Jakarta -
Bunda pasti sering dong ya, membaca berbagai saran dan tips dari
psikolog untuk membantu menghadapi tugas mahabesar di hidup ini: menjadi orang tua serta membesarkan anak yang semoga akan menjadi anak yang kuat secara fisik juga kuat secara mental. He-he-he.
Nah, dari sekian banyak
tips-tips psikologi itu, kira-kira apa saja poin yang perlu diperhatikan bila Bunda ingin menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari dengan anak tersayang?
Berikut empat poin yang bisa saya bagikan kepada para Bunda supaya lebih bijak dalam memilah beragam
tips-tips psikologi untuk mendukung tumbuh kembang si kecil:
1. Lihat dasar tipsnyaBanyak
tips dengan topik psikologi yang pastinya berguna untuk memudahkan kita menjadi orang tua. Nah, sebelum memutuskan akan menerapkan tips itu atau nggak pastikan dulu apakah tips tersebut didasarkan pada penelitian dan riset psikologi? Riset psikologi yang dilakukan dengan benar, ilmiah, serta akurat harus melalui serangkaian tes dan usaha-usaha mereplikasikan hasilnya juga tukar pikiran yang intens di antara para periset sebelum bisa diterbitkan.
Jadi, kalau tips tersebut ditulis berdasarkan riset psikologi ilmiah, bisa dipastikan sudah melalui tes yang ketat dan riset yang terkontrol.
2. Sesuaikan dengan kondisi anakBunda perlu tahu, tips biasanya ditulis secara umum, artinya dengan target anak-anak secara umum. Nah, tips tersebut sering banget harus ditukar-tambah, dimodifikasi, sesuai dengan keadaan anak secara spesifik.
Misalnya gimana temperamen si kecil, apakah anak kita berkebutuhan khusus lalu bagaimana kondisi keluarga kita? Saya ingat kata salah satu mentor saat kuliah bahwa satu tips mungkin bisa bekerja dengan baik untuk satu juta anak di dunia kecuali
anak saya sendiri. Jadi diperlukan fleksibilitas dalam menerapkan tips itu, Bun.
Ilustrasi tips psikologi/ Foto: Thinkstock |
3. Tips nggak berhasil diterapkan? Jangan kecewaJangan merasa terlalu kecewa kalau tips tersebut walau sudah dimodifikasi masih tidak membantu si kecil. Ingat, Bun, setiap anak unik dengan kemampuan dan kebutuhan berbeda. Kalau satu tips belum berhasil, coba tips lainnya, Bun. Atau bahkan Bunda bisa menemukan cara sendiri yang ternyata justru membantu banyak dalam pengasuhan anak.
4. Perhatikan aspek sosiokultural Dalam memilih
tips psikologi untuk anak, perhatikan juga keadaan sosiokultural yang mendasari tips itu. Kadang tips ditulis oleh psikolog di negara lain yang memiliki kondisi sosio-kultural yang jauh berbeda dengan Indonesia. Alhasil, tips yang diberi mungkin agak sulit diterapkan dengan kondisi di Indonesia.
Sekian tipsnya, Bunda. Semoga bermanfaat ya!
*Travellia Tjokro, Ph.D Psikologi Kognitif dan Neurosains Kognitif, University of California, Riverside, 2010twitter: @februalia1 (rdn/rdn)