parenting

6 Tips Jadi Orang Tua Hebat dan Mengerti Si Kecil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2019 07:15 WIB

Jakarta - Salah satu persiapan calon orang tua ketika menyambut kelahiran bayinya adalah dengan membaca buku dan artikel online tentang parenting. Tapi, berbagai tips parenting belum tentu cocok untuk si kecil. Ya, soalnya tiap anak kan unik ya, Bun.

Untuk itu, pelatih pengasuhan anak Joshua Castillo berbagi kiat mengasuh anak. Sehingga, orang tua bisa jadi orang tua hebat dan mengerti si kecil. Berikut tipsnya dilansir Baby Gaga.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Mulai dari diri sendiri

Castillo mengatakan apabila Bunda memiliki bayi berusia 2 bulan dan itu anak pertama, kondisi ini akan membuat Bunda sebagai orang tua yang berusia dua bulan. Usahakan untuk tidak menekan diri menjadi orang tua yang sempurna sejak hari pertama.

"Anda belajar sambil berjalan, sama seperti bayi Anda," katanya.

2. Tidak semua sama

Seperti penjelasan di atas, Castillo bilang tidak semua yang Bunda baca akan berlaku untuk Bunda dan si kecil. Bila anak tidak melakukan sesuatu yang orang lain klasifikasikan sebagai hal normal, Bunda tak harus panik.

3. Jangan takut untuk bergerak perlahan

"Ketika bayi menangis, jangan takut untuk perlahan menghampirinya. Apabila ibu langsung panik, si kecil bisa belajar bahwa jika ada sesuatu yang membuatnya enggak nyaman anak anak menjerit," kata Castillo.

4. Melihat pengalaman masa kecil

Orang tua banyak juga yang membiarkan pengalaman masa kecil mereka menentukan bagaimana mereka membesarkan anak-anak. Misalnya ketika Bunda trauma akan makanan tertentu, biasanya si kecil enggak akan diberi makanan itu. Padahal, orang tua dan anak adalah individu berbeda.

ilustrasi orang tua dan anakilustrasi orang tua dan anak/ Foto: iStock
5. Tidak menghakimi orang tua lain

"Orang tua baiknya tak menghakimi orang tua lain. Bayangkan bagaimana perasaan Anda jika mengetahui orang tua lain mengkritik cara Anda membesarkan anak-anak? Lagipula tiap orang tua punya gaya pengasuhan berbeda," papar Castillo.

6. Berbicara

Castillo bilang ini yang paling penting yakni berbicara ke bayi. Meski bayi belum bisa bicara tapi dia bisa berkomunikasi dan mendengar lho, Bun. Dia juga akan merekam ekspresi Bunda ketika berbicara dengan mengandalkan indra penglihatan dan ingatannya.

Mengajak bayi ngobrol bisa membantunya belajar berkembang. Dilansir Health Line, sebuah penelitian menujukkan bayi yang terbiasa melakukan percakapan bergantian dengan orang dewasa memiliki hubungan yang lebih kuat pada bagian-bagian otaknya yang berfungsi untuk pemahaman dan bahasa.

Perlu Bunda ingat, yang memberi dampak kepada perkembangan bahasa bukanlah berbicara pada bayi. Tapi berbicara dengan bayi.



"Kami menemukan bahwa komponen yang paling relevan dari paparan bahasa anak bukan jumlah kata yang mereka dengar. Tapi jumlah pengalaman percakapan dengan orang dewasa yang mereka miliki," kata peneliti Rachel Romeo, PhD.

Simak juga curhat Mandala Shoji soal aktivitas padat si sulung di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT