parenting
Saran Dokter soal Siasati Anak Picky Eater dengan Cerdas
Kamis, 01 Nov 2018 17:05 WIB
Jakarta -
Picky eater atau anak yang pilih-pilih makanan tampaknya menjadi problem sebagian besar orang tua. Periode picky eater biasanya terjadi pada saat anak menginjak usia prasekolah. Menurut Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K) anak menjadi suka pilih-pilih makanan itu sepenuhnya normal.
Namun, jika dibiarkan berlanjut sampai dewasa, bisa saja akan menimbulkan masalah pada kesehatan fisiknya. Misalnya anak memiliki kecenderungan makan junk food dan nggak mau makan sayur serta buah. Artinya kebutuhan gizi si kecil nggak seimbang, akibatnya anak bisa jadi obesitas.
"Bagaimana cara menyiasatinya? Pertama makan bersama dengan anak di meja makan di rumah. Karena sekarang jarang sekali dilakukan," kata Prof Rini saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kata Prof Rini, dari makan bersama di meja makan, anak akan mencontoh orang tuanya. Perlu diingat, ketika anak memasuki usia prasekolah, kendali makan ada padanya. Berbeda pada saat bayi, kendali makan ada pada orang tua.
"Selanjutnya, jangan lupa ciptakan suasana makan yang menyenangkan," ujar Prof Rini.
Dengan suasana makan yang menyenangkan, tentunya si kecil akan belajar kalau makan adalah kegiatan yang seru dan menyenangkan. Prof Rini juga menyarankan kalau anak lambungnya kecil, jangan diberi makan porsi besar. Pada akhirnya anak akan malas dan ogah-ogahan untuk makan. Jangankan anak, kita saja kalau diberi porsi makan besar rasanya sudah begah duluan kan, Bun?
"Paparkan makanan baru dan bervariasi berulang kali. Jangan marah dan jangan panik," tutur Prof Rini.
Terakhir, pastikan berat badan anak bagus dan nggak sering sakit meski sedang fase picky eater. Jangan lupa untuk imunisasi dan tidur yang cukup.
(aci/nwy)
Namun, jika dibiarkan berlanjut sampai dewasa, bisa saja akan menimbulkan masalah pada kesehatan fisiknya. Misalnya anak memiliki kecenderungan makan junk food dan nggak mau makan sayur serta buah. Artinya kebutuhan gizi si kecil nggak seimbang, akibatnya anak bisa jadi obesitas.
"Bagaimana cara menyiasatinya? Pertama makan bersama dengan anak di meja makan di rumah. Karena sekarang jarang sekali dilakukan," kata Prof Rini saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kata Prof Rini, dari makan bersama di meja makan, anak akan mencontoh orang tuanya. Perlu diingat, ketika anak memasuki usia prasekolah, kendali makan ada padanya. Berbeda pada saat bayi, kendali makan ada pada orang tua.
![]() |
Baca juga: 4 Penyebab Anak Suka Pilih-pilih Makanan |
"Selanjutnya, jangan lupa ciptakan suasana makan yang menyenangkan," ujar Prof Rini.
Dengan suasana makan yang menyenangkan, tentunya si kecil akan belajar kalau makan adalah kegiatan yang seru dan menyenangkan. Prof Rini juga menyarankan kalau anak lambungnya kecil, jangan diberi makan porsi besar. Pada akhirnya anak akan malas dan ogah-ogahan untuk makan. Jangankan anak, kita saja kalau diberi porsi makan besar rasanya sudah begah duluan kan, Bun?
"Paparkan makanan baru dan bervariasi berulang kali. Jangan marah dan jangan panik," tutur Prof Rini.
Terakhir, pastikan berat badan anak bagus dan nggak sering sakit meski sedang fase picky eater. Jangan lupa untuk imunisasi dan tidur yang cukup.
(aci/nwy)