Beijing -
Siapa yang nggak kenal co-founder raksasa e-commerce Alibaba Group, Jack Ma? Pebisnis yang jadi orang terkaya nomor dua di China ini bisa jadi sumber motivasi buat anak agar jadi orang sukses lho, Bun. Ya, walaupun perjalanan
Jack Ma untuk jadi sesukses ini pastinya penuh lika-liku ya.
Jack Ma yang mendapat julukan 'manusia Rp 570 triliun ini' berbagi pesan kepada anak-anak. Jack Ma bilang jika seseorang ingin sukses, maka harus memiliki EQ (Emotional Quotient). Kenapa?
"Nggak peduli seberapa pintar kamu, jika kamu nggak pernah tahu gimana bekerja dengan orang, kamu nggak akan sukses," kata Jack Ma saat menerima gelar doktor kehormatan technopreneurship dari De La Salle University seperti dilansir Smart Parenting.
Kemudian, bagi orang tua Jack Ma menekankan hanya karena anak nggak berprestasi di sekolah bukan berarti mereka nggak ingin belajar. Jack Ma bercerita dulu saat kecil dirinya ingin belajar Bahasa Inggris. Nah, sejak umur 12 tahun tiap pagi selama 8 tahun dia naik sepeda ke hotel di Hangzhou. Di sana Jack Ma jadi volunteer tour guide hanya untuk melatih kemampuan Bahasa Inggrisnya, Bun.
"Prioritas saat Anda ingin sekolah atau bekerja sama yaitu belajar. Ketika kita melakukan bisnis, kita belajar dari bisnis. Ketika kita di sekolah, kita harus mempraktikkan pengetahuan kita," tutur
Jack Ma.
Kemudian ada istilah yang dipercaya Jack Ma sebagai faktor terbesar di balik kesuksesan yaitu grit. Apa itu? psikolog yang pernah meneliti tentang grit, Angela Lee Duckworth mengatakan grit adalah minat dan ketekunan untuk jangka panjang. Kata Angela, grit lekat sekali dengan masa depan dan hari-hari kita dalam waktu lama.
Soal grit ini, Jack Ma berpesan ketika seorang anak berpikir dia akan sukses dalam 3 tahun ke depan, buat persiapan untuk 10 tahun. Artinya apa? Untuk mencapai kesuksesan kita harus memiliki persiapan dan tekad. Setuju dengan Jack Ma kan, Bun?
Dalam buku 'Jack Ma's Internal Speeches: Trust in Tomorrow', Jack Ma mengaku bilang ke putranya bahwa si anak nggak perlu berada di tingkat tiga teratas di kelasnya. Jika prestasi sang anak ada di tengah-tengah, kata Jack Ma nggak masalah selama nilai sang anak nggak terlalu buruk. Soalnya, Jack Ma percaya berada di posisi tengah seperti itu seseorang akan punya waktu cukup belajar kemampuan yang lain.
"Tetaplah jalani sekolahmu tetapi jangan sampai ini mendefinisikan dirimu. Asah kemampuan baru dan ikuti di mana minatmu ketika waktu luang," ujar
Jack Ma seperti dikutip dari Techinasia.
(rdn)