Jakarta -
Penyakit kencing manis atau
diabetes lumrahnya dialami orang dewasa. Tapi jangan salah, Bun. Diabetes juga biasa dialami anak-anak. Untuk itu, dalam rangka Hari Diabetes Internasional yang jatuh pada hari ini (14/11), yuk ketahui
gejala diabetes pada anak.
dr Rochsismandoko, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes Omni Hospitals Alam Sutera mengatakan ada beberapa tanda fisik yang menunjukkan gejala diabetes pada anak yang bisa diketahui orang tua. Misalnya, sering haus, lebih sering buang air kecil hingga ngompol. Pada anak yang kena diabetes, sering merasa lapar walau sudah makan dalam porsi banyak akan tetapi berat badan terus menurun dan bisa terjadi dalam waktu singkat.
Tanda lain diabetes pada anak yaitu si kecil sering merasa lelah dan lesu. Hal ini, kata dr Rochsismandoko, terjadi karena tubuh tidak mampu mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, anak mudah lelah, mudah marah, dan sering murung. Selain itu, kalau Bunda menemukan infeksi jamur pada area vagina anak perempuan atau ruam popok karena jamur pada bayi, sebaiknya juga waspada.
"Jika gejala-gejala tersebut terlihat pada anak, segeralah konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi sebagai langkah terbaik mengenal dan menangani gejala penyakit diabetes. Jika
diabetes pada anak dibiarkan, dapat berkembang menjadi penyakit komplikasi serius dan merusak organ tubuh serta jaringan," ujar dr Rochsismandoko dalam keterangan tertulis Sequis.
 Ilustrasi diabetes/ Foto: iStock |
Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik pada fungsi pankreas. Gangguan ini bisa terjadi karena sistem kekebalan salah dalam melawan ancaman yang membahayakan tubuh yaitu malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Sehingga pankreas tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang memadai dan mengakibatkan kadar glukosa dapat meningkat tinggi.
Bunda juga perlu tahu diabetes tipe 1 yang bisa dialami anak nih.
Diabetes tipe 1 atau diabetes juvenile (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi karena produksi insulin rendah atau tidak memproduksi sama sekali. Jika tubuh kekurangan atau tidak memproduksi insulin, kadar gula darah akan meningkat drastis atau dikenal dengan hiperglikemia. dr Rochsismandoko menjelaskan, penyakit ini tidak dapat dicegah dan siapa pun dapat berpotensi mengalaminya termasuk bayi. Diabetes tipe 1 terutama terjadi pada anak dan remaja.
"Jika orang tua memiliki riwayat Diabetes Melitus (DM), maka anak berpotensi juga mengidap DM karena faktor genetik. Anak dengan diabetes tipe 1 sangat bergantung pada insulin dari luar yang dimasukkan ke dalam tubuh setiap hari untuk mengontrol kadar gula darahnya agar tetap seimbang," ujarnya.
Kata dr Rochsismandoko, bila ibu memiliki gangguan imun lalu menyerang sel penghasil insulin dan kebetulan gen tersebut dominan, maka bisa diturunkan pada anak. Walau kecenderungan ini juga tidak pasti karena aktivasi gen DM bisa disebabkan oleh banyak hal hingga memunculkan penyakit DM. Namun, dr Rochsismandoko bilang, ada baiknya orang tua yang kena DM lebih waspada dengan memperhatikan aktivitas dan pola makan.
Kemudian, mempraktikkan gaya hidup sehat supaya menjadi kebiasaan anak hingga tumbuh dewasa. Hal ini juga adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya
diabetes.
(rdn/muf)