Jakarta -
Bayi baru lahir kerap mengalami beruntusan pada wajahnya. Anak bunda juga mengalami hal yang sama? Jangan panik, Bun, karena kondisi tersebut wajar dialami si kecil. Pada umumnya, beruntusan seperti itu akan hilang dengan sendirinya.
Tapi, tak ada salahnya jika Bunda ingin membantu menghilangkannya. Namun, pastikan baik-baik jenis beruntusan yang dialami si kecil masuk dalam kategori biang keringat, jerawat, atau masalah kulit lainnya ya.
Ya, bayi juga berpotensi mengalami jerawatan lho, Bun. Melansir
Healthline, jerawat bayi biasanya berupa benjolan kecil berwarna merah atau putih. Jerawat bayi dikenal juga sebagai jerawat neonatal, yang dialami sekitar 20 persen bayi baru lahir. Biasanya muncul di bagian pipi, punggung bagian atas dan leher mereka.
Kemunculan jerawat bayi sendiri tidak diketahui dengan jelas. Kondisi hormon ibu dan bayi, bisa menjadi penyebabnya. Namun, ada juga yang menyebut jika jerawat muncul akibat muntahan susu dan air liur bayi yang menempel di wajah, Bun.
Beberapa bayi mengalami jerawat pada saat mereka berusia 4 - 6 minggu setelah lahir. Jadi, Bunda, tidak usah khawatir jika tiba-tiba melihat kulit si kecil jadi beruntusan. Jerawat bayi ini akan berlansung selama beberapa minggu. Namun, dalam beberapa anak bisa bertahan selama berbulan-bulan.
 Jerawat bayi/ Foto: iStock |
Mengutip
detikcom, munculnya jerawat bayi biasa disebabkan oleh hormon androgen. Dijelaskan dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Suksmagita Pratidina, SpKK, bahwa jerawat bayi berangsur-angsur sembuh saat mereka berusia 6 bulan.
"Bisa karena hormon androgen juga. Jadi begini, pada saat bayi masih ada di perut ibu, biasanya ibu akan memiliki hormon androgen. Nah, si hormon androgennya ini bisa lewat ke plasenta. Jadi saat baru dilahirkan bayi kadang masih punya hormon androgennya," ujar dr Gita.
Jika anak Bunda mengalami
jerawat bayi, sebaiknya pilihkan pakaian yang lembut. Kain kasar akan berisiko mengiritasi jerawat tersebut. Hindari pemakaian krim perawatan jerawat, sabun cuci muka dan body lotion, karena kulit si kecil masih sangat sensitif. Selain itu, kain yang dicuci dengan deterjen kuat juga akan menyebabkan jerawat bayi memburuk, Bun.
Sebelum membawanya ke dokter, Bunda, bisa membantu menyembuhkannya dengan pengobatan sendiri di rumah. Berikut beberapa langkah mudah untuk mengatasinya.
1. Jagalah kebersihan wajah bayiCuci muka bayi setiap hari dengan air hangat. Lakukan saat memandikan si kecil. Cukup basuh wajah si kecil dengan air hangat tanpa sabun. Jika ingin memberikannya sabun, jangan ragu untuk meminta resep dokter. Pilih produk sabun bayi yang bebas pewangi, sehingga tidak membuat kulitnya iritasi.
2. Jangan menekanHindari mencubit atau memencet jerawat ya, Bun, karena akan memperburuk jerawat.
3. Jangan memakai lotionLotion dan krim dapat memperparah kulit bayi dan membuat jerawat lebih buruk.
4. Jangan menggosokMenggosok kulit bayi dengan handuk bisa makin memperparah kulit. Sapukan kain berbahan lembut untuk mengeringkan wajahnya. Aplikasikan secara perlahan dengan gerakan memutar ya, Bun.
5. Hindari produk berbahan kerasProduk dengan retinoid yang berkaitan dengan vitamin A atau eritromisin, tidak direkomendasikan untuk mengatasi
jerawat bayi. Hindari bahan kimia yang terlalu keras. Jangan gunakan sabun beraroma apapun, atau mengandung busa berlebihan.
Semoga si kecil cepat sembuh, Bunda.
(rap/rdn)