parenting
6 Tahap Pengolahan Susu Kemasan yang Menarik Diceritakan ke Anak
Jumat, 23 Nov 2018 17:35 WIB
Jakarta -
Anak suka susu kemasan? Tenang Bunda, susu sapi yang ditawarkan di pasaran telah melalui serangkaian pengolahan yang aman. Tim HaiBunda berkesempatan untuk melihat langsung proses pengolahan susu sapi di PT. Greenfields Indonesia di Malang, Jawa Timur.
Menurut Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing, Southeast Asia, PT Greenfields Indonesia, dibutuhkan teknik pemrosesan yang benar agar susu tidak cepat basi.
"Susu jadi cepat basi atau rusak karena bakteri suka berkembang biak disana. Susu tidak dianjurkan dalam kondisi mentah. Teknik pemrosesan jadi kunci salah satu mempertahankan kondisi susu. Mulai dari good farming practices, good manufacturing pratices dan good distributing practices," kata Darmanto di acara kunjungan media PT Greenfields Indonesia, Malang, Jawa, Timur, Jumat (23/11/2018).
Lebih lanjut, Darmanto menjelaskan jika susu kemasan melalui proses uji coba dan kontrol yang ketat. Berikut beberapa tahapan pengolahan susu kemasan, yang bisa Bunda jelaskan pada si kecil.
1. Pemeriksaan susu sapi
Sebelum diperah, tim peneliti akan memeriksa susu sapi terlebih dulu di laboratorium khusus. Tujuannya untuk memastikan susu sapi tidak mengandung mikroba merugikan.
2. Pemerahan susu sapi
Susu diperah dari sapi yang sudah produktif. Pemerahan susu sapi pun nggak manual menggunakan tenaga manusia, melainkan ada mesin khusus yang langsung mengalirkan susu perahan ke tangki.
3. Sterilisasi
Dijelaskan Darmanto, agar susu bisa dikonsumsi perlu dilakukan proses sterilisasi minimum melalui pasteurisasi . Pasteurisasi adalah proses pemasakan susu untuk menghilangkan bakteri yang terkandung dalam susu. Dalam proses ini, perusahaan susu biasanya memiliki beberapa tipe pemanasan seperti pasteurisasi dan UHT (Ultra Heat Temperature).
"UHT proses pemanasannya lebih tinggi, kalau sudah disterilisasi dan dikemas, bisa awet tanpa bahan pengawet. Sedangkan pasteurisasi kekurangannya adalah harus menggunakan cold chain, harus ada proses pendinginan saat disimpan," ujar Darmanto.
4. Pengemasan
Proses pengemasan juga dilakukan tanpa campur tangan manusia. Produk susu yang sudah disteril, dimasukan ke dalam kemasan khusus dari pabrik. Teknologi pengemasan pun nggak sembarangan, agar dapat melindungi susu dari zat berbaya yang merusak dan mengurangi kandungan nutrisinya.
5. Penyimpanan dan quality control
Susu yang sudah dikemas, harus melalui proses quality control. Susu disimpan dan diinkubasi selama beberapa hari, untuk memastikan keamaan kandungannya. Sampel susu kemudian ditinjau kembali kesegarannya, bebas bakteri atau sudah sudah basi?
6. Distribusi
"Setelah lolos quality control, susu sapi siap didistribusikan ke retailer, seperti toko-toko sehingga konsumen seperti kita bisa menikmati susu," tutup Darmanto.
(rap/rdn)
Menurut Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing, Southeast Asia, PT Greenfields Indonesia, dibutuhkan teknik pemrosesan yang benar agar susu tidak cepat basi.
"Susu jadi cepat basi atau rusak karena bakteri suka berkembang biak disana. Susu tidak dianjurkan dalam kondisi mentah. Teknik pemrosesan jadi kunci salah satu mempertahankan kondisi susu. Mulai dari good farming practices, good manufacturing pratices dan good distributing practices," kata Darmanto di acara kunjungan media PT Greenfields Indonesia, Malang, Jawa, Timur, Jumat (23/11/2018).
Lebih lanjut, Darmanto menjelaskan jika susu kemasan melalui proses uji coba dan kontrol yang ketat. Berikut beberapa tahapan pengolahan susu kemasan, yang bisa Bunda jelaskan pada si kecil.
![]() |
1. Pemeriksaan susu sapi
Sebelum diperah, tim peneliti akan memeriksa susu sapi terlebih dulu di laboratorium khusus. Tujuannya untuk memastikan susu sapi tidak mengandung mikroba merugikan.
2. Pemerahan susu sapi
Susu diperah dari sapi yang sudah produktif. Pemerahan susu sapi pun nggak manual menggunakan tenaga manusia, melainkan ada mesin khusus yang langsung mengalirkan susu perahan ke tangki.
3. Sterilisasi
Dijelaskan Darmanto, agar susu bisa dikonsumsi perlu dilakukan proses sterilisasi minimum melalui pasteurisasi . Pasteurisasi adalah proses pemasakan susu untuk menghilangkan bakteri yang terkandung dalam susu. Dalam proses ini, perusahaan susu biasanya memiliki beberapa tipe pemanasan seperti pasteurisasi dan UHT (Ultra Heat Temperature).
"UHT proses pemanasannya lebih tinggi, kalau sudah disterilisasi dan dikemas, bisa awet tanpa bahan pengawet. Sedangkan pasteurisasi kekurangannya adalah harus menggunakan cold chain, harus ada proses pendinginan saat disimpan," ujar Darmanto.
4. Pengemasan
Proses pengemasan juga dilakukan tanpa campur tangan manusia. Produk susu yang sudah disteril, dimasukan ke dalam kemasan khusus dari pabrik. Teknologi pengemasan pun nggak sembarangan, agar dapat melindungi susu dari zat berbaya yang merusak dan mengurangi kandungan nutrisinya.
5. Penyimpanan dan quality control
Susu yang sudah dikemas, harus melalui proses quality control. Susu disimpan dan diinkubasi selama beberapa hari, untuk memastikan keamaan kandungannya. Sampel susu kemudian ditinjau kembali kesegarannya, bebas bakteri atau sudah sudah basi?
6. Distribusi
"Setelah lolos quality control, susu sapi siap didistribusikan ke retailer, seperti toko-toko sehingga konsumen seperti kita bisa menikmati susu," tutup Darmanto.