Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 10 Jun 2018 17:00 WIB

Berpikir positif pada orang lain nggak cuma 'wilayah' orang dewasa. Anak-anak juga perlu belajar hal ini.
8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Ketika temannya tanpa sengaja menabraknya, si kecil lantas berpikir temannya itu nggak suka sama dia. Dia pun menghubung-hubungkan semua hal yang bermuara pada pandangan negatif pada temannya,

Hal seperti ini pernah dialami bunda bernama Sarah Hamaker. Dikutip dari Parent Coach, sewaktu putri sulungnya berada di taman kanak-kanak, dia berpikir teman sekelasnya tidak menyukainya karena dia akan menjatuhkan bukunya dari meja dan menabraknya beberapa kali setiap hari. Padahal, menurut pengamatan gurunya, si teman itu tidak sengaja melakukannya.

Saat anak berpikir seperti itu, sebenarnya nggak aneh Bun. "Ketika kita masih kecil, kita lebih peduli pada diri kita sendiri," kata Melissa Divaris Thompson, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dan salah satu pendiri komunitas Honest Mamas.

Menurut Melissa, seiring waktu anak-anak akan belajar lebih sopan. Sebenarnya setiap anak dan orang dewasa saat menafsirkan motif orang lain, sering kali berpikir buruk.

Menurut Lynn R. Zakeri, seorang terapis klinis, wajar jika kita berpikir seperti itu, Bun. Namun kita perlu melihatnya lebih objektif.

Dalam bersikap, pola pikir memungkinkan kita untuk memperlakukan orang lain lebih sopan dan empati. Karena dalam hidup, kita tidak fokus pada diri kita sendiri tetapi pada orang lain. Nah, karena itu kita perlu mengajari anak-anak sedini mungkin untuk berpikiran positif pada orang lain.

Dengan berpikiran positif, maka anak nggak akan mudah curiga pada temannya, melainkan berpikir dulu secara objektif. Nah, bagaimana cara mengajarkan berpikir positif pada orang lain? Berikut ini berbagai caranya, seperti dilansir Washington Post.



1. Akui Perasaan Anak

Jangan mengabaikan perasaan anak, Bun. "Akui perasaan anak Anda, sebelum mencoba untuk melihat dari sisi orang lain," ujar Melissa.

Menurutnya, orang tua yang memberikan lebih banyak kebebasan bisa merasakan perasaan anak. Hal itu dapat membuka pikiran anak-anak untuk merasakan perasaan orang lain.

"Ini dapat membantu anak-anak dalam mempelajari kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain," ucap Melissa.

2. Mengajukan Pertanyaan

Orang tua dapat membimbing anak-anak dengan bertanya, seperti "Apakah kamu memiliki semua informasi? Sudahkah kamu mengklarifikasi pikiran kamu dengan orang lain?" saran Scott Amyx, penulis Strive: How Doing the Things Most Neighbor Leads to Success.

Dengan mengajukan pertanyaan itu, kita dapat langsung melihat hasilnya dibanding hanya memberitahu anak hal yang sebenarnya.

8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain/8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain/ Foto: ilustrasi/thinkstock


3. Beri Wawasan

Anak-anak tidak mengerti bahwa ada banyak cara untuk memahami sesuatu.
"Mereka berpikir "Yang saya alami adalah benar hingga akhirnya mereka akan cukup paham untuk memahami kenyataan. Mereka hanya berpikir dan berperilaku berbeda ketika menghadapi emosi mereka sendiri," kata Tim R. Thayne, seorang terapis pernikahan dan keluarga yang tinggal di Utah.

Membantu anak-anak memahami hal ini adalah kunci untuk tak berpikir negatif ke orang lain.

4. Beri Tahu Alasan Lain

Ketika anak merasa tersinggung atas perilaku temannya, Tim menyarankan agar orang tua memberi tahu alasan lainnya yang kemungkinan menjadi dasar perilaku seseorang. Dengan itu, maka anak memahami ada alasan lain atas perilaku yang membuat anak tersinggung, Bun.

8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain/8 Cara Ajarkan Anak Berpikir Positif pada Orang Lain/ Foto: Hasan Al Habsy


5. Membiasakan Berpikir Positif

"Membiasakan anak-anak berpikir positif membuat mereka melihat semuanya lebih positif," kata Sal Raichbach, dari Pusat Perawatan Ambrosia.

Kita perlu ingat, berpandangan negatif pada hidup dapat mengurangi kebahagiaan dan kesejahteraan, membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

6. Ingatkan tentang Kebaikan di Masa Lalu

Ketika salah satu anak marah pada saudaranya, kita harus membantu mereka mengingat kebaikan yang telah dilakukan saudaranya di masa lalu. Hal ini untuk menyeimbangkan pikiran negatif yang ada.

Melakukan hal ini juga dapat mengurangi sakit hati anak. Caryn Antonini, pendiri atau CEO Early Lingo, mengatakan dia juga melakukan ini dengan dua anak lelakinya. Hasilnya gimana? Cukup berhasil!



7. Beri Contoh ke Anak

Orang tua harus membiarkan anak-anak melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap suatu hal. Seperti ketika anak melihat pengendara berpindah lajur dengan cepat, kita bisa memberi tahu ke anak bahwa pengendara melakukan itu karena mungkin akan ke rumah sakit.

Jadi akan sia-sia kita minta anak untuk berpikir positif kalau kita nggak memberi contoh pada anak.

8. Ajarkan Empati

Saran terakhir, orang tua harus mengajarkan empati pada anak, Bun. Dengan empati yang dimiliki, anak akan belajar untuk melihat dari sisi orang lain lebih dulu, sehingga nggak buru-buru menyalahkan orang lain atas sesuatu yang terjadi.

[Gambas:Video 20detik]

(nwy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda