Jakarta -
Dunia media sosial (medsos) Indonesia tengah berduka. Pengamat medsos
Nukman Luthfie meninggal dunia di Yogyakarta, pada Sabtu (12/1/2019) malam.
Saat dihubungi
detikcom, adik kandung Nukman, Nurudin Lazuardi, memastikan bahwa sang kakak mengembuskan napas terakhir sekira pukul 22.00 WIB. Ia menambahkan, Nukman meninggal setelah terserang stroke.
"Saat (Sabtu malam) ini masih dimandikan di RS Bethesda, Yogyakarta. Rencana dimakamkan (Minggu) besok pagi di TPU Grabag, Kendal, Jawa Tengah," tutur Nurudin.
Selain sebagai pengamat medsos,
Nukman Luthfie juga dikenal sebagai pengusaha, konsultan dan pembicara di bidang internet marketing. Pria yang lahir di Semarang, 24 September 1964, ini mulai berkiprah di dunia internet sejak menjadi salah satu
co-founder PT Agranet Multicitra Siberkom (AGRAKOM).
Ketika itu, Nukman menjabat sebagai
Internet Service Director, yang melahirkan situs berita
online pertama di Indonesia,
detik.com. Pada 2003, dia mendirikan Virtual Consulting dan berkembang melesat dalam kurun waktu tiga tahun.
Di dunia digital dan medsos, kiprah pria yang pernah berprofesi sebagai jurnalis ini begitu diakui. Wajar kalau Nukman kerap dimintai pendapat mengenai fenomena internet dan medsos.
 Ilustrasi pengidap stroke/ Foto: Thinkstock |
Namun,
stroke telah merenggut nyawa Nukman. Menurut penjelasan dokter spesialis saraf, dr Roslan Yusni Hasan, usia memang faktor penyebab stroke. Makin tua usia seseorang, memang makin rentan mengalami stroke.
Tapi, dokter yang akrab disapa Ryu ini menegaskan, bukan berarti usia muda tidak berisiko terkena stroke. Bunda perlu tahu, pengidap stroke saat ini tidak lagi didominasi para lansia (lanjut usia). Penyakit mematikan ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia.
"Sekarang makin banyak orang muda terkena
stroke karena faktor-faktor yang seharusnya tidak ada, jadi ada. Misalnya kegemukan, merokok. Itu akan menyebabkan stroke meskipun pada usia muda, pembuluh darahnya jadi tidak sehat," papar Ryu.
Ia pun menambahkan, seseorang yang memiliki gaya hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga atau aktivitas fisik lainnya, sering makan makanan tidak sehat, tentu sangat berisiko terkena stroke.
"Jadi, makin lama, makin banyak orang muda menderita stroke karena pola makan, pola istirahat, pola hidup yang tidak sehat," tegasnya.
Stroke pada anakBunda, perlu waspada juga ya, karena stroke ternyata bisa menyerang anak-anak. Seperti kasus di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Dilansir
Daily Mail, seorang anak bernama Joseph Long mengalami
stroke ketika usianya baru menginjak 14 tahun.
Joseph tidak bisa berjalan, berbicara, bahkan tidak bisa makan. Awalnya, Joseph merasa tidak enak badan, lalu jatuh pingsan. Setelah dilarikan ke rumah sakit, para dokter kaget lantaran Joseph terkena stroke yang dipicu aneurisma otak (pembesaran pembuluh darah di otak).
Dokter menerangkan, Joseph mengalami perdarahan di otak bagian inter-kanal dan inter-ventrikel yang cukup besar. Perdarahan itu yang menyebabkan otaknya membengkak dan memberi tekanan yang luar biasa pada sumsum tulang belakangnya.
Joseph kemudian menjalani operasi selama enam jam. Dokter sempat menyatakan kalau Joseph akan mengalami cacat seumur hidup. Namun nyatanya, Joseph berhasil melewati masa sulitnya.
"(operasi) Itu adalah enam jam terpanjang dalam hidupku. Aku benar-benar lega karena putraku selamat dari operasi dan kami fokus pada kelangsungan hidupnya saat di ICU pediatrik," ujar ibunda Joseph, Kc Nicole Long.
Ya, sang bunda begitu bahagia karena Joseph tak butuh waktu lama untuk bisa kembali berjalan, berbicara dan makan sendiri. Ia juga mengatakan, banyak orang yang kagum dengan kesembuhan Joseph.
(muf/muf)