HaiBunda

PARENTING

Pentingnya Membatasi Konsumsi Garam demi Kesehatan Anak

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Selasa, 16 Jul 2019 15:00 WIB
Ilustrasi membatasi konsumsi garam pada anak/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda mungkin sering bertanya-tanya, boleh enggak sih menambahkan garam dalam MPASI (makanan pendamping ASI)? Atau Bunda masih ragu, seberapa besar sih kebutuhan mengonsumsi garam untuk anak berusia 1 - 2 tahun.

Dilansir Baby Centre, sebenarnya Bunda enggak perlu menambahkan garam ke dalam makanan bayi. Faktanya, bayi hanya membutuhkan sedikit garam yakni kurang dari 1 gram (0,4 gram natrium) sehari, sampai mereka berusia 12 bulan.

"Sebelum bayi Anda berusia enam bulan, dia akan mendapatkan semua natrium yang dia butuhkan dari ASI, atau susu formula bayi," urai ahli gizi Sarah Schenker.


Ia menambahkan, saat bayi mulai makan makanan padat di usia enam bulan, Bunda enggak perlu menambahkan garam ke MPASI. Bahkan, kata Schenker, jika Bunda merasa MPASI itu hambar tetap saja tak perlu ditambahkan garam.

Dijelaskan juga dalam ulasan Can I put salt in my baby's food? tersebut, balita pun hanya membutuhkan sedikit garam. Anak berusia 1 - 3 tahun, jumlah maksimal garam yang disarankan sebesar 2 gram (0,8 gram natrium) per hari.

Ilustrasi anak makan snack/ Foto: iStock
Kalau Bunda ingin menambahkan garam pada makanan si kecil, yang berusia di bawah dua tahun, dr.Alberta Claudia enggak melarang. Kata dia, kalau masak sendiri, Bunda bisa mengontrol asinnya.

"Yang bahaya itu snack dalam kemasan. Kandungan bahan-bahan kimia dalam snack itu yang bahaya," kata Alberta, dalam program dr.Oz Indonesia Trans TV.

Ia memastikan, kalau snack asin dan gurih itu ada kandungan MSG (monosodium glutamate). Kalau manis, gulanya bukan yang biasa kita pakai, Bun. Tapi, gula kimia atau aspartam yang enggak bagus buat anak-anak.

Di acara yag sama, dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), memastikan kalau anak hobi ngemil snack kemasan akan berdampak bagi kesehatannya. Apalagi camilan yang mengandung karbohidrat, kalori, dan garam yang tinggi.

"Makan sedikit pun kalorinya sudah banyak, apalagi kalau berlebihan. Kalori dan karbohidrat tinggi bisa memicu diabetes," jelas Boy.

"Kalau snack itu digoreng pakai minyak trans atau trans fat, bisa meningkatkan kolesterol pada anak. Kandungan garam yang tinggi juga bisa meningkatkan tekanan darah," tegasnya.


Untuk penjelasan selengkapnya, Bunda simak video berikut ya:

(muf/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK