Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Pilu Nabila, Bocah Pemulung Tulang Punggung Keluarga

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 19 Apr 2019 17:30 WIB

Nabila, bocah yang viral lantaran sepatunya diejek teman-teman di sekolah, menyimpan kisah memilukan.
Kisah Pilu Nabila, Bocah Pemulung Tulang Punggung Keluarga/ Foto: Yudha Maulana
Jakarta - Bunda ingat video viral siswi SD yang kesal saat di-bully teman-temannya? Bocah itu bernama Nabila. Di usia yang masih belia, rupanya dia sudah jadi tulang punggung keluarga.

Dalam video tersebut, Nabila marah lantaran teman-temannya menduduki sepatunya. Padahal, sepatu itu dia beli dari hasil jerih payahnya menjual rongsokan.


Diintip dari video detikcom, Nabila tinggal di sebuah rumah tua. Dalam rumah itulah dia menyimpan hasil rongsokan yang kemudian dijual ke pengepul.

"Nabila udah mulung dari usia berapa?" tanya petugas yang mengunjungi Nabila.

"Dari pas kelas enam," jawab Nabila.

"Dulu kan suka juga? Uangnya dikumpulin buat jajan dan bekal sekolah? Salah satunya buat beli sepatu kemarin?" tanya petugas itu lagi.

"Iya." jawab bocah 12 tahun itu.

Kisah Pilu Nabila, Bocah Pemulung Tulang Punggung KeluargaNabila dan nenek kakeknya /Foto: Yudha Maulana

Uang hasil menjual rongsokan itu yang kemudian Nabila belikan sepatu. Sisanya, dia berikan kepada nenek dan kakeknya. Sejak kecil, Nabila memang sudah tidak tinggal dengan ayah dan ibunya.

Kehidupan yang dijalani Nabila ini terbilang berat, Bun. Di usianya saat ini, dia selayaknya menerima kasih sayang dari kedua orang tua.

Dikatakan pemerhati anak Bruce Perry, studi dan pengalaman klinis menunjukkan bahwa penelantaran masa kanak-kanak dapat berdampak pada perkembangan emosi anak. Dalam jangka panjang, sebagian mereka akan memiliki gangguan seperti stres akibat trauma dan mengalami masalah yang sulit diselesaikan.

"Kurangnya ikatan emosional pada masa kanak-kanak, ini juga memengaruhi hubungan di kemudian hari dan dapat membuatnya sulit untuk memercayai orang lain." jelas Perry, seperti dilansir Psychology Today.


Kata Perry, anak-anak kecil secara alami memiliki semangat bermain dan ingin tahu tentang dunia mereka. Tetapi, jika anak-anak tidak diperhatikan, dihargai, dan dicintai, semangat itu akan rusak bahkan mati. Anak-anak pun bisa berhenti untuk berusaha.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda