Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 13 Dec 2020 11:41 WIB

Anak makan kacang
7 Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock

Orang tua seringkali takut salah memberi makan anak-anaknya. Sebagian besar khawatir jika anaknya mengalami alergi karena konsumsi makanan, seperti kacang.

Alergi kacang bisa dialami sejak masa kanak-kanak, Bunda. Menurut dokter spesialis alergi, Magee Defelice, MD, alergi kacang menimbulkan reaksi yang berbeda dari alergi lain.

"Alergi kacang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan masalah kesehatan serius lainnya," kata Defelice, melansir dari Kids Health.

Ketika seseorang memiliki alergi ini, dia akan bereaksi berlebihan terhadap protein di dalam kacang. Tubuhnya mengira bahwa protein ini adalah benda berbahaya, sehingga bekerja keras untuk melawannya.

Alergi kacang pada anak perlu perlu mendapat perhatian khusus. Banyak studi meneliti risiko dan hubungan konsumsi kacang pada alergi anak.

Mengutip Parents, berikut 7 fakta tentang alergi kacang pada anak menurut penelitian. Catat ya, Bunda.

1. Risiko makan kacang dengan alergi

Anak-anak yang tidak makan kacang pada masa kanak-kanak disebut memiliki risiko lebih besar mengalami alergi. Orang tua justru disarankan tidak menunda pemberian kacang lho, Bunda.

"Ternyata, menunda untuk mengenalkan kacang (dan makanan alergen lain) sebenarnya dapat meningkatkan risiko mereka terkena atau mengembangkan alergi," kata Dr.Pistiner, direktur advokasi, pendidikan, dan pencegahan alergi makanan di MassGeneral Hospital for Children's Food Allergy Center, Boston.

Bukti kuat menunjukkan bahwa memberi bayi dan balita kacang tanah dapat mengetahui batas toleransi mereka terhadap makanan ini. Artinya, mereka dapat mengonsumsi kacang tanpa reaksi alergi.

2. Eksim parah bisa memengaruhi alergi kacang

Pada kulit anak yang normal, terdapat fungsi perlindungan yang sehat. Sementara pada anak dengan kulit kering, merah, dan gatal karena eksim, perlindungan ini tidak berfungsi dengan baik.

Partikel kacang yang masuk ke kulit bayi bisa memperparah alergi. Perbedaan fungsi perlindungan ini juga menjelaskan mengapa anak-anak dengan eksim parah lebih berisiko mengalami alergi makanan.

BACA HALAMAN SELANJUTNYA untuk tahu fakta lain tentang alergi kacang pada anak.

Banner susuBanner susu/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Simak juga cara tepat tangani anak demam, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak

Anak makan kacang

7 Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock

3. Anak sudah bisa makan kacang sejak berusia 6 bulan

Menurut panduan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan didukung American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua dapat mengenalkan anak kacang paling cepat di usia 6 bulan. Pengecualian pada bayi yang terkena eksim parah atau alergi telur.

Meski diperbolehkan, sebaiknya anak sudah melakukan uji skrining tentang alergi kacang sebelum mencobanya. Paling tidak cara ini bisa membuat orang tua tenang dan berjaga-jaga jika anak memiliki alergi kacang.

4. Berikan kacang secukupnya

Bunda tidak perlu memberikan banyak kacang untuk anak ya. NIAID merekomendasikan 2 sendok teh selai kacang (atau 2 gram protein kacang) tiga kali seminggu hingga anak berusia 5 tahun. Selai kacang ini bisa dicampurkan ke dalam menu makan si kecil.

Pada anak di bawah 4 tahun, sebaiknya jangan diberikan kacang utuh. Hal ini untuk menghindari risiko mereka tersedak.

Jika ingin memberikan produk makanan ringan, Bunda perlu memastikan besaran kandungan kacang di dalamnya. Periksa label gizi dan nutrisi untuk melihat angka kecukupan protein kacang.

5. Anak mungkin sulit mengatasi alergi kacang

Alergi kacang mungkin akan menetap sampai anak tumbuh dewasa. Sekitar 80 persen anak dengan alergi kacang tanah memiliki kondisi ini seumur hidupnya. Begitu pula pada 90 persen anak yang alergi tree nuts, seperti almond dan hazelnuts.

Namun, statistik tersebut hanya menunjukkan alergi kacang dan telur. Sekitar 80 persen anak-anak dapat mentolerir bahan makanan ini saat tumbuh dewasa.

Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak

Anak makan kacang

7 Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock

6. Diet kehamilan tidak memengaruhi alergi anak

Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa makanan mengandung alergen tinggi bisa mencegah alergi makanan pada anak. Terutama jika dikonsumsi saat ibu hamil.

Selain itu, belum ada bukti yang menjelaskan bahaya konsumsi makanan alergen selama hamil bisa berisiko mengembangkan alergi pada anak setelah lahir.

7. Perawatan tepat bisa membantu anak mengatasi alergi kacang

Orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik dengan dokter jika anaknya memiliki alergi kacang. Pada bayi, perawatan dan pengobatan alergi memang belum tersedia.

Sementara untuk anak usia 4 sampai 17 tahun, Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui pemberian imunoterapi oral. Perawatan lainnya masih terus dipelajari, Bunda.

"Bicaralah dengan dokter anak untuk mengetahui rencana pemberian makanan padat pertamanya. Yang terbaik adalah memulai percakapan lebih awal," ujar Pistiner.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda