Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ada Ruam di Daerah Mulut Anak Setelah Minum Susu? Waspadai Alergi

Tia Reisha   |   HaiBunda

Jumat, 19 Apr 2019 11:14 WIB

Setelah minum susu sapi, timbul ruam di mulut anak, Bun? Waspadai alergi susu ya.
Ilustrasi alergi susu sapi/ Foto: shutterstock
Jakarta - Bun, apakah muncul ruam di daerah mulut si kecil setelah minum susu? Kalau iya, mungkin si kecil alergi terhadap protein susu sapi. Namun perlu diingat, ruam di sekitar mulut hanya salah satu dari beberapa gejala lain yang menunjukkan kalau si kecil memang alergi protein susu sapi.

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr.Muliaman Mansyur, hal yang perlu diperhatikan adalah kapan gejala ini muncul, Bun, misalnya saat si kecil masih bayi atau saat berusia di atas 1 tahun. Selain itu, perhatikan juga hubungan dengan yang si kecil minum atau makan.

"Munculnya ruam di daerah mulut si kecil bisa disebabkan oleh beberapa sebab. Misalnya pertama kali minum susu sapi, terkena sabun mandi, atau ada makan seafood atau telur pada saat MPASI. Kalau hanya gejala ruam ini ringan dan tidak ada gejala lain bisa jadi si kecil terkena atopik atau punya bakat alergi," ujar Muliaman kepada HaiBunda.


Selain itu, hal yang perlu bunda khawatirkan adalah saat rumah yang muncul terlihat parah dan disertai gejala lainnya seperti kemerahan di kulit selain di dekat mulut, masalah saluran cerna, dan gangguan pernapasan.

"Kalau seandainya ruamnya parah dan disertai ada gejala lain seperti daerah lain pada kulit juga ada kemerahan selain di dekat mulut, keluhan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, BAB keras sampai berdarah, serta ada gangguan saluran napas seperti batuk, sesak napas, napas bunyi sampai asma setelah mengonsumsi makanan atau susu sapi, kemungkinan bisa dikatakan food allergy atau alergi susu sapi. Tapi itu pun harus dibuktikan dengan pemeriksaan laborotorium seperti IgE untuk memastikan apakah si kecil alergi atau tidak," jelas Muliaman.


Kalau si kecil memang mengalami food allergy, Muliaman menyarankan untuk mengatasinya dengan melanjutkan pemberian ASI dan baik si kecil maupun Bunda harus menghindari makanan yang menyebabkan alergi tersebut.

"Kalau alergi susu sapi dan produk susu sapi lain seperti keju, yoghurt, dan lainnya, maka pilihkan alternatif susu pengganti seperti susu khusus asam amino atau extensive hydrolised protein. Tapi karena alasan mahal dan susah mendapatkan kedua jenis susu tersebut, maka susu soya menjadi alternatif untuk pengobatan alergi protein susu sapi ini," sambung Muliaman.

Jika si kecil mengalami alergi protein susu sapi, bunda bisa beralih dari susu sapi ke susu kedelai atau soya agar ia tidak alergi lagi. Salah satu susu yang bisa dipilih adalah Morinaga Chil*Kid Soya yang tidak mengandung protein susu sapi dan laktosa. Difortifikasi dengan metionin dan sistin sehingga memiliki kebaikan yang setara dengan protein susu sapi.

"Saat ini susu soya seperti Morinaga Soya walau bukan berasal dari protein susu sapi sudah dilengkapi dengan tambahan asam amino metionin, cystein, lysin, dan lainnya, telah teruji setara dengan susu sapi manfaatnya. Morinaga Soya juga sudah dilengkapi dengan prebiotik dan probiotik bifidobacterium yang dapat membantu mengurangi gejala alergi yang akan muncul. Dengan formula Moricare Prodiges Morinaga Soya dapat membantu si kecil yang alergi tetap tumbuh seperti anak lainnya," pungkas Muliaman. (mul/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda