Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perbedaan Intoleransi Makanan dengan Alergi Makanan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 28 Mar 2019 14:02 WIB

Gejala intoleransi makanan dan alergi makanan bisa jadi sama. Padahal, dua kondisi ini jauh berbeda.
Ilustrasi anak intoleransi laktosa atau alergi makanan/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda tentu pernah mendengar tentang intoleransi makanan dan alergi makanan? Meski terkesan jadi kondisi di mana tubuh tak bisa menerima jenis makanan tertentu, dua hal ini berbeda lho, Bun.

Dr.Dawn Lim, dokter anak yang mengkhususkan diri di bidang alergi menjelaskan intoleransi makanan merupakan reaksi negatif terhadap makanan, terutama jika mengonsumsinya dalam jumlah yang besar. Beda dengan alergi makanan yang melibatkan sistem imun, Bunx

"Intoleransi makanan seringnya ini disebabkan kesulitan mencerna makanan karena kekurangan enzim tertentu," kata Lim dalam bukunya Childhood Allergies.

Lim mengatakan, jenis intoleransi makanan yang umum terjadi itu adalah intoleransi laktosa. Seseorang dengan intoleransi laktosa tidak bisa mencerna laktosa karena kekurangan enzim laktase. Itulah sebabnya makanan yang mengandung laktosa seperti susu tidak bisa dicerna. Akibatnya, muncul gejala seperti mual, kram perut, kembung, dan diare. Makin banyak alergen dikonsumsi, makin parah gejala yang dialami.



"Untuk menegakkan diagnosis intoleransi laktosa, dokter akan melihat riwayat kesehatan pasien dan percobaan saat alergen tak diberikan. Penyebab umum lain intoleransi makanan termasuk konsumsi kafein, alkohol, monosodium glutamat (MSG), bahan pengawet makanan, dan pewarna," kata Lim.

[Gambas:Instagram]



Mengutip Web MD, anak yang terserang alergi biasanya akan menunjukkan gejala mirip dengan intoleransi laktosa, Bun. Kondisi tersebut umum ditandai gejala seperti diare, mual atau muntah, kram perut, kembung, ruam, gatal-gatal, bengkak di bibir dan wajah, sesak di tenggorokan, dan kesulitan menelan.

Nah, intoleransi laktosa terdiri dari dua macam yakni primer dan sekunder, demikian disampaikan Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr.Muliaman Mansyur. NahC yang umum terjadi adalah sekunder, di mana enzim laktase sebagai pemecah gula susu agar bisa dicerna, jumlahnya menurun.

"Kondisi penurunan enzim laktase ini bisa disebabkan infeksi pada si kecil, obat-obatan, dan kondisi tubuh si kecil yang sedang menurun," ujar Muliaman.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda