Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Perbedaan Susu UHT vs Pasteurisasi, Bolehkah Diminum Anak Usia Satu Tahun ke Atas?

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 24 May 2024 21:20 WIB

Mengenal Perbedaan Susu Evaporasi, Susu UHT, dan Kental Manis
Ilustrasi susu/Foto: Getty Images/alvarez
Daftar Isi
Jakarta -

Susu menjadi salah satu asupan yang baik dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil. Beberapa jenis susu yang tersedia di antaranya susu UHT dan pasteurisasi, apa perbedaannya?

Dikutip dari Healthline, susu mengandung banyak nutrisi penting, termasuk protein, kalsium, potasium, zinc, dan vitamin A. Semuanya penting untuk pertumbuhan selama masa kanak-kanak.

Selain itu, beberapa produk susu pun diperkaya dengan vitamin D. Susu juga merangsang produksi hormon yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1), yang terlibat erat dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang serta otot.

Apa itu susu UHT?

Dikutip dari US Dairy, susu Ultra High Temperature atau UHT adalah susu ultra-pasteurisasi yang dikemas dalam wadah steril. Proses pengolahan dan pengemasannya yang khusus membuatnya dapat bertahan selama beberapa bulan.

Pada UHT, susu dipanaskan dengan suhu 135-150 derajat Celcius, tetapi dalam waktu yang sangat singkat, yakni 2-3 detik. Hal ini membunuh bakteri dalam susu yang mungkin berbahaya atau menyebabkan susu rusak, sehingga menghasilkan susu dengan daya simpan yang lebih panjang.

Susu kemudian dikemas dalam wadah yang disterilkan, juga dikenal sebagai kemasan aseptik, yang membantu menjaga kesegaran susu lebih lama.

Susu UHT dapat disimpan tanpa lemari es selama sekitar tiga bulan dan dapat bervariasi tergantung merek. Setelah wadah dibuka, susu harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan yang sama dengan susu lainnya (sekitar lima hari).

Apa itu susu pasteurisasi?

Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada susu segar sebelum susu tersebut siap untuk dikonsumsi. Sering dianggap proses pasteurisasi bisa merusak kandungan protein, lemak, dan nutrisi lainnya yang terdapat pada susu murni.

Faktanya, susu pasteurisasi mengalami proses pemanasan dengan perkiraan suhu sekitar 30-60 derajat Celcius selama kurang lebih 30 menit. Susu jenis ini juga bisa bertahan lebih lama untuk dikonsumsi ketimbang susu segar. 

Perbedaan susu UHT dan pasteurisasi

Jika dirangkum dari berbagai sumber, berikut perbedaan susu UHT dan pasteurisasi yang perlu Bunda ketahui agar tak tertukar lagi:

1. Proses pemanasan

Seperti disebutkan sebelumnya, proses pemanasan susu pasteurisasi berlangsung dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan susu UHT.

Karena tidak melalui pemanasan dengan suhu tinggi, susu pasteurisasi harus segera diminum karena tidak akan bertahan lama dan diperlukan proses pendinginan agar dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama.

Sementara itu, pengolahan susu UHT diolah dengan suhu tinggi agar bakteri mati dan susu kembali menjadi steril. Proses pemanasan ini membuat susu dapat bertahan lama tanpa harus disimpan dalam suhu dingin.

2. Cara penyimpanan

Susu UHT dapat bertahan lebih lama dibanding susu pasteurisasi. Dikutip dari Scientific American, susu UHT dapat bertahan selama lebih dari 6 bulan dalam kemasan dan sekitar lima hari setelah kemasan dibuka. 

Dengan daya simpan yang cukup lama ini, susu UHT dapat disimpan tanpa harus didinginkan di lemari es terlebih dahulu.

Lain halnya dengan susu pasteurisasi yang hanya dapat bertahan selama 4-5 jam dalam suhu ruangan. Jika susu pasteurisasi disimpan lebih dari 6 jam dalam suhu ruangan, maka kandungan nutrisi di dalam susunya bisa rusak. 

Penyimpanan susu pasteurisasi perlu ditempatkan di dalam lemari pendingin. Selain itu, dalam keadaan kemasan sudah terbuka, susu pasteurisasi hanya bisa bertahan selama tiga hari. 

3. Tingkat sterilisasi

Karena melewati proses pemanasan dengan suhu lebih tinggi, susu UHT lebih steril dibanding dengan susu pasteurisasi. 

Namun, susu pasteurisasi akan melewati tahap tambahan dalam pengolahannya. Setelah selesai dipanaskan pada suhu sekitar 72 derajat Celcius, susu akan langsung dimasukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 4.4 derajat Celcius.

4. Rasa dan kandungan gizi

Susu pasteurisasi tidak melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi seperti susu UHT, kandungan gizi dalam susu pasteurisasi tidak banyak berubah. Rasa susu pasteurisasi pun biasanya akan terasa lebih kental dan kuat, jika dibandingkan dengan rasa susu UHT.

5. Kemasan susu

Perbedaan susu UHT dan susu pasteurisasi lainnya yakni dilihat dari bahan pengemas. Kemasan susu pasteurisasi biasanya dibuat dari kertas karton, sementara untuk susu UHT beraneka ragam mulai dari kertas karton hingga botol plastik. 

Bolehkah diminum anak usia 1 tahun ke atas?

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak yang sedang tumbuh membutuhkan cukup asupan vitamin dan mineral, seperti vitamin D dan kalsium.

Susu sapi yang dipasteurisasi pun bisa menjadi salah satu sumber vitamin D dan kalsium yang baik. Pada usia 1 tahun, anak sudah bisa dikenalkan dengan susu sapi. Sebelum anak berusia 1 tahun, susu sapi mungkin membuatnya berisiko mengalami gangguan pencernaan. 

Pilih susu sapi tanpa rasa dan tanpa pemanis. Anak tidak membutuhkan tambahan gula terlalu banyak.

Demikian ulasan tentang perbedaan susu UHT vs pasteurisasi. Apapun yang menjadi pilihan favorit Si Kecil, pastikan untuk selalu membaca keterangan label kemasan dan cek tanggal kedaluwarsanya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda