Jakarta -
Pasangan
Raditya Dika dan
Anissa Aziza baru saja menjadi orang tua. Namun, sampai sekarang keduanya belum pernah mempublikasikan wajah putri pertamanya,
Alinea Ava Nasution.
Rupanya, Radit merasa tidak nyaman jika wajah anaknya yang baru lahir difoto dan dibagikan ke media sosial, Bun. Ia merasa Alenia hanya menjadi sebuah objek.
"Gue pikir kalau dia masih kecil itu, kalau gue foto, gue pajang, terus kalau teman-teman ke rumah, foto
diupload, gue merasa anak gue kayak objek," kata Radit, dalam
chanel Youtube miliknya.
Radit juga merasa kasihan dengan sang anak. Apalagi, jika teman-temannya datang berkunjung langsung ingin mengambil foto Alenia.
"Gue jadi
mikirin, kasihan. Karena gue merasa dia jadi objek saja. Kadang orang
dateng foto-foto, di-upload, kayak gimana gitu (rasanya)," ujar pria 34 tahun ini.
Radit tahu sebenarnya teman-temannya berniat baik. Tapi, bagi pemain film
Hangout ini sang anak belum saatnya untuk dipublikasikan. Ia dan Annisa sepakat menunggu usia Alenia sebulan untuk mempublikasikan wajahnya.
"Kalau sudah sebulan,
hype-nya juga sudah turun, jadi ya sudah kalau orang mau foto ya karena
pengen saja. Jadi kita rencana-rencana mau sebulan atau tiga bulan," ujar Radit.
Raditya Dika dan Anissa Aziza/ Foto: Instagram @raditya_dika |
Mengambil foto anak dan membagikannya di sosial media memang sedang tren ya, Bun. Tapi, sebaiknya orang tua lebih hati-hati dalam urusan ini.
Stacey Steinberg, pengacara pembimbing dari University of Florida's Levin College of Law menyarankan agar orang tua memikirkan matang-matang sebelum mempublikasikan foto anaknya. Minimalkan atau jangan berikan informasi pribadi anak. Jika anak sudah mengerti, segera minta izinnya.
"Tujuannya untuk memberikan perlindungan dan menumbuhkan rasa privasi pada anak saat dewasa. Studi melaporkan anak yang dijaga privasinya akan tumbuh sejahtera dan dilaporkan puas dengan kehidupannya," ujar Steinberg, dilansir
Forbes.
Tanpa batasan mengenai privasinya, anak yang tumbuh di masa 'dunia tanpa privasi' mungkin akan berasumsi bahwa mereka tidak punya hak dengan kerahasiaan datanya. Steinberg berharap
orang tua dapat membedakan mana yang baik untuk konsumsi publik atau tidak.
Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengunggah foto anak di media sosial itu ada batasnya. Sebagai orang tua, kita perlu melindungi data pribadi anak.
"Untuk yang masih bayi, orang tua mungkin merasa punya hak untuk memposting foto anak di
medsos, tapi pertimbangkan fakta bahwa foto apapun yang masuk
medsos atau internet akan
stays permanently," papar Vera.
Orang tua juga perlu mempertimbangkan perasaan anak saat dewasa, Bun. Apakah dia akan keberatan, malu atau tidak nantinya, karena
foto adalah identitas, jadi enggak boleh sembarangan dipublikasikan ya.
[Gambas:Video 20detik] (ank/rdn)