HaiBunda

PARENTING

5 Alasan Anak Lebih Sering Digigit Nyamuk Ketimbang Orang Dewasa

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 21 Sep 2018 16:59 WIB
5 Alasan Anak Lebih Sering Digigit Nyamuk Ketimbang Orang Dewasa/ Foto: iStock
Jakarta - Sebentar lagi akan masuk musim hujan, Bun. Beberapa hal harus kita antisipasi. Salah satunya gigitan nyamuk yang bisa membawa virus pada anak.

Mungkin dari kita bertanya-tanya kenapa sih anak-anak lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang dewasa? Nah, soal itu ternyata ada alasan ilmiah menurut pakar kesehatan.

Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, lima alasan anak lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang dewasa.


1. Sering Bermain Keluar Rumah

Ketika beraktivitas di luar ruangan atau keluar dalam keadaan panas, suhu tubuh anak naik dan melepaskan asam laktat melalui keringat. Nyamuk betina tertarik dengan tubuh yang lebih hangat dan bau asam laktat. Sehingga anak lebih mungkin digigit setelah pertandingan sepak bola atau setelah bermain di taman. Bahan kimia lain yang dipancarkan melalui kulit juga menarik bagi hama. Mengoleskan krim anti nyamuk atau minyak serai sebelum pergi akan mencegah anak dari gigitan nyamuk.

2. Memiliki Golongan Darah O

Dalam sebuah penelitian kecil tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of Entomology, para ilmuwan memaparkan menemukan nyamuk cenderung mendarat di orang yang bergolongan darah tipe O daripada pada tipe A, B, atau AB. Namun, sementara itu butuh lebih banyak penelitian harus dilakukan untuk membuktikan hubungan yang kuat antara golongan darah dan nyamuk, tetapi jika anak-anak bertipe O, orang tua harus sedikit lebih rajin dalam mengoleskan krim anti nyamuk selama musim hujan.

5 Alasan Anak Lebih Sering Digigit Nyamuk Ketimbang Orang Dewasa/ Foto: Danielle Awwad


3. Sering Mengenakan Baju Warna Gelap

Seorang entomolog menjelaskan bahwa pada sore hari, nyamuk berburu dengan penglihatan dan nyamuk mencari orang-orang yang mengenakan warna gelap. Memakaikan anak-anak dengan pakaian berwarna yang lebih pucat dapat mencegah mereka dari gigitan nyamuk.

4. Terlalu Energik

Ketika kita menghembuskan napas, secara alami mengeluarkan karbon dioksida, bau yang juga memberi isyarat kepada nyamuk bahwa itu adalah makanan mereka. Ahli entomologi John Edman PhD, mengatakan kepada WebMD bahwa nyamuk dapat mencium bau karbon dioksida dari jarak 50 meter. Bayangkan jika anak-anak terlalu energik, lari sana-sini, kombinasi keringat, panas tubuh, dan terengah-engah bisa menjadi daya tarik nyamuk untuk menggigit anak.

5. Memiliki Bau Kaki yang Kurang Sedap

Kita mungkin memperhatikan bahwa pergelangan kaki, betis dan bahkan jari kaki anak sering digigit dan meninggalkan bekas. Itu karena penelitian menunjukkan bahwa nyamuk tertarik pada sumber bakteri di tubuh, dan kaki adalah sumber bakteri. Menurut American Mosquito Control Association, nyamuk menyukai keju Limburger, yang aromanya agak menyengat mirip dengan bau kaki.

(aci/nwy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

5 Resep Macaroni Schotel Kukus Rumahan yang Lembut dan Enak

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Prestasi Indonesia Sepanjang 2025 di Bidang Olahraga

5 Resep Macaroni Schotel Kukus Rumahan yang Lembut dan Enak

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK