HaiBunda

PARENTING

Sering Terjadi Drama Saat Bangun Pagi, Ortu & Anak Rentan Stres

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 10 May 2019 05:01 WIB
Ilustrasi drama bangun pagi/ Foto: iStock
Jakarta - Membangunkan anak bisa jadi PR tersendiri bagi para bunda. Terutama ketika harus membangunkan anak di pagi hari. Saat mereka enggak segera bangun, bisa terjadi drama di antara bunda dan si kecil. Kalau drama seperti ini sering terjadi, anak dan orang tua bisa mudah stres lho.

Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, International Parenting Trainer dan Direktur Auladi Parenting School mengatakan ketika membangunkan anak di pagi hari, awalnya orang tua lemah lembut. Tapi, ketika anak tidak langsung bangun, orang tua mulai tak sabar. Dan ketika anak tak beringsut dari tempat tidurnya, orang tua semakin tak sabar dan bukan enggak mungkin, tangan pun bertindak.

Memang saat itu orang tua jadi merasa bersalah. Tapi, kata pria yang akrab disapa Abah itu, kesalahan seperti ini cenderung berulang. Abah mengatakan ada empat siklus amarah orang tua yakni berbicara lemah lembut, meninggikan suara (membentak, berteriak), tangan bertindak, dan siklus berulang.




"Segala jenis ucapan penuh tekanan dilontarkan orang tua menyambut pagi yang tak cerah bagi anak. Anak-anak sangat tertekan jika pagi-pagi dalam keadaan mengantuk mendengar ucapan-ucapan penuh ancaman dan beban harus sekolah," tutur Abah dalam bukunya yang berjudul 7 Kiat Orang Tua Shalih Menjadikan Anak Disiplin dan Bahagia.

Foto: iStock
Menurut dia, mestinya ada cara lain yang membuat anak-anak merasa tenang dan senang bangun di pagi hari. Ya, soalnya ketika tak ada kegembiraan pada anak-anak di pagi hari, orang tua akan stres. Jika keadaannya selalu seperti itu, setiap pagi akan terasa berat bagi anak-anak dan orang tua.

"Anak tertekan di pagi hari, orang tua juga tertekan," ujar Abah.

Menurut dr.Aditya Suryansyah, SpA, bagi anak, tidur memiliki kenikmatan tersendiri. Selain itu, pola tidur anak terbentuk karena lingkungannya. Pada bayi baru lahir, lamanya tidur bisa mencapai 20 jam sehari. Namun, dengan bertambahnya usia maka lamanya tidur anak dalam sehari menjadi berkurang.



Sementara itu, psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana Hadiwidjojo menuturkan, untuk bangun pagi tentu anak perlu dibiasakan. Yang enggak kalah penting, anak perlu diberi contoh oleh orang tuanya yang juga bangun pagi.

"Kebutuhan tidur rata-rata untuk anak 4-12 tahun kurang lebih 10 jam sehari, terutama tidur malam karena biasanya di usia tersebut anak sudah jarang tidur siang," kata Vera.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Kehamilan Annisa Karnesyia

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK