Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Momen Manis Saat Ayah Skin to Skin Contact dengan si Kecil

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 27 May 2018 04:03 WIB

Skin to skin contact dengan bayi yang baru lahir nggak cuma bisa dilakukan ibu, tapi juga ayah lho.
Momen Manis Saat Ayah Skin to Skin Contact dengan si Kecil/ Foto: facebook erin fortney photography
Pennsylvania, AS - Biasanya ibulah yang melakukan skin to skin contact dengan bayinya yang baru lahir. Tapi, bukan berarti ayah nggak bisa melakukan itu, Bun. Contohnya aja ayah bernama Brennan Brackbill ini.

Beberapa waktu lalu, anak kembar Brennan lahir. Rencananya, sang istri Lesa yang ingin melakukan skin to skin contact. Tapi, setelah keduanya ngobrol mereka sepakat yang akan melakukan skin to skin contact adalah Brennan ketika sang istri sedang 'dijahit'. Ya, karena Lesa melahirkan si kembar melalui operasi caesar, Bun.

Sebetulnya, ada penyebab lain kenapa Brennan pengen banget melakukan skin to skin contact dengan si kecil yang baru lahir. Di tahun 2016, anak pertamanya, Tori, meninggal saat berumur 19 bulan karena penyakit Krabbe, kondisi genetik langka. Saat itu Lesa bilang dirinya kehilangan jam-jam pertama Tori hadir di dunia ini.

"Tapi saya bersyukur Brennan bisa melakukan itu sampai kondisi saya membaik meski pada akhirnya kami nggak bisa memeluk Tori lebih lama lagi. Karena tahu saya bisa kesulitan melakukan skin to skin contact saat melahirkan si kembar, Brennan memutuskan akan melakukan itu," kata Lesa kepada Babble.



Momen saat Brennan memeluk si kecil diabadikan oleh fotografer Erin Fortney. Tampak jelas si kecil memandang ayahnya penuh damai. Dari mata Brennan pun terpancar gimana rasa cintanya pada si kecil yang merupakan rainbow baby-nya itu. Kata Erin, awalnya staf medis ragu saat Brennan memutuskan mau melakukan skin to skin contact itu.

"Tapi Brennan langsung membuka bajunya dan bilang masalahnya selesai. Dan kelihatan banget Brennan ingin melakukan itu dan dia cukup piawai melakukannya," ujar Erin.

Di halaman Facebook-nya Erin Fortney Photography, Erin menulis caption seakan-akan si kembar berkata pada ayahnya bahwa dia sudah lama menunggu waktu untuk bisa dipeluk oleh ayahnya seperti ini, hi-hi-hi. Erin juga memberi apresiasi untuk perawat yang membantu Brennan melakukan skin to skin contact ini.

"Kami menemukan perawat yang luar biasa ini. Namanya Janna Sheckler Maxon. Hatimu sungguh mulia!," tulis Erin.

Bicara skin to skin contact umumnya ini dilakukan ibu setelah bayinya lahir, sembari melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Setelah itu, skin to skin concact tetap bisa dilakukan dan tak harus dalam posisi si ayah atau ibu berbaring lho.

dr Asti Praborini SpA, IBCLC dari RS Kemang Medical Care menjelaskan, prinsipnya saat melakukan skin to skin contact bayi tetap pakai popok. Kemudian, si ibu dalam kondisi telanjang dada, tidak memakai bra ataupun singlet. Nah, si bayi diletakkan di dada ibu.

"Tapi di bawah ibu bisa pakai rok atau sarung. Kalau bapak ya tetap bisa pakai celana. Terus bayinya diiketin ke tubuh ibu atau bapaknya pakai kain jarit. Nah, ibu atau bapaknya pakai kimono atau baju yang longgar," kata dr Asti dikutip dari detikHealth.

Dengan kata lain, skin to skin contact tak melulu harus dilakukan dalam kondisi ayah atau ibu berbaring lalu si bayi diletakkan di dada mereka. Sehingga, bapak atau ibu masih bisa gerak bebas, bisa mengerjakan sesuatu. Misalnya duduk di meja makan sambil makan. dr Asti mengungkapkan skin to skin contact berguna supaya bayi dekat dengan orang tuanya, dia merasa tenang, aman, jarang menangis, dan lebih sering menyusu jika yang melakukan adalah ibunya. Bayi pun merasa hangat.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda