajarkan pada anak agar tak menggaruk bokong dan memotong kuku secara teratur supaya tidak ada ruang bagi telur cacing.
- Ajari anak untuk tidak menggigit kuku atau mengisap jarinya.
- Mencuci tangan dengan benar setelah keluar masuk toilet, mengganti popok, dan sebelum memegang makanan.
- Memberi obat antiparasit pada seluruh anggota keluarga jika salah satunya terkena cacingan.
- Bersihkan dudukan toilet dan pispot secara teratur.
Bunda, simak juga 4 cara mencegah cacingan dalam video berikut: